Hubungan Pengetahuan dengan Persepsi

Hasil penelitian serupa dilakukan Sari tahun 2009 di Semarang dengan 84 responden, menghasilkan nilai p 0,001 bahwa pengetahuan berhubungan dengan persepsi. Penelitian Sari didukung oleh penelitian yang dilakukan Hayati, Sudiana dan Kristiawati tahun 2014 bahwa pengetahuan berhubungan dengan persepsi. Menurut Sekuler dan Blake 1997 dalam Trisnaniyanti, Prabandari, Citraningsih 2010, pengetahuan dapat membentuk pengalaman terhadap persepsi. Pengetahuan membantu mengenali berbagai stimulus yang muncul dan kemudian menjadi persepsi. Hubungan pengetahuan dengan persepsi kerentanan didapatkan p value 0,809, pada persepsi manfaat didapatkan p value 0,392, dan pada persepsi hambatan p value 0,061 yang menunjukkan bahwa Ho diterima atau dapat dijelaskan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan persepsi masyarakat mengenai kerentanan, manfaat dan hambatan.Hal tersebut bisa dikarenakan informasi yang kurang dipahami masyarakat mengenai manfaat dan efek samping dari obat pencegahan filariasis. Ketidakpuasan masyarakat mengenai informasi yang diberikan oleh petugas kesehatan seperti informasi yang bersifat umum dan kurang dipahami oleh masyarakat dapat mempengaruhi persepsi masyarakat Filip, Bylina, dan Zagorski, 2006. Responden mengatakan bahawa mereka hanya mendapatkan pendidikan kesehatan mengenai filariasis pada saat dibagikan obat pencegahan filariasis, sehingga responden yang tidak mengambil obat tidak mendapatkan pendidikan kesehatan mengenai filariasis.

F. Keterbatasan Peneliti

Dalam penelitian ini peneliti sadar masih menemukan keterbatasan-keterbatasan, diantaranya yaitu : 1. Instrumen penelitian: Instrumen perilaku tidak dilakukan dengan menggunakan lembar observasi, sehingga sangat dimungkinkan hasil bias. 2. Terdapat beberapa responden yang tidak bisa membaca dan menulis sehingga peneliti harus membacakan pertanyaan kuesioner, saat peneliti membacakan kuesioner jawaban responden ada yang dipengaruhi oleh orang disekitarnya sehingga dikhawatirkan bais pada hasil jawaban. 87 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan dan dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Gambaran karakteristik responden di wilayah RW 03 Desa Cimanggis dalam penelitian ini yaitu : persentase usia remaja adalah 23,3 dan usia dewasa 76,7. Persentase jenis kelamin perempuan sebanyak 60 sedangkan laki-laki sebesar 40. Sebagian besar responden memiliki pendidikan menengah sebesar 43,3. Persentase suku bangsa terbanyak adalah suku Jawa dengan 35,6 dan 2. Hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas masyarakat memiliki pengetahuan baik mengenai filariasis sebesar 64,4. 3. Hasil penelitian diketahui bahwa dari total 90 responden, sebagian besar masyarakat meminum obat pencegahan filariasis sebesar 71,1. 4. Hasil penelitian diketahui bahwa dari total 90 responden, masyarakat mayoritas memiliki persepsi positif sebanyak 64,4. Masyarakat mayoritas memiliki persepsi positif terhadap persepsi kerentanan penyakit filariasis sebesar 65,6, persepsi keseriusan penyakit filariasis sebesar 76,7, persepsi manfaat minum obat pencegahan sebesar 66,7, dan persepsi hambatan minum obat pencegahan filariasis sebesar 55,6. 5. Hasil penelitian diketahui bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan persepsi masyarakat mengenai kerentanan penyakit filariasis, persepsi mengenai