113 Dalam bab ini peneliti akan menyimpulkan hasil analisis dari penelitian yang telah
dilakukan, diskusi dan saran.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data serta pengujian hipotesis yang telah dikemukakan di dalam BAB 4, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah
terdapat pengaruh yang signifikan secara keseluruhan dari sikap, norma subjektif, dan Perceived Behavior Control PBC terhadap intensi membeli buku referensi
kuliah ilegal. Kemudian dilihat dari koefisien regresi masing-masing IV, terdapat enam
dari sepuluh IV yang secara statistik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi membeli buku referensi kuliah illegal, yaitu behavioral belief, evaluation
of behavioral belief , normatives beliefs, control beliefs, perceived power, dan
tingkat semester. Kemudian variabel-variabel yang tidak memiliki pengaruh yang signifikan
yaitu motivation to comply, jenis kelamin, uang saku, dan frekuensi seringnya membeli buku referensi kuliah ilegal.
114
5.2 Diskusi
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa secara keseluruhan sikap, norma subjektif, dan Perceived Behavior Control memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Namun
jika dilihat dari dimensi-dimensinya, behavioral belief
memberikan sumbangan sebesar 3,1 dan secara negatif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dengan kriteria signifikan. Ini berarti bahwa
semakin positif behavioral belief seseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal maka semakin rendah intensi membeli buku referensi
kuliah ilegal. Dan sebaliknya semakin negatif behavioral belief seseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah maka akan semakin tinggi intensi
membeli buku referensi kuliah ilegal. Dengan kata lain, mahasiswa memandang bahwa membeli buku referensi kuliah ilegal adalah sesuatu yang negatif atau tidak
baik, tetapi mahasiswa tetap saja membeli buku refensi kuliah ilegal tanpa menghiraukan kepercayaannya bahwa membeli buku referensi kuliah ilegal
adalah sesuatu yang tidak baik. Hal ini menunjukan bahwa pada penelitian ini, mahasiswa tidak terkait dengan beliefnya. Dari hasil penelitian, dapat diambil
kesimpulan bahwa hal ini menunjukkan tidak konsisten antara sikap dengan perilaku. Diduga faktor daya beli seseorang atau kemudahan untuk memperoleh
buku referensi kuliah yang menyebabkan tidak konsistennya antara sikap dengan perilaku. Tidak konsistennya antara sikap dengan perilaku ini sesuai dengan
pendapat LaPiere 1934 dalam Baron, Robert A Byrne, Donn 2003, hal 130 yang mengatakan bahwa seringkali ada perbedaan cukup besar antara sikap dan
115 tingkah laku, antara apa yang sebenarnya mereka lakukan. Kemungkinan tidak
konsistennya sikap dapat terjadi karena faktor situasi. Misalnya pada kasus yang diteliti Lapierre, karena ia tidak begitu yakin dengan sikap yang direfleksikan
dalam tingkah laku yang tampak ia berpikir apakah orang yang memiliki prasangka- sikap negatif terhadap anggota kelompok sosial tertentu akan
menampilkan sikap ini dalam tingkah laku yang tampak dan pernyataan verbal mereka. Dalam penelitiannya dalam kurun waktu 2 tahun keliling Amerika dan
berhenti di setiap 184 restoran dan 66 hotel serta penginapan kecil. Dalam kebanyakan kasus, mereka diperlakukan dengan sopan. Hanya satu kali mereka
ditolak; dan dalam banyak kasus, LaPiere melaporkan bahwa mereka menerima pelayanan yang ia golongkan sebagai rata-rata atau di atas rata-rata. Setelah
perjalanan tersebut selesai, LaPiere menulis surat kepada semua agen perjalanan yang ia tempati dan bertanya apakah mereka akan memberikan pelayanan kepada
pengunjung beretnis Cina. Hasilnya dari 128 agen perjalanan yang memberikan respon, 92 dari restoran, dan 91 dari hotel menyatakan “Tidak”. Singkatnya
ada perbedaan yang sangat besar antara sikap yang diekspresikan oleh agen perjalanan umumnya oleh pemilik atau manajer dan apa yang mereka lakukan
ketika berhadapan langsung dengan pelanggan beretnis Cina. Sikap serupa juga diekspresikan oleh hotel dan restoran yang tidak dikunjungi LaPiere, sehingga
sampel dari penelitian ini tampaknya cukup mewakili. Seseorang yang menyatakan bahwa membeli buku referensi kuliah ilegal
adalah perbuatan salah, tetapi ia tetap membeli buku referensi tersebut. Hal ini bertentangan dengan pendapat Pretty Krosnick, 1995 dalam Baron, Robert A
116 Byrne, Donn 2003, hal 135 yang mengatakan bahwa sikap memang
mempengaruhi tingkah laku. Hal ini bertentangan juga dengan teori Planned Behavior
Fishbein Ajzen,1975 yang mengatakan bahwa sikap terhadap perilaku ditentukan oleh kepercayaan yang dapat menerima tentang konsekuensi
dari perilaku, yang disebut kepercayaan yang menyangkut perilaku atau yang disebut behavioral beliefs.
Pada variabel lain menunjukkan bahwa evaluation of behavior memberikan sumbangan sebesar 4 dan secara positif mempengaruhi intensi
membeli buku referensi kuliah ilegal dengan kriteria signifikan. Ini berarti bahwa semakin tinggi evaluation of behavior seseorang terhadap intensi membeli buku
referensi kuliah ilegal maka semakin tinggi pula intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Dalam hal ini berarti bahwa sikap terhadap intensi membeli buku
referensi kuliah ilegal yang dimiliki mahasiswa dipengaruhi oleh evaluasi positif yang dimiliki terhadap perilakunya. Sikap terhadap perilaku dipengaruhi oleh
evaluasi hasil perilaku seseorang yang diasosiasikan dengan perilaku dan seberapa kuat asosiasi ini. Evaluasi dari setiap hasil yang menonjol terhadap kemungkinan
subjektivitas seseorang bahwa perilaku akan menghasilkan hasil tertentu. Dengan perhitungan antara kekuatan kepercayaan dan evaluasi hasil, serta rangkuman
produk-produk yang dihasilkan, diperoleh sebuah hasil pengukuran sikap terhadap perilaku, dan sebuah estimasi yang berdasarkan pada kepercayaan yang didapat
seseorang tentang perilaku tersebut. Variabel lain untuk variabel normative beliefs memberikan sumbangan
10,1 dan normative beliefs secara positif mempengaruhi intensi membeli buku
117 referensi kuliah ilegal dengan kriteria signifikan. Ini berarti bahwa semakin tinggi
normative beliefs seseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal
maka semakin tinggi pula intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Berbeda dengan normative beliefs variabel motivation to comply
memberikan sumbangan sebesar 1,9 bagi bervariasinya intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dan secara positif mempengaruhi intensi membeli buku
referensi kuliah ilegal dengan kriteria tidak signifikan. Ini berarti bahwa semakin tinggi motivation to comply seseorang terhadap intensi membeli buku referensi
kuliah ilegal maka semakin rendah intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Dalam hal ini intensi membeli yang dimiliki mahasiswa secara signifikan
dipengaruhi oleh pengaruh normatives beliefs yaitu keyakinan mengenai harapan orang lain terhadap dirinya yang menjadi acuan untuk menampilkan perilaku atau
tidak. Semakin besar peranan normatives beliefs terhadap mahasiswa, maka semakin tinggi pula intensi membeli yang dimilikinya. Untuk variabel Motivation
to Comply , diperoleh hasil yang tidak signifikan, yang berarti bahwa tidak ada
pengaruh yang signifikan dari motivasi terhadap intensi membeli. Buku referensi kuliah ilegal termasuk salah satu produk yang murah dan banyak dibeli oleh
kalangan mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa tidak memiliki motivasi cukup atau kurangnya motivasi yang dirasakan oleh mahasiswa ketika
membeli buku referensi kuliah ilegal. Artinya bahwa individu tersebut tidak mengikuti pendapat orang penting significant other atau tokoh penting dalam
melakukan pembelian. Jika individu tetap buku referensi kuliah yang ilegal, hal itu karena kebiasaan dan harga yang murah.
118 Kemudian pada variabel control beliefs memberikan sumbangan sebesar
13,7 dan secara positif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dengan kriteria signifikan. Ini berarti bahwa semakin tinggi control beliefs
seseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal maka semakin tinggi pula intensi membeli buku referensi kuliah ilegal.
Untuk variabel perceived power memberikan sumbangan sebesar 4,7 dan secara positif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal
dengan kriteria signifikan. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi perceived power
seseorang terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal maka semakin tinggi pula intensi membeli buku referensi kuliah ilegal.
Untuk variabel jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 0 yang berarti bahwa variabel ini tidak memiliki kontribusi terhadap intensi membeli
buku referensi kuliah illegal. Dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Kemudian
berdasarkan uji perbedaan pada tabel 4.3 ditemukan bahwa mean laki-laki sebesar 3.9490 dan mean perempuan sebesar 4.4020 yang berarti perempuan memiliki
intensi lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Untuk tingkat semester memberikan sumbangan sebesar 3 dan secara
positif mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dengan kriteria signifikan. Ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat semester seseorang terhadap
intensi membeli buku referensi kuliah ilegal maka semakin tinggi pula intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Pada semester awal, mahasiswa
mempelajari pelajaran-pelajaran dasar dan semakin tinggi tingkat semester, maka
119 semakin berat beban tugas mahasiswa karena tugas-tugas praktek, membuat
laporan sampai pada penyusunan skripsi yang membutuhkan banyak bahan atau buku referensi sehingga mengharuskan mahasiswa untuk memiliki buku referensi
kuliah. Kemudian berdasarkan uji perbedaan, diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,036, artinya ada perbedaan yang signifikan antar tingkat semester 1, 3,
5, 7, dan 9 terhadap intensi membeli buku referensi kuliah ilegal. Uang saku memberikan sumbangan sebesar 0,3 dan secara positif
mempengaruhi intensi membeli buku referensi kuliah ilegal dengan kriteria tidak signifikan. Ini berarti bahwa semakin tinggi uang saku seseorang maka akan
semakin tinggi pula intensi membeli buku referensi kuliah illegal namun hal tersebut tidak signifikan.
5.3 Saran