Persepsi dalam Health Belief Model
health belief model yang menentukan munculnya perilaku menurut Becker dalam Bastable 2002 :
a. Persepsi tentang kerentanan Perceived Susceptibility
Gagasan ini mengacu kepada suatu persepsi subjektif dari penurunan kondisi kesehatan. Dalam konteks Health Belief Model
kerentanan individu diartikan sebagai pendapat individu tentang bagaimana kemungkinan perilaku mereka mengambil bagian dalam
menghasilkan kesehatan yang negatif. Agar seseorang bertindak untuk mengobati atau mencegah penyakitnya, ia harus merasakan bahwa ia
rentan terhadap penyakit tersebut. Suatu tindakan pencegahan terhadap suatu penyakit akan timbul apabila seseorang telah
merasakan ia atau keluarganya rentan terhadap penyakit tertentu. b.
Persepsi tentang keparahan Perceived Severity Pandangan individu bahwa semakin berat suatu penyakit,
maka individu akan mempersepsikan sebagai sesuatu hal yang mengancam yang harus dihadapi dan melakukan tindakan
pencegahan. Dimensi ini mencankup evaluasi dari konsekuensi medis klinik seperti kematian, kecacatan, dan kesakitan dan konsekuensi
sosial misalnya, dampak kondisi pada pekerjaan, kehidupan keluarga, dan hubungan sosial. Contoh dalam kasus perokok, kanker paru-paru
merupakan penyebab utama kematian di Amerika. Seorang perokok mungkin tidak mengerti betapa sulitnya kanker paaru-paru dapat
dideteksi dan sulit untuk mengobatinya. Mereka juga mungkin tidak tahu bagaimana menyakitkan dan penyakit tersebut dapat bertahan
lama di kehidupan. Health belief model berusaha untuk meningkatkan mengenai
bagaimana persepsi
keseriusan penyakit
dapat mempengaruhi perilaku dalam tujuan meningkatkan kualitas hidup
seseorang Burke, 2013. c.
Persepsi tentang manfaat Perceived Benefits Persepsi mengenai manfaat
yang dirasakan apabila mengambil tindakan terhadap gejala yang dirasakan untuk
mengurangi ancaman. Individu merasa dirinya sangat rentan terhadap serangan penyakit
–penyakit tertentu dan tindakan yang dilakukan tergantung pada manfaat yang akan dirasakan nantinya.
d. Persepsi tentang hambatan Perceived barriers
Hambatan yang dirasakan adalah aspek negatif dari suatu tindakan kesehatan yang menghalanginya untuk dapat melakukan
tindakan tersebut Anies, 2006. Hambatan untuk bertindak dapat berupa keadaan yang tidak menyenangkan atau rasa sakit yang
ditimbulkan saat mendapatkan pengobatan, disamping itu hambatan dapat berupa biaya, baik bersifat monetary cost biaya pengobatan
maupun time cost waktu menunggu diruang tunggu, waktu yang digunakan selama perawatan, dan waktu yang digunakan ke tempat
pelayanan kesehatan.
e. Faktor pencetus cues to action
Faktor pencetus cues to action dapat datang dari dalam diri individu munculnya gejala
–gejala penyakit itu ataupun dari luar nasihat orang lain, kampanye kesehatan, terserang seorang teman atau
anggota keluarga oleh penyakit yang sama, dan sebagainya. Seseorang yang memiliki motivasi yang rendah untuk
bertindak misalnya yang tidak percaya bahwa dirinya akan terserang penyakit itu, yang menganggap remeh akibat dari penyakit tersebut atau
yang takut menerima pengobatan diperlukan rangsangan yang lebih intensif untuk mencetuskan respons yang diinginkan, sebab bagi
kelompok semacam ini penghayatan subjektif terhadap hambatanresiko negatif dari pengobatan penyakitnya, jauh lebih kuat daripada gejala
objektif dari penyakit itu ataupun pandangansaran profesional petugas kesehatan. Tetapi bagi mereka yang sudah termotivasi untuk bertindak,
maka rangsangan sedikit saja sudah cukup untuk menimbulkan respons tersebut Alhamda, 2014.