77
4.2.5 Validitas konstruk Motivation to Comply
Prosedur yang dilakukan dalam menguji validitas konstruk adalah sama seperti pada variabel motivation to comply. Dari analisis CFA, motivation to comply
dalam hal ini tidak fit, dengan Chi-Square=18,97, df=2, P-value=0,00008, RMSEA=0,207. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana
kesalahan pengukuran pada beberapa item diperbolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit menjadi Chi-Square=
1,65, df=1, P-value=0, 19869, RMSEA=0,057. Seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.4 Analisis faktor konfirmatorik dari Motivation to comply
Setelah uji validitas didapatkan item yang keseluruhannya bagus.
78
Tabel 3.16 Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item
Motivation to Comply
1 2 3 4
1 1 2
1 3
1 4
V 1
Keterangan : tanda V menunjukkan item yang kesalahannya saling berkorelasi
Dari tabel 3.16 di atas, dapat dilihat terdapat item yang saling berkorelasi dan multidimensional adalah item 3 dan 4. Sedangkan item yang paling ideal
karena kesalahan pengukurannya tidak berkorelasi adalah item nomor 1 dan 2 dimana item tersebut tidak berkorelasi sama sekali.
Selanjutnya, kualitas item juga dapat dilihat dari signifikan tidaknya item tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur. Dalam hal ini,
yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor pada setiap item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor
pada tabel 3.17 berikut :
Tabel 3.17 Muatan faktor item untuk
Motivation to Comply
NO ITEM
KOEFISIEN STANDAR
ERROR NILAI T
SIGNIFIKAN 1
0,71 0,07
9,76 V
2 0,88
0,07 12,09
V 3
0,58 0,07
7,59 V
4 0,50
0,07 6,68
V
Keterangan : tanda V = signifikan t 1,96 X= tidak signifikan
Dari tabel 3.17 dapat dilihat seluruh item signifikan. Skor faktor inilah yang akan digunakan dalam analisis regresi ketika dilakukan uji hipotesis
penelitian. Skor faktor adalah merupakan “True Score” dari variabel intensi
79 membeli yang dengan demikian memiliki reliabilitas sempurna, sehingga hasil
analisis regresi dapat lebih akurat dan terpercaya.
4.2.6 Validitas konstruk Control Beliefs