3 Guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai. 4 Pada kelas dengan jumlah murid banyak jika penanganan kurang bijaksana
maka akan muncul suasana seperti pasar dengan keramaian yang tidak terkendali. 5 Bisa mengganggu ketenangan belajar kelas di kiri kanannya.
Teknis pelaksanaan model pembelajaran MAM adalah sebagai berikut: 1 Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi konsep atau topik yang cocok
untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. 2 Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal atau jawaban.
3 Siswa memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang. 4 Setiap siswa mencari pasanggan kartu yang cocok dengan kartunya.
5 Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. 6 Jika siswa tidak mencocokkan kartunya dengan temannya akan mendapatkan
hukuman yan telah disepakati bersama. 7 Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya demikian seterusnya. 8 Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang
kartu yang cocok. 9 Guru bersama siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran.
2.1.9 Persamaan dan Perbedaan Model Pembelajaran NHT dan MAM
Model pembelajaran NHT merupakan model pembelajaran varian dari diskusi kelompok. Teknis pelaksanaannya yaitu setiap siswa dalam kelompok menggunakan
nomor dikepalanya. Sedangkan model pembelajaran MAM merupakan model pembelajaran menggunakan kartu yang berisi topik pembelajaran. Teknis
pelaksanaannya yaitu siswa harus mencari pasangannya yang sesuai dengan topik pembelajaran tersebut. Kedua model tersebut merupakan model pembelajaran
kooperatif. Model pembelajaran NHT dan MAM memiliki kesamaan yaitu keduanya sama-sama menekankan pada kerjasama untuk menyelesaikan masalah. Terdapat
banyak penelitian bahwa model pembelajaran NHT dan MAM efektif terhadap aktivitas dan hasil belajar IPA siswa. Akan tetapi belum diketahui model
pembelajaran manakah yang paling efektif dari keduanya. Karena kedua model tersebut memiliki perbedaan.
Perbedaan dari model pembelajaran NHT dan MAM yaitu pada proses pelaksanaannya. Dalam model pembelajaran NHT menekankan pada pendekatan
kolaboratif, dimana pada model pembelajaran ini siswa dibagi secara berkelompok untuk menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru dengan menggunakan nomor
dikepalanya. Sedangkan pada model pembelajaran MAM lebih menekankan pada pendekatan informatif, dimana dalam pelaksanaannya tidak terdapat pembentukan
kelompok diskusi tetapi siswa melakukan diskusi setelah siswa pemegang kartu pertanyaan dan kartu jawaban berkumpul.
2.1.10Hakikat Pembelajaran IPA
Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam IPA. Ilmu pengetahuan alam
IPA atau natural science dapat disebut sebagai rumpun ilmu yang memiliki kaarakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual factual, baik
berupa kenyataan reality atau kejadian events dan hubungan sebab akibatnya Wisudawati, 2014: 22.Menurut Wahyana 1986 dalam Trianto 2010: 136, IPA
adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya
tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dan segala isinya yang
tersusun secara sistematis dan diperoleh melalui metode tertentu berupa langkah- langkah ilmiah.
Objek atau bidang kajiaan IPA berisi tiga dimensi pengetahuan, yaitu pengetahuan faktual factual, pengetahuan yang konseptual konsep, pengetahuan
prosedural prinsip, hukum, hipotesis, teori, dan model Wisudawati 2014: 26. Seorang guru danatau dosen wajib memiliki empat kompetensi sebagaimana
telah ditetapkan dalam Undang-Undang Guru dan Dosen UU No. 14 Tahun 2005 dan Standar Nasional Pendidikan PP No. 19 Tahun 2005. Kompetensi tersebut
antara lain: 1 Kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan melaksanakan proses pembelajaran
IPA. 2 Kompetensi professional, yaitu kemampuan menguasai materi IPA.
3 Kompetensi Kepribadian, yaitu kemampuan menjadi teladan bagi peserta didik dan sejawat, atasan, dan bawahan.
4 Kompetensi sosial, yaitu kemampuan hidup bermasyarakat di sekolah maupun di luar sekolah. Siswa bersosialisasi dilingkungan selain sekolah untuk
mendapatkan pengalaman dimasyarakat.
Dengan demikian, semakin jelaslah bahwa proses belajar mengajar IPA lebih ditekankan pada keterampilan proses, hingga siswa dapat menemukan fakta-fakta,
membangun konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiah siswa itu sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap kualitas proses pendidikan maupun
produk pendidikan Trianto, 2010: 143.
2.1.11 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar