30
Tegas Pemberani
Reflektif Tanggung jawab
Disiplin
Adapun 18 nilai-nilai yang bersumber dari agama, pancasila, budaya dan tujuan pendidikan nasional tersebut adalah: 1 religious, 2 jujur, 3
toleransi, 4 disiplin, 5 kerja keras, 6 kreatif, 7 mandiri, 8 demokrasi, 9 rasa ingin tahu, 10 semangat kebangsaan, 11 cinta tanah air, 12
menghargai prestasi, 13 bersahabatkomunikatif, 14 cinta damai, 15 gemar membaca, 16 peduli lingkungan, 17 peduli sosial, dan 18
tanggung jawab Samani dan Hariyanto, 2011:52.
2.4. Pendidikan Karakter
2.4.1. Definisi Pendidikan Karakter
Menurut Megawangidalam Kesuma, 2012:5 adalah suatu usaha agar dapat mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak
dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya. Adapun
pendidikan karakter menurut GaffardalamKesuma, 2012:5 merupakan sebuah
proses transformasi
nilai-nilai kehidupan
yang ditumbuhkembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu
dalam perilaku kehidupan orang itu. Dalam definisi tersebut, ada tiga ide pikiran penting, yaitu: 1 proses
transformasi nilai-nilai, 2 ditumbuh kembangkan dalam kepribadian, dan 3 menjadi satu dalam perilaku.
31
Pendidikan karakter adalah sebuah sistem yang menanamkan nilai- nilai karakter pada peserta didik, yang mengandung komponen pengetahuan,
kesadaran individu, tekad, serta adanya kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,
sesama manusia, lingkungan, maupun bangsa, sehingga terwujud insan kamil Aunillah, 2011:18-19.
Pendidikan karakter bisa diartikan sebagai sebuah bantuan sosial agar individu dapat hidup bertumbuh dalam menghayati kebebasannya
dalam hidup bersama dengan orang lain dalam dunia Aqib, 2011:38.
Dengan demikian, seseorang disebut berkarakter baik atau unggul adalah mereka yang selalu berusaha melakukan hal-hal yang terbaik
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, negara serta dunia internasional pada umunya, dengan mengoptimalkan
potensi pengetahuan dirinya disertai dengan kesadaran, emosi, motivasi perasaannya.
Sedangkan dianggap memiliki karakter mulia apabila mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang potensi dirinya serta mampu
mewujudkan potensi itu dalam sikap dan tingkah lakunya. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah suatu usaha
untuk mempengaruhi seseorang agar dapat memahami nilai-nilai etika dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat hidup dengan baik di
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
2.4.2. Landasan Pendidikan Karakter