66 STM = Sangat Tidak Mungkin
1 6
TM = Tidak Mungkin
2 5
ATM = Agak Tidak Mungkin 3
4 AM
= Agak Mungkin 4
3 M
= Mungkin 5
2 SM
= Sangat Mungkin 6
1
3.6 Uji Instrumen
Sebelum penelitian ini dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan uji instrumen try out
kepada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebanyak 43 orang pada tanggal 17 Januari 2011 yang kemudian tidak diikutsertakan lagi pada penelitian
sesungguhnya.
3.6.1 Uji Validitas
Untuk memperoleh pengukuran yang valid dilakukan pengkorelasian skor item dengan skor total. Bila korelasi antara skor item dengan skor total menghasilkan
korelasi yang rendah, maka item dinyatakan gugur atau dimodifikasi, sedangkan bila korelasi yang didapat menghasilkan skor yang tinggi maka item tersebut
dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat ukur. Untuk menguji tingkat validitas, peneliti menggunakan program SPSS 17,0. Validitas tes menyangkut
apa yang diukur dan seberapa baik tes itu bisa mengukur. Uji validitas dilakukan untuk melihat seberapa jauh alat ukur yang digunakan telah mengukur apa yang
hendak diukur Anastasi Urbina, 2007. Serupa dengan Azwar, 1999, Uji validitas adalah untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan
data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya.
67 Kegiatan uji validitas alat ukur yang dilakukan adalah content validation
dan construct validation. Tujuan dari content validation adalah untuk mengukur apakah item-item yang ada pada alat ukur secara akurat mewakili. Sedangkan
tujuan dari construct validation adalah untuk melihat kecepatan alat ukur dalam mengukur suatu construct atau traits secara teoritis. Uji validitas konstruk yang
digunakan adalah corrected item total correlation. Item total correlation dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skor total.
Perhitungan korelasi tiap item dengan total skor dilakukan untuk mengetahui apakah item-item dalam tes mengukur hal yang sama dengan apa yang hendak
diukur secara keseluruhan yaitu konstruk yang sedang diteliti. Suatu alat ukur yang valid tidak sekedar mampu mengungkapkan data-data
dengan tepat, tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Suatu tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan mempunyai
validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya. Koefisien validitas yang tidak begitu tinggi, katakanlah berada di sekitar
angka 0,50 akan lebih dapat diterima dan dianggap memuaskan, namun apabila koefisien validitas itu kurang dari 0,30 biasanya dianggap sebagai tidak
memuaskan. Cronbach dalam Azwar, 2007 mengatakan bahwa koefisien yang berkisar antara 0,30 sampai dengan 0,50 telah dapat memberikan kontribusi yang
baik terhadap efisiensi suatu lembaga pelatihan. Dan suatu koefisien validitas dianggap memuaskan atau tidak, penilaiannya dikembalikan kepada pihak
pemakai skala.
68 Dari data try out indeks validitas alat ukur yang diuji cobakan kepada 43
responden diperoleh hasil dengan melihat koefisien validitas yang didapatkan melalui perhitungan SPSS 17.00 :
1. Skala evauation of behavioral belief berkisar dari 0,205 sampai dengan 0,701. Dari 11 item yang diuji cobakan terdapat 3 item yang tidak valid.
Item yang diduga tidak memenuhi standar koefisien validitas yang dianggap memuaskan yaitu item nomor : 2, 7, dan 11.
2. Skala behavioral belief berkisar dari -0,198 sampai dengan 0,617. Dari 11 item yang diuji cobakan terdapat 4 item yang tidak valid. Item yang diduga
tidak memenuhi standar koefisien validitas yang dianggap memuaskan yaitu item nomor : 7, 8, 9 dan 10.
3. Skala normatives beliefs berkisar dari 0,559 sampai dengan 0,686. Dari 4 item yang diuji cobakan, seluruh item adalah valid.
4. Skala motivation to comply berkisar dari 0,267 sampai dengan 0,334. Dari 4 item yang diuji cobakan terdapat 2 item yang tidak valid. Item yang
diduga tidak memenuhi standar koefisien validitas yang dianggap memuaskan yaitu item nomor : 1 dan 4.
5. Skala control belief berkisar dari 0,69 sampai dengan 0,745. Dari 15 item yang diuji cobakan terdapat 2 item yang tidak valid. Item yang diduga
tidak memenuhi standar koefisien validitas yang dianggap memuaskan yaitu item nomor 1 dan 7.
6. Skala perceived power berkisar dari 0,153 sampai dengan 0,731. Dari 15 item yang diuji cobakan terdapat 2 item yang tidak valid. Item yang diduga
69 tidak memenuhi standar koefisien validitas yang dianggap memuaskan
yaitu item nomor 1 dan 7.
Kemudian dari data field test indeks validitas alat ukur yang disebar kepada 200 responden diperoleh hasil dengan melihat koefisien validitas. Peneliti
melakukan uji validitas konstruk setiap item dengan menggunakan Confimatory Faktor Analysis
CFA dengan bantuan Lisrel 8.7. Adapun penjelasannya akan dipaparkan dalam sub bab berikut.
4.2.1. Validitas konstruk Behavioral beliefs