Berikut langkah pengujian instrumen tes dalam penelitian:
3.6.3 Pengujian Validitas
Menurut Sugiyono 2014: 168, “instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid ”. Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Data yang valid adalah data yang sama antara data yang dilaporkan dengan data yang
sesungguhnya terjadi di lapangan Pengujian validitas sebuah tes dapat dilakukan dengan cara uji pemikiran dan pengalaman. Uji pemikiran digunakan untuk menguji
validitas logis, sedangkan uji pengalaman digunakan untuk menguji validitas empiris.
3.6.3.1 Validitas Logis
Validitas logis merupakan validitas yang diperoleh dengan suatu usaha hati- hatimelalui cara-cara yang benar sehingga menurut logika akan dicapai suatuvaliditas
yang dikehendaki Arikunto, 2013: 212. Pengujian validitas logisdilakukan dengan cara menilai kesesuaian butir-butir soal dengan kriteria kisi-kisisoal yang telah dibuat
berdasarkan silabus. Pengujian validitas logis dilakukan olehtiga penilai ahli yaitu Drs. Daroni, M. Pd. pembimbing 1, danSuatmo, S.Pd. guru kelas V SD Negeri
Gantungan 1 dengan menggunakan lembarpenilaian validitas logis. Lembar penilaian validitas logis dapat dilihat pada lampiran 23 dan 24.
3.6.3.2 Validitas Empiris
Validitas empiris merupakan validitas yang diperoleh dengan cara menguji melalui pengalaman. Validitas empiris dapat diketahui dengan melakukan uji coba
instrumen kepada responden yang bukan responden sesungguhnya, yaitu siswa kelas
V SD Negeri Gantungan 1. Dengan alasan kelas tersebut memiliki kesetaraan dengan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Langkah berikutnya penulis mengumpulkan data
hasil uji coba dan menganalisis guna mengetahui validitas item soal menggunakan rumus Bivariete Pearson. Penghitungan dapat dilakukan dengan bantuan program
Statistical Product and Service Solution SPSS 21. Untuk menghitung validitas dalam SPSS 21 menggunakan menu analyze –correlate –bivariate. Ketentuan
pengambilankeputusan dengan menggunakan batasan r
tabe
dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Jika nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan r
hitung
≥ r
tabel
maka instrumen dinyatakan valid. Jika nilai korelasi kurang dari batasan yang ditentukan r
hitung
r
tabel
maka instrumen dinyatakan tidak valid Priyatno, 2010: 20.
3.7 Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran Sukmadinata, 2013: 229. Suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas
yang memadai, bila instrument tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama. Menurut Susan Stainback 1988
dalam Sugiyono 2014: 362, reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Pengujian reliabilitas dilakukanterhadap soal yang
dinyatakan valid. Pengujian dapat dilakukan menggunaka SPSS 21 dengan metode crobanch’s alpha. Untuk mencari reliabilitas dalam SPSS21 menggunakan menu
analyze –scale –reliability analysis. Instrumen dinyatakanandal atau reliabel bila memiliki nilai
crobanch’s alphalebih besar dari 0,6 Trihendradi, 2013: 277. Hasil perhitungan reliabilitas instrumen hasil belajar dapat dilihat pada tabel berikut: