34
lingkungan sosial. Kemampuan berinteraksi sosial secara bermakna diperlukan karakter humor, toleransi, dan mengatasi konflik.
2.4.3. Tujuan Pendidikan Karakter dalam Sekolah
Kesuma 2012:9-11 mengemukakan pendidikan karakter dalam setting sekolah memiliki tujuan sebagai berikut:
Pertama, Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang
dianggap penting
dan perlu
sehingga menjadi
kepribadiankepemilikan siswa yang khas sebagimana nilai-nilai yang dikembangkan baik ketika proses sekolah maupun setelah proses
sekolah.
Di SMP Negeri 17 Semarang pada tujuan penguatan ini mengarahkan proses pendidikan pada proses pembiasaan yang disertai oleh logika dan
refleksi terhadap proses dan dampak dari proses pembiasaan yang dilakukan baik dalam setting kelas maupun sekolah agar siswa dapat menerapkan
karakter yang sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan. Kedua, Mengoreksi perilaku siswa yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
yang dikembangkan oleh sekolah. Tujuan ini memiliki makna bahwa pendidikan karakter memiliki sasaran untuk meluruskan berbagai
perilaku anak yang negatif menjadi positif.
Di SMP Negeri 17 tujuan ini dilkukandengan adanya kontrol dari sekolah berupa rewardagar siswa termotivasi untuk tetap berperilaku sesuai
dengan harapan sekolahdan punishment agar siswa mengetahui bahwa perilakunya tidak sesuai peraturan yang berlaku disekolah dengan harapan
siswa dapat memperbaiki sikap dan tidak melanggar peraturan sekolah.
35
Bagan 1. Proses Koreksi pada Perilaku Negatif
Ketiga, Membangun koreksi yang harmoni dalam keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter
secara bersama.
Penerapan pendidikan karakter di SMP Negeri 17 memiliki tujuan makna bahwa proses pendidikan karakter disekolah harus dihubungkan
dengan proses pendidikan di keluarga dengan harapan pendidikan karakter yang dibiasakan disekolah juga diterapkan di lingkungan keluarga dan
lingkungan masyarakat sekitar.
2.5. Grand Desain Pendidikan Karakter
2.5.1. Pembangunan Karakter Bangsa Melalui Pendidikan
Dalam Grand Design Pendidikan Karakter Kemendiknas 2010 yang dirangkum dalam policy brief 2011:1-28, dinyatakan bahwa pendidikan
karakter merupakan proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik agar memiliki nilai-nilai luhur dan perilaku berkarakter yang dilakukan
melalui tri pusat pendidikan, yaitu: pendidikan di keluarga, pendidikan di sekolah dan pendidikan di masyarakat.