merupakan upaya sistematis dan sistemik untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan proses belajar
”. Menurut Anitah dkk 2008: 2.26 dalam kegiatan pembelajaran harus diperhatikan fase perkembangan siswa seperti perkembangan
fisik-motorik, kognitif, moral, bahasa, sosial, dan perkembangan ekspresif. Rombepajung 1988: 25 dalam Thobroni 2015: 17 menyatakan bahwa
pembelajaran adalah pemerolehan suatu mata pelajaran atau pemerolehan suatu keterampilan melalui pelajaran, pengalaman, atau pengajaran.
2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Anitah dkk 2008:2.7menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar antara lain:
1 Faktor Intern
1. Jasmaniah yang meliputi kesehatan dan cacat tubuh. Agar seseorang dapat
belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat, belajarnya juga
terganggu. 2.
Psikologis yaitu intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, dan kematangan. Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Siswa yang memiliki
tingkat intelegensi yang normal dapat berhasil dengan baik dalam belajar. Perhatian dan minat juga penting. Jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian dan bukan yang
diminati siswa, siswa merasa bosan dan tidak belajar dengan baik. 3.
Kelelahan juga mempengaruhi belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari agar jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya.
2 Faktor Ekstern
1. Keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga, dan keadaan
ekonomi keluarga. 2.
Sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar,
kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan
tugas rumah. 3.
Masyarakat Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar
siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaannya siswa dalam masyarakat. Faktor masyarakat meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul,
dan bentuk kehidupan masyarakat.
2.1.3 Hasil Belajar IPA
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan Suprijono, 2009: 5-6 dalam Thobroni
2015: 20. Sudjana 2014: 24 menyatakan “hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar ”.
Sedangkan Mulyasa 2008: 19 menyatakanbahwa hasil belajar merupakan prestasi belajar siswa secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dan derajat
perubahan prilaku yang bersangkutan. Menurut Lindgren dalam Suprijono 2009: 7, hasil belajar meliputi kecakapan,
informasi, pengertian, dan sikap. Hasil belajar merupakan perubahan kemampuan
yang ditampilkan oleh siswa berupa pengetahuan, sikap, ketrampilan yang relatif permanen setelah ia mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar yang baik adalah
menjalani proses pembelajaran dengan baik, proses pembelajaran yang tidak baik
akan mempengaruhi hasil belajar yang tidak baik.
Romizoswki 1982 dalam Anitah dkk, 2008:2.19 menyebutkan dalam skema kemampuan yang dapat menunjukkan hasil belajar yaitu: 1 keterampilan kognitif
berkaitan dengan kemampuan membuat keputusan memecahkan masalah dan berpikir logis, 2 keterampilan psikomotor berkitan dengan kemampuan tindakan
fisik dan kegiatan perceptual,3 keterampilan reaktif berkaitan dengan sikap, kebijaksanaan, perasaan, dan self control, 4 keterampilan interaktif berkaitan
dengan kemampuan sosial dan kepemimpinan. Ada lima tipe hasil belajar yang dapat dicapai oleh siswa, yaitu:1 motor skills,2 verbal information,3 intellectual
skills,4 attitudes dan 5 cognitive strategies.Menurut Gagne dalam Thobroni 2015: 20-21, hasil belajar berupa hal-hal berikut: 1 informasi verbal, yaitu
kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis,2 kemampuan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambing,3 strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya,4 keterampilan mottorik, yaitu kemampuan melakukan
serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani,5 sikap, yaitu kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Menurut Anitah, dkk 2008: 2.20, untuk melihat hasil belajar yang berkaitan
dengan kemampuan berpikir kritis dan ilmiah pada siswa sekolah dasar, dapat dikaji
proses maupun hasil berdasarkan: 1 kemampuan membaca, mengamati dan atau menyimak apa yang dijelaskan atau diinformasikan,2 kemampuan mengidentifikasi
atau membuat sejumlah sub-sub pertaanyaan berdasarkan substansi yang dibaca, diamati, diamati dan atau didengar,3 kemampuan mengorganisasi hasil-hasil
identifikasi dan mengkaji dari sudut persamaan dan perbedaan, dan 4 kemampuan melakukan kajian secara menyeluruh.
Berdasarkan pengertian hasil belajar diatas dapat disimpulkan bahwa dengan belajar IPA, siswa dapat mengalami perubahan kemampuan pengetahuan, sikap,
keterampilan kognitif dan skill dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan IPA. Hasil belajar IPA nantinya akan diterapkan di dalam lingkungan sehari-hari,
karena objek kajian IPA berhubungan dengan alam sekitar.
2.1.4 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar