proses maupun hasil berdasarkan: 1 kemampuan membaca, mengamati dan atau menyimak apa yang dijelaskan atau diinformasikan,2 kemampuan mengidentifikasi
atau membuat sejumlah sub-sub pertaanyaan berdasarkan substansi yang dibaca, diamati, diamati dan atau didengar,3 kemampuan mengorganisasi hasil-hasil
identifikasi dan mengkaji dari sudut persamaan dan perbedaan, dan 4 kemampuan melakukan kajian secara menyeluruh.
Berdasarkan pengertian hasil belajar diatas dapat disimpulkan bahwa dengan belajar IPA, siswa dapat mengalami perubahan kemampuan pengetahuan, sikap,
keterampilan kognitif dan skill dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan IPA. Hasil belajar IPA nantinya akan diterapkan di dalam lingkungan sehari-hari,
karena objek kajian IPA berhubungan dengan alam sekitar.
2.1.4 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Karakteristik anak usia SD Sekolah Dasar sangat unik dan khas. Rifa’I, dkk
2012: 35, menyatakan“karakteristik siswa SD masuk ke dalam tahap operasional
konkret ”. Pada tahap ini anak mampu mengoperasikan berbagai logika, namun masih
dalam bentuk konkret. Penalaran logika menggantikan penalaran intuitif, namun hanya pada situasi konkrit dan kemampuan untuk menggolong-golongkan sudah ada
namun belum bisa memecahkan maasalah abstrak. Sumantri, dkk 2009: 1.14 menyatakan
“karakteristik anak usia SD anak akan menemui kesulitan bila diberi tugas sekolah yang menuntutnya untuk mencari sesuatu yang tersembunyi
”. Menurut Anitah dkk, 2008: 2.20-2.24, tahapan siswa dapat dilihat dari aspek
perkembangan berikut: 1.
Perkembangan Fisik
Perkembangan ini berkaitan dengan perkembangan berat, tinggi, badan, dan perkembangan motorik. Siswa pada tingkat SD, kemampuan motoriknya mulai lebih
halus dan terarah refined motor skills, tetapi berat badan siswa laki-laki lebih ramping dari pada perempuan karena masa adolesen perempuan lebih cepat dari pada
laki-laki. 2.
Perkembangan Sosial Perkembangan sosial siswa pada tingkat SD sudah terasa ada pemisahan
kelompok jenis kelamin separation of the sexes sehingga dalam pengelompokan, siswa lebih senang berkelompok berdasaarkan jenis kelamin padahal kurang sesuai
menurut kriteria pengelompokan belajar. 3.
Perkembangan Bahasa Pada masa perkembangan bahasa usia SD terus berlangsung secara dinamis
dan berkelanjutan. Dilihat dari segi cara siswa berkomunikasi menunjukan bahwa mereka sudah mampu menggunakan bahasa yang halus dan kompleks. Kosa kata
bahasa mereka sudah banyak untuk berkomunikasi satu sama lain. 4.
Perkembangan Kognitif Di Sekolah Dasar siswa diajarkan berbagai disiplin ilmu bahkan cara-cara
belajar baik yang berorientasi pada peningkatan berpikir logis maupun kemampuan manipulatif. Siswa dapat melihat beberapa faktor dan mengkombinasikannya dengan
berbagai cara untuk mencapai hasil yang sama. 5.
Perkembangan Moral Perkembangan moral yang harus dimiliki siswa Sekolah Dasar adalah
kemampuan bertindak menjadi orang baik. Tindakan yang dilakukan selalu
berorientasi pada orang lain yang dianggap baik. Bahkan siswa akan melakukan tindakan yang baik apabila oraang lain merasa senang.
6. Perkembangan Ekspresif
Pola perkembangan ekspresif siswa Sekolah Dasar dapat dilihat dari kegiatan ungkapan bermain dan kegiatan seni art. Siswa Sekolah Dasar sudah menyadari
aturan dari suatu permainan, bahkan siswa pada usia itu sudah mulai membina hobinya.
7. Aspek-aspek Inteligensi
Aspek-aspek inteligensi pada siswa SD secara dinamis akan berkembang. Tugas pembelajaran adalah mengoptimalkan perkembangan-perkembangan tersebut
agar dapat dicapai secara efektif. 8.
Aspek Kebutuhan Siswa Selain aspek perkembangan siswa yang telah dikemukakan di atas juga perlu
dipertimbangkan aspek kebutuhan siswa sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan materi apa yang akan dipelajari oleh siswa. Secara umum ada dua
kebutuhan siswa, yaitu1 psiko-biologis yang dinyatakan dalam keinginan, minat, tujuan, harapan,dan masalahnya,2 sosial yang berkaitan dengan tuntutan
lingkungan masyarakat, biasanya menurut pandangan orang lain.
2.1.5 Pembelajaran Konvensional