9
2. Memberikan motivasi kepada siswa tentang pentingnya penerapan
kearifan lokal Jawa dalam membentuk karakter siswa, bukan hanya di lingkungan sekolah, namun juga di lingkungan masyarakat secara luas.
1.6. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kekaburan dan kerangkapan arti dari istilah-istilah yang tercantum dalam judul penelitian, serta untuk mempermudah dan
mendapatkan gagasan dari objek-objek penelitian, maka perlu diberikan penegasan istilah atau batasan istilah sebagai berikut:
1.6.1. Kearifan Lokal
Kearifan lokal dalam bahasa asing sering dikonsepsikan sebagai kebijakan setempat local wisdom, pengetahuan setempat local
knowledge atau kecerdasan setempat local genious. Kearifan lokal juga dapat dimaknai sebagai sebuah pemikiran tentang hidup. Pemikiran tersebut
dilandasi nalar jernih, budi yang baik, dan memuat hal-hal yang positif. Penguasaan atas kearifan lokal akan mengusung jiwa mereka semakin
berbudi luhur. Dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal memiliki pengertian sikap
atau watak dari seseorang yang tetap bertahan dan menerapkan kebudayaannya di tengah era globalisasi yang banyak mengadopsi budaya
luar.
1.6.2. Karakter
Zubaedi 2011:11 menyatakan karakter adalah keseluruhan nilai- nilai, pemikiran, perkataan, dan perilaku atau perbuatan yang telah
10
membentuk diri seseorang. Dengan demikian karakter dapat disebut sebagai jati diri seseorang yang telah terbentuk dalam proses kehidupan oleh
sejumlah nilai-nilai etis dimilikinya berupa pola pikir, sikap, dan perilakunya. Sedangkan menurut Pusat Bahasa Depdiknas sebagaimana
dikutip dalam Zubaedi 2011:8 karakter adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen,
watak”. Adapun pengertian karakter menurut Coon dalam Zubaedi 2011:8 adalah suatu penilaian subyektif terhadap kepribadian seseorang yang
berkaitan dengan atribut kepribadian yang dapat atau tidak dapat diterima oleh masyarakat.
Dapat disimpulkan bahwa karakter adalah nilai-nilai, pemikiran, bawaan seseorang yang telah membentuk diri seseorang sebagai jati diri
seseorang yang terbentuk dari proses kehidupan.
1.6.3. Perilaku Siswa
Perilaku adalah tindakan yang dapat timbul karena adanya stimulus dan respon yang dapat diamati dan dapat dipelajari secara langsung maupun
tidak langsung sehingga dapat menimbulkan respon. Sedangkan siswa adalah sosok yang membutuhkan bantuan orang lain
untuk bisa tumbuh dan berkembang kearah kedewasaan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan perilaku siswa adalah tindakan
yang dilakukan oleh seseorang yang membutuhkan bantuan orang lain karena adanya stimulus dan respon yang dapat diamati dan dapat dipelajari
11
secara langsung maupun tidak langsung untuk bisa tumbuh dan berkembang kearah kedewasaan.
1.6.4. Studi Kasus