Wawancara tidak terstruktur Studi dokumenter Observasi

yang diukur menggunakan instrument berupa tes objektif. Tes tersebut mencakup berbagai ranah, yaitu ranah pengetahuan C1, ranah pemahaman C2, dan ranah pengaplikasian C3.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dan informasi yang objektif, lengkap, dan dapat dipertanggungjawabkan, maka dalam peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

3.5.1 Wawancara tidak terstruktur

Menurut Sugiyono 2014: 318, “wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya ”. Wawancara tidak terstruktur dilakukan penulis kepada guru kelas IVA dan IVB SD Negeri Sitail serta guru kelas IV SD Negeri Gantungan 1 untuk mendapatkan informasi yang meliputi kemampuan siswa secara umum, karakteristik siswa, dan model pembelajaran yang sering digunakan ketika mengajar.

3.5.2 Studi dokumenter

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang Sugiyono 2014: 326. Studi dokumenter dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh dokumen seperti silabus, promes Program Semesteran, data siswa, dan data nilai ujian tengah semester ganjil kelas IVA dan IVB SD Negeri Sitail dan klas IV SD Negeri Gantungan 1 tahun ajaran 20152016. Silabus pembelajaran digunakan untuk acuan dalam pembuatan Rencana Pembelajaran. Promes digunakan untuk mengetahui program-program semesteran. Data siswa digunakan untuk mengetahui jumlah siswa yang digunakan dalam penelitian. Data nilai ujian tengah semester digunakan untuk uji kesamaan rata-rata dari setiap kelas yang digunakan untuk penelitian. Data studi documenter dapat dilihat pada lampiran 1-10.

3.5.3 Observasi

Menurut Nasution 1988 dalam Sugiyono 2014: 309, observasi adalah dasar dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyaataan yang diperoleh melalui observasi. Dalam penelitian ini metode observasi digunakan untuk mengamati penerapan dari model pembelajaran NHT dan MAM pada materi IPA. Observasi pelaksanaan model pembelajaran NHT dan MAM dilakukan oleh guru kelas eksperimen pada saat pembelajaran berlangsung. Pedoman obsrvasi dapat dilihat pada lampiran 11.

3.5.4 Tes hasil belajar

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CIRC TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA INTENSIF PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAKUNDEN KABUPATEN BANYUMAS

2 73 336

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN LANGENSARI KABUPATEN SEMARANG

0 12 279

STUDI KOMPARASI KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE DAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI KEJAMBON 01 DAN 08 KOTA TEGAL

1 28 360

STUDI KOMPARASI KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DAN SNOWBALL THROWING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI MUARAREJA 02 TEGAL

1 18 426

Keefektifan Model Pembelajaran Picture And Picture Terhadap Hasil Belajar Menulis Narasi pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pecabean Kabupaten Tegal

1 18 250

STUDI KOMPARASI KEEFEKTIFAN MODEL GI DANAIR TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN LANGIT SDN PEKAUMAN 2 DAN OTA TEGAL

0 0 104

STUDI KOMPARASI KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DAN INDEX CARD MATCH TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI TEMBOKLUWUNG ABUPATEN TEGAL

0 0 83

STUDI KOMPARASI KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DAN SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS IV SD NEGERI MANGKUKUSUMAN 1 DAN OTA TEGAL

0 0 104

STUDI KOMPARASI KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DAN TPS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD NEGERI TEGALSARI 4 DAN OTA TEGAL

0 1 87

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

1 1 9