Sikluas Penularan Filariasis Filariasis

mengigit. Mikrofilaria di badan tubuh nyamuk hanya mengalami perubahan bentuk dan tidak berkembangbiak Cyclicodevelopmental sehingga diperlukan gigitan berulang kali untuk terjadinya infeksi. b. Tahap Perkembangan dalam Tubuh Manusia dan Hewan Perantara Hospes Reservoir Di dalam tubuh manusia L3 akan menuju sistem limfe dan selanjutnya tumbuh menjadi cacing dewasa makrofilaria, kemudian cacing dewasa ini akan menghasilkan ribuan anak cacing mikrofilaria perhari. Mikrofilaria yang berada di peredaran darah tepi akan terhisap oleh nyamuk yang menggigitnya dan kemudian ditularkan kembali pada orang lain. Ketika larva L3 masuk dalam tubuh manusia memerlukan periode waktu lama untuk berkembang menjadi cacing dewasa. Perkembangan L3 menjadi cacing dewasa dan menghasilkan microfilaria untuk W.bancrofti selama kurang lebih 9 bulan 6-12 bulan, sedangkan untuk B.malayi dan B. Timori selama 3,5 bulan. Perkembangan seperti ini terjadi juga dalam tubuh hewan reservoar lutung dan kucing . Makrofilaria yang ada dalam tubuh manusia mampu bertahan hidup selama 5-7 tahun. Selama hidup yang lama tersebut, dapat menghasilkan ribuan mikrofilaria setiap hari, sehingga dapat menajdi sumber penularan dalam periode waktu yang sangat panjang.

8. Pencegahan Filariasis

Menurut Depkes 2009 upaya pencegahan filariasis yang dapat dilakukan oleh masyarakat dengan : a. Menghindari diri dari gigitan nyamuk 1 Menggunakan kelambu sewaktu tidur. Kelambu harus disisipkan dibawah kasur sehingga nyamuk tidak bisa masuk. Jika tidur disawah selama musim tanam atau panen, kelambu bisa dibawa ke sawah untuk mencegah digigit nyamuk. 2 Menutup ventilasi rumah dengan kawat kasa nyamuk. 3 Menggunakan obat nyamuk semprot atau obat nyamuk bakar 4 Mengoles kulit dengan obat anti nyamuk b. Memberantas nyamuk 1 Membersihkan tanaman air pada rawa–rawa yang merupakan tempat perindukan nyamuk. 2 Menimbun, mengeringkan, atau mengalirkan genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk. 3 Membersihkan semak–semak di sekitar rumah. c. Pengobatan massal Kegiatan pengobatan massal filariasis dilaksanakan terhadap semua penduduk usia 2 tahun sampai dengan usia 70 tahun di seluruh wilayah KabupatenKota Endemis filariasis dengen memberikan obat DEC dan albendazole secara bersamaan. Pemberian obat secara bersamaan ini dapat mematikan semua mikrofilaria yang ada di dalam darah setiap penduduk dalam waktu bersamaan, dan mencegah makrofilaria cacing filaria dewasa menghasilkan mikrofilaria baru, sehingga rantai penularan filaria dapat diputus. Kegiatan POPM filariasis dilaksanakan sekali setahun selama minimal lima tahun berturut –turut, kemudian diikuti dengan evaluasi dampak setelah POPM Filariasis dihentikan serta menerapkan surveilans ketat pada periode stop POPM filariasis. Obat yang digunakan dalam penanggulangan filariasis adalah obat Diethylcarbamazine Citrate DEC dan Albendazole yang terbukti efektif dalam memutus rantai penularan pada daerah yang endemis filariasis : a Diethylcarbamazine Citrate DEC DEC bersama Albendazole digunakan untuk mengontrol limfatik filariasis, dapat menurunkan mikrofilaria dengan baik selama setahun. Pemberian sekali setahun selama minimal 5 tahun berturut –turut bertujuan untuk mempertahankan kadar mikrofilaria dalam darah tetap rendah sehingga tidak memungkinkan terjadinya penularan. Efek samping obat ini dapat berupa mual, sakit kepala, demam, mengantuk, menurunnya nafsu makan, utrikaria dan muntah. Kejadian ikutan pasca pemberian obat DEC dapat berupa alergi ringan sampai berat dapat timbul sebagai akibat