Definisi Kearifan Lokal Pendidikan Kearifan Lokal

13

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1. Hakekat Kearifan Lokal Jawa

2.1.1. Definisi Kearifan Lokal

Definisi kearifan lokal dalam Meinarno 2011:98 kearifan lokal merupakan sesuatu yang berkaitan secara spesifik dengan budaya tertentu dan mencerminkan cara hidup suatu masyarakat tertentu. Adapun menurut ISDR kearifan lokal merupakan cara-cara dan praktik-praktik yang dikembangkan oleh sekelompok masyarakat yang berasal dari pemahaman mendalam mereka akan lingkungan setempat yang terbentuk dari tinggal ditempat tersebut secara turun temurun. Artinya, kearifan lokal adalah hasil dari masyarakat tertentu melalui pengalaman mereka dan belum tentu dialami oleh masyarakat yang lain. Nilai-nilai tersebut akan melekat sangat kuat pada masyarakat tertentu dan nilai itu sudah melalui perjalanan waktu yang panjang, sepanjang keberadaan masyarakat tersebut. Dari definisi diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kearifan lokal adalah suatu kebijakan yang ditentukan melalui pengalam masyarakat sekitar yang akan menjadi nilai-nilai yang sangat melekat pada masyarakat.

2.1.2. Pendidikan Kearifan Lokal

Pendidikan berbasis kearifan lokal adalahpendidikan yang mengajarkan siswa untuk selalu lekat dengan situasi konkret yang mereka hadapi. Paulo Freire dalam Wagiran 2010:332 menyebutkan dengan dihadapkan pada problem dan situasi konkret yang dihadapi, siswa akan 14 semakin tertantang untuk menanggapinya secara kritis. Selaras dengan Suwito dalam Wagiran 2010:333 yang mengemukakan pendidikan kearifan lokal meliputi: 1. Membangun manusia berpendidikan harus berlandaskan pada pengakuan eksistensi manusia sejak dalam kandungan 2. Pendidikan harus berbasis kebenaran dan keluhuran budi, menjauhakn dari cara berfikir yang tidak benar dan grusa-grusu atau waton suloyo 3. Pendidikan harus mengembangkan ranah moral, spiritual ranak afektif, bukan hanya sekedar kognitif dan psikomotorik 4. Sinergitas, pendidikan budaya, dan wisata perlu dikembangkan secara sinergis dalam pendidikan yang berkarakter Upaya pengembangan pendidikan kearifan lokal tidak akan terselenggara dengan baik tanpa peran serta masyarakat secara optimal. Keikutsertaan berbagai unsur dalam masyarakat dalam mengambil prakarsa dan menjadi penyelenggara program pendidikan merupakan kontribusi yang sangat berharga, yang perlu mendapat perhatian dan apresiasi. Dalam Wagiran 2010:333 berbagai bentuk kearifan lokal yang merupakan daya dukung bagi penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan dalam masyarakat antara lain sebagai berikut: 1. Kearifan lokal masyarakat dalam bentuk peraturan tertulis tentang kewajiban belajar 2. Kearifan lokal dalam menjaga keharmonisan hubungan antarsesama manusia, melalui aktivitas gotong royong yang dilakukan masyarakat dalam berbagai aktivitas 3. Kearifan lokal yang berkaitan dengan seni. Keseniaan tertentu memiliki nilai untuk membangkitkan rasa kebersamaan dan keteladan serta rasa penghormatan terhadap pemimpin dan orang yang dituakan 4. Kearifan lokal dalam sistem anjuran tidak tertulis, namun disepakati dalam rapat yang dihadiri unsur-unsur dalam masyarakat untuk mewujudkan kecerdasan warga 15

2.1.3. Tujuan Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal