Pendekatan Penelitian Tipe instrumen dan cara skoring

49

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang metode penelitian yang akan digunakan dan penjelasan mengenai pendekatan penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional, pengumpulan data, Tahap penyusunan instrumen, tahap pengujian instrumen, prosedur penelitian teknik analisis data. Penjelasan masing-masing subbab sebagai berikut:

3.1 Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada umumnya penelitian kuantitatif banyak menggunakan angka, mulai dengan pengumpulan data, penafsiran data serta penampilan dari hasil penelitiannya. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi status gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan yang di dalamnya terdapat variabel yang nilai-nilainya dinyatakan dalam bentuk numerikal. Adapun alasan pendekatan ini adalah peneliti ingin mengetahui gambaran intensi membeli pada mahasiswa dalam membeli buku referensi kuliah ilegal. Kemudian data dan hasilnya diolah kemudian disajikan dalam bentuk angka- angka dan gambaran dari sampel penelitian pengaruh sikap, norma subjektif, dan 50 Perceived Behavior Control terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Penelitian deskriptif secara sederhana ini berarti penelitian yang berusaha memaparkan suatu fenomena berdasarkan data yang terkumpul dari penelitian yang dilakukan. Data yang akan dihasilkan adalah data kuantitatif yaitu berupa angka-angka yang akan dianalisa, dan hasilnya dijelaskan secara deskriptif mengenai hubungan antar variabel yang akan diteliti. Dalam hal ini sesuai dengan tujuan peneliti pada penelitian ini, yaitu untuk mendapatkan informasi mengenai pengaruh sikap, norma subjektif, dan Perceived Behavior Control PBC terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi Penelitian Langkah pertama yang harus dilakukan suatu penelitian adalah dengan mengidentifikasi dan mendefinisikan secara jelas populasi yang akan dilibatkan. Populasi adalah keseluruhan unit yang menjadi fokus peneliti dalam ruang lingkup dan waktu tertentu Sulistiyono, 2005. Sedangkan menurut Sugiyono 2010 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Dalam penelitian ini populasinya adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan data yang diperoleh dari PUSKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, populasi mahasiswa seluruh fakultas adalah 16670 orang. 51

3.2.2 Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel

Ferguson dalam Sevilla, 1993 mendefinisikan sampel adalah beberapa bagian kecil atau cuplikan yang ditarik dari populasi, atau porsi dari suatu populasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel sejumlah 200 orang. Jumlah sampel tersebut telah memenuhi syarat untuk digunakan sebagai data penelitian, karena telah sesuai dengan pendapat Gay dalam Sevilla, 1993 yang menyatakan bahwa ukuran minimum yang dapat diterima berdasarkan tipe penelitian korelasional adalah 30 subjek. Pada penelitian ini, peneliti menetapkan subjek yang akan diikutsertakan adalah subjek yang memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Mahasiswa Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berasal dari seluruh fakultas, yaitu Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Ushuluddin dan filsafat, Fakultas Syariah dan Hukum, Fakultas Dirasat Islamiyah, Fakultas Psikologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan. b. Angkatan 2006-2010. Alasan peneliti memilih angkatan ini karena angkatan ini adalah angkatan yang masih aktif di kampus baik mahasiswa yang mengikuti kuliah maupun mahasiswa yang mengikuti kegiatan kemahasiswaan, sehingga dapat dikatakan bahwa mereka masih memiliki mobilitas yang tinggi di dalam kampus. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel sejumlah 200 orang. Namun peneliti menyebarkan kuesioner lebih dari 200 dengan alasan untuk 52 mengantisipasi kuesioner yang tidak dikembali dan yang tidak terisi seluruhnya. Jumlah sampel tersebut telah memenuhi syarat untuk digunakan sebagai data penelitian, karena telah sesuai dengan pendapat Gay dalam Sevilla, 1993 yang menyatakan bahwa ukuran minimum yang dapat diterima berdasarkan tipe penelitian korelasional adalah 30 subjek. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling jenis quota sampling atau sampling kuota. Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan Sugiyono, 2010. Metode ini dipilih karena random sampling yang merupakan cara yang ideal untuk mendapatkan sampel yang representatif, cenderung sulit untuk dilakukan. Pada quota sampling, peneliti harus mengidentifikasi kategori yang relevan misalnya laki-laki dan perempuan, usia di bawah 30 tahun atau di atas 30 tahun, dan lain-lain, kemudian menentukan kuota setiap kategori Neuman, 2003. Teknik ini dipilih karena Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terbagi ke dalam kategori fakultas. Untuk menggunakan teknik sampling ini secara benar, peneliti membutuhkan informasi yang lengkap tentang karakteristik populasi. Kemudian, peneliti harus mengetahui proporsi dari masing-masing kuota. Proporsi yang didapatkan mungkin tidak sama antar kuota satu dengan yang lainnya, maka peneliti harus menetapkan bobot atau kadar pada elemen sampel Kerlinger, 2000. Peneliti mengambil sampel dari 10 fakultas, Fakultas Ilmu Sosial dan politik FISIP masih begabung dengan Fakultas Ekonomi dan Sosial. Dari jumlah 53 populasi sebanyak 16670 orang, peneliti menetapkan sampel penelitian sebanyak 200 orang. Alasan peneliti menetapkan 200 orang adalah dikarenakan kemampuan peneliti, keterbatasan dana, dan waktu. Selain itu sebagai rekomendasi umum, menurut Crocker Algina menyarankan 200 orang sebagai jumlah sampel yang sudah cukup memadai. seperti dikutip dalam Azwar, 2008 Untuk mengambil sampel tersebut, peneliti menggunakan rumus proporsi sebagai berikut. Maka jumlah sampel untuk masing-masing fakultas pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan : 3792 16670x 200 = 45 orang 2. Fakultas Adab dan Humaniora : 132116670 x 200 = 16 orang 3. Fakultas Ushuluddin dan filsafat : 59116670 x 200 = 7 orang 4. Fakultas Syariah dan Hukum : 239616670 x 200 = 29 orang 5. Fakultas Dirasat Islamiyah : 29016670 x 200 = 3 orang 6. Fakultas Psikologi : 81416670 x 200 = 10 orang 7. Fakultas Sains dan Teknologi : 203116670 x 200 = 25 orang 8. Fakultas Dakwah dan Komunikasi : 177316670 x 200 = 21 orang 9. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial : 260416670 x 200 = 31 orang 10. Fakultas Kedokteran dan Kesehatan : 105816670 x 200 = 13 orang Populasi per fakultas X jumlah sampel yang ditentukan Populasi total 54

3.3 Variabel Penelitian

Variabel merupakan karakteristik atau keadaan atau kondisi pada suatu obyek yang mempunyai variasi nilai. Santoso, 2005. Menurut Kerlinger 2000, variabel adalah simbol atau lambang yang padanya kita lekatkan bilangan atau nilai. Variabel terbagi menjadi dua macam, yaitu variabel terikat Dependent Variable dan variabel bebas Independent Variable. Sama hal nya dengan Kerlinger, menurut sevilla Variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki dua atau lebih nilai atau sifat yang berdiri sendiri-sendiri. Variabel terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas independent variable adalah variabel yang dapat dimanipulasi dan berfungsi menerangkan mempengaruhi variabel lain. Sedangkan variabel terikat dependent variable adalah variabel yang dapat dimanipulasi dan dipengaruhi oleh variabel lain Sevilla et.al, 1993. Dependent variable dalam penelitian ini adalah intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Sedangkan Independent variable dari penelitian ini ada tiga, yaitu sikap, norma subjektif, dan Perceived Behavioral Control PBC.

3.3.1 Definisi konseptual variabel 1. Intensi membeli

Intensi membeli buku referensi kuliah ilegal adalah keinginan yang menunjukkan adanya usaha atau kesiapan seseorang untuk menampilkan perilaku membeli. 55

2. Sikap

Sikap adalah penilaian suatu disposisi untuk bertindak positif atau negatif terhadap suatu objek, orang, institusi atau peristiwa. 1. Behavioral Belief adalah keyakinan-keyakinan yang dimiliki seseorang terhadap perilaku dan merupakan keyakinan yang akan mendorong terbentuknya sikap. 2. Evaluation of behavioral belief merupakan evaluasi positif atau negatif individu terhadap perilaku tertentu berdasarkan keyakinan-keyakinan yang dimilikinya.

3. Norma Subjektif

Norma subjektif adalah keyakinan individu mengenai harapan orang-orang sekitar yang berpengaruh significant other baik perorangan ataupun perkelompok untuk menampilkan perilaku tertentu atau tidak. 1. Normatives beliefs adalah persepsi atau keyakinan mengenai harapan orang lain terhadap dirinya yang menjadi acuan untuk menampilkan perilaku atau tidak. Keyakinan yang berhubungan dengan pendapat tokoh atau orang lain yang penting dan berpengaruh bagi individu atau tokoh panutan tersebut apakah subjek harus melakukan atau tidak suatu perilaku tertentu. 2. Motivation to Comply adalah motivasi individu untuk memenuhi harapan tersebut. Sejauh mana keinginan seseorang untuk mengikuti pendapat tokoh atau orang penting significant other tersebut. 56

4. Perceived Behavioral Control PBC

Perceived Behavioral Control PBC adalah seberapa besar keyakinan subjek akan kemampuannya memunculkan perilaku. faktor-faktor yang menghambat atau yang mendukung munculnya perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal. 1. Control beliefs, adalah beliefs-beliefs mengenai sumber-sumber dan kesempatan-kesempatan yang dibutuhkan requisite resources and opportunities untuk memunculkan tingkah laku. 2. Perceived power, adalah persepsi individu mengenai seberapa kuat kontrol tersebut untuk mempengaruhi dirinya dalam memunculkan tingkah laku sehingga memudahkan atau menyulitkan pemunculan tingkah laku tersebut.

3.3.2 Definisi operasional

Untuk dapat mengukur konsep-konsep dalam penelitian ini diperlukan pengoperasionalisasian konsep tersebut dengan cara menetapkan rincian indikator variabel yang digunakan dalam pengukuran. Definisi operasional digunakan untuk memberikan batasan arti suatu variabel dengan merinci hal yang harus dikerjakan oleh peneliti untuk mengukur variabel tersebut Kerlinger, 2000. Oleh karena itu, untuk menghindari terjadinya perbedaan persepsi dalam menginterpretasikan definisi untuk setiap variabel pada penelitian ini, maka definisi operasional dari penelitian ini dibatasi sebagai berikut: 57

1. Intensi membeli

Definisi operasional dari intensi membeli buku referensi kuliah ilegal adalah skor kemungkinan seseorang untuk menampilkan perilaku tertentu dengan faktor motivasional yang mempengaruhi bagaimana usaha yang digunakan untuk menampilkan perilaku tersebut dari skala model likert pada item alat ukur intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Berikut adalah operasional independent variabel:

2. Sikap

Definisi operasional dari Sikap adalah skor-skor dari tiap item yang diukur menggunakan skala sikap terhadap perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal yang diperoleh dari hasil elisitasi yaitu: a. behavioral beliefs adalah skor-skor keyakinan-keyakinan yang dimiliki seseorang terhadap perilaku yang mendorong terbentuknya sikap dari tiap item yang diukur menggunakan skala sikap terhadap perilaku membeli buku referensi kuliah. b. evaluation of behavioral belief adalah skor-skor keyakinan subjek mengenai konsekuensi membeli atau tidak membeli buku referensi kuliah ilegal serta evaluasi mengenai konsekuensi-konsekuensi tersebut.

3. Norma subjektif

Definisi operasional dari norma subjektif adalah skor-skor dari normatives beliefs tentang tingkah laku membeli buku referensi kuliah ilegal dengan 58 motivasi untuk mengikutinya. Norma subjektif diukur dengan skala norma subjektif yang diperoleh dari hasil elisitasi yaitu: a. Normatives beliefs adalah skor-skor keyakinan mengenai harapan orang lain terhadap subjek yang menjadi acuan untuk menampilkan perilaku. b. motivation to comply adalah skor-skor keinginan subjek untuk mengikuti pendapat orang penting significant other.

4. Perceived Behavioral Control PBC

Definisi operasional dari Perceived Behavioral Control PBC adalah skor dari control beliefs tentang hadir atau tidaknya faktor dengan kekuatan faktor dalam mendukung atau menghambat tingkah laku. Semakin besar skor penjumlahan tersebut, maka semakin besar persepsi kontrol seseorang terhadap perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal. Variabel perceived behavioral control diukur menggunakan skala Perceived Behavioral Control PBC. Adapun definisi operasional dari control beliefs dan perceived power yaitu: a. Control beliefs adalah skor-skor keyakinan mengenai sumber-sumber dan kesempatan-kesempatan yang dibutuhkan memunculkan tingkah laku. b. Perceived power adalah skor-skor persepsi individu mengenai seberapa kuat kontrol tersebut untuk mempengaruhi dirinya dalam memunculkan tingkah laku sehingga memudahkan atau menyulitkan pemunculan tingkah laku tersebut. 59

3.4 Pengumpulan Data

Data primer didapat dari studi kepustakaan yang ditampilkan langsung dari sumber pertama dari subjek yang telah dipilih untuk mengisi skala yang telah peneliti tentukan skornya pada jawaban-jawaban yang ditulis oleh subjek. Data sekunder didapat dari data yang diolah, dan disajikan pihak lain dalam bentuk publikasi ilmiah.

3.4.1 Teknik Pengumpulan data

Dalam penelitan ini, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa skala model likert untuk mengumpulkan data di lapangan yaitu terdiri dari 4 bagian dengan tujuh skala, yang mencakup 1 dua skala untuk mengkur sikap terhadap perilaku membeli buku referensi kuliah ilegal, 2 dua skala untuk mengukur norma subjektif, 3 dua skala untuk mengukur Perceived Behavioral Control PBC, dan 4 satu skala untuk mengukur intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Skala Model likert dipilih sebagai instrumen untuk mengumpulkan data karena skala ini adalah skala yang sering digunakan data normatif mengenai sikap atau belief. Keempat bagian tersebut digabungkan menjadi sebuah kuesioner. Kuesioner digunakan karena sifatnya yang efisien, sehingga peneliti bisa mengumpulkan banyak data sekaligus dalam waktu yang singkat. Seperti yang disebutkan Neuman 2003, kuesioner merupakan salah satu bentuk instrumen yang tepat untuk penelitian survey selain wawancara. Pada penelitian ini, skala model likert yang digunakan mempunyai enam alternatif jawaban, artinya tidak ada nilai tengah zero poin. 60 Item-item yang menggambarkan kuat atau lemahnya niat atau kecenderungan subjek untuk membeli buku referensi kuliah ilegal. Item yang mengukur intensi ini terdiri dari enam alternatif pilihan jawaban, mulai dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju. Semakin besar skor, maka semakin besar intensi mahasiswa untuk membeli buku referensi kuliah ilegal.

3.5 Tipe instrumen dan cara skoring

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan berupa skala. tujuh skala yakni dua skala sikap, dua skala norma subjektif, dua skala Perceived Behavioral Control PBC dan satu skala intensi membeli buku referensi kuliah ilegal yang digabungkan menjadi sebuah kuesioner. Kuesioner yang diberikan terdiri dari empat bagian yaitu Kuesioner A, kuesioner B, kuesioner C, dan kuesioner D. Pada kuesioner A terdiri dari dua skala sikap. Bagian satu untuk mengukur Evaluation of behavioral belief dan bagian dua untuk mengukur behavioral belief; Pada kuesioner B terdiri dari dua skala norma subjektif. Bagian satu untuk mengukur motivation to comply dan bagian dua untuk mengukur normatives beliefs ; Pada kuesioner C terdiri dari dua skala Perceived Behavioral Control PBC. Bagian satu untuk mengukur control belief dan bagian dua untuk mengukur perceived power; dan pada kuesioner D terdiri dari satu skala intensi. Dalam kuesioner ini terdapat enam kategori jawaban yang masing-masing bagian mempunyai pengertian sendiri yaitu : 61

1. Skala Sikap

Dalam penelitian ini penulis mengukur dengan menggunakan skala Evaluation of behavioral belief yang terdiri dari 11 item dengan enam pilihan jawaban untuk, yaitu Sangat Buruk SBu, Buruk Bu, Agak Buruk ABu, Agak Baik AB, Baik B, dan Sangat Baik SB. Penulis meniadakan alternatif jawaban netral seperti Ragu-Ragu atau tidak Tahu, untuk menghindari kecenderungan responden memilih alternatif jawaban tersebut sehingga menunjukkan hasil yang tidak beragam. Berikut penilaiannya pada tabel 3.1.: Tabel 3.1. Nilai kategori dalam tiap jawaban Evaluation of Behavioral Belief Skala Favorabel Unfavorabel SBu = Sangat Buruk 1 6 Bu = Buruk 2 5 ABu = Agak Buruk 3 4 AB = Agak Baik 4 3 B = Baik 5 2 SB = Sangat Baik 6 1 Sedangkan pengukuran untuk pengukuran Behavioral Belief yang terdiri dari 11 item dengan enam pilihan jawaban, yaitu Sangat Tidak Setuju STS, Tidak Setuju TS, Agak Tidak Setuju ATS, Agak Setuju AS, Setuju S, Sangat Setuju SS. Masing- masing kategori ini memiliki nilai tertentu yang tertera dalam tabel berikut: 62 Tabel 3.2 Nilai kategori dalam tiap jawaban Behavioral Belief Skala Favorabel Unfavorabel STS = Sangat Tidak Setuju 1 6 TS = Tidak Setuju 2 5 ATS = Agak Tidak Setuju 3 4 AS = Agak Setuju 4 3 S = Setuju 5 2 SS = Sangat Setuju 6 1 Tabel 3.3 Blue print skala sikap

1. Skala Sikap

Blue Print Skala Try out Sikap Item Kuesioner A Komponen Favorable Unfavorable Jumlah Bagian 1 Evaluation of behavioral belief 1,2,3,4,5,6 ,7,8,9,10,11 11 Bagian 2 Behavioral belief 1,2,3,4,5,6 ,10,11 7,8,9 11 Jumlah 20 2 22 = item yang valid

2. Skala Norma Subjektif

Pengukuran untuk skala normatives beliefs dan motivation to comply yang masing-masing terdiri dari 4 item dengan enam pilihan jawaban yaitu Sangat Tidak Setuju STS, Tidak Setuju TS, Agak Tidak Setuju ATS, Agak 63 Setuju AS, Setuju S, Sangat Setuju SS. Masing- masing kategori ini memiliki nilai tertentu yang tertera dalam tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4 Nilai kategori dalam tiap jawaban normatives beliefs dan motivation to comply Skala Favorabel Unfavorabel STS = Sangat Tidak Setuju 1 6 TS = Tidak Setuju 2 5 ATS = Agak Tidak Setuju 3 4 AS = Agak Setuju 4 3 S = Setuju 5 2 SS = Sangat Setuju 6 1 Tabel 3.5 Blue print skala Norma Subjektif 2. Skala Norma Subjektif Blue Print Skala Try out Norma Subjektif Item Kuesioner B Komponen Favorable Unfavorable Jumlah Bagian 1 Motivation to Comply 1,2,3,4 4 Bagian 2 Normatives beliefs 1,4 2,3 4 Jumlah 2 2 8 = item yang valid

3. Skala Perceived Behavioral Control PBC

Dalam penelitian ini penulis mencoba membuat pengukuran dengan enam pilihan jawaban untuk skala control belief Sangat Tidak Setuju STS, Tidak Setuju TS, Agak Tidak Setuju ATS, Agak Setuju AS, Setuju S, Sangat Setuju SS. Masing- masing kategori ini memiliki nilai tertentu yang tertera dalam tabel 3.6 berikut: 64 Tabel 3.6 Nilai kategori dalam tiap jawaban control belief Skala Favorabel Unfavorabel STS = Sangat Tidak Setuju 1 6 TS = Tidak Setuju 2 5 ATS = Agak Tidak Setuju 3 4 AS = Agak Setuju 4 3 S = Setuju 5 2 SS = Sangat Setuju 6 1 Dalam penelitian ini penulis mencoba membuat pengukuran untuk skala Perceived power terdiri dari 15 item dengan enam pilihan jawaban yaitu Sangat Kecil SK, Kecil K, Agak Kecil AK, Agak Besar AB, Besar B, Sangat Besar SB. Masing- masing kategori ini memiliki nilai tertentu yang tertera dalam tabel 3.7 berikut: Tabel 3.7 Nilai kategori dalam tiap jawaban Perceived power Skala Favorabel Unfavorabel SK = Sangat Kecil 1 6 K = Kecil 2 5 AK = Agak Kecil 3 4 AB = Agak Besar 4 3 B = Besar 5 2 SB = Sangat Besar 6 1 Tabel 3.8 Blue print skala Perceived Behavioral Control PBC 3. Skala Sikap Perceived Behavioral Control PBC 65 Blue Print Skala Try out Perceived Behavioral Control PBC Item Kuesioner C Komponen Favorable Unfavorable Jumlah Bagian 1 Control Belief 1,2,3,4,5,6,7,8 ,9,10,11,12,13 ,14,15 15 Bagian 2 Perceived power 1,2,3,4,5,6,7,8 ,9,10,11,12,13 ,14,15 15 Jumlah 30 30 = item yang valid

4. Skala Intensi

Dalam penelitian ini penulis mencoba membuat pengukuran dengan enam pilihan jawaban untuk intensi yaitu Sangat Tidak Mungkin STM, Tidak Mungkin TM, Agak Tidak Mungkin ATM, Agak Mungkin AM, Mungkin M, Sangat Mungkin SM. Masing- masing kategori ini memiliki nilai tertentu yang tertera dalam tabel 3.9 berikut: Tabel 3.9 Nilai kategori dalam tiap jawaban Intensi Skala Favorabel Unfavorabel 66 STM = Sangat Tidak Mungkin 1 6 TM = Tidak Mungkin 2 5 ATM = Agak Tidak Mungkin 3 4 AM = Agak Mungkin 4 3 M = Mungkin 5 2 SM = Sangat Mungkin 6 1

3.6 Uji Instrumen