Har di Sudjana
Ͷͷͻ
C. Pemeriksaan bahan Materials Inspection
Proses pemeriksaan bahan merupakan bagian dari tugas Quality Control baik pada bahan baku produk yang diterima
incoming materials maupun pada produk yang telah selesai dikerjakan. Proses inspeksi ini lebih dititik beratkan pada sifat physic
dari bahan atau produk yang dihasilkan dari kemungkinan adanya cacat, baik cacat luar maupun cacat dalam. Benda-benda logam
atau baja yang telah melalui proses perlakuan panas biasanya sangat mungkin akan terjadi keretakan dibagian kulit, namun pada
bahan-bahan tuangan atau casting biasanya cenderung pada cacat dalam, seperti keropos atau berongga.
Untuk proses lanjutan terutama proses produksi pada benda- benda tuangan casting, seperti blank roda gigi, Pulley serta
bahan-bahan komponen lainya biasanya akan terdeteksi setelah proses pekerjaan berlanjut, jia demikian ini akan sangat merugikan
sekali terutama jika pekerjaan itu mendekati penyelesaian, baik rugi waktu, biaya pengerjaan, biaya listrik, tenaga kerja dan lain-lain.
Oleh karena itu pemeriksaan terhadap bahan baku khususnya bahan tuangan casting diperlukan perhatian khusus serta metoda-
metoda pemeriksaan yang tepat. Kendati demikian pemeriksaan ini tidak boleh mengakibatkan cacat atau kerusakan selama atau
setelah pemeriksaan berbeda dengan pengujian terhadap sifat mekanik bahan yang disebut sebagai merusak Destructive Testing
of MaterialsDT, oleh karena itu pemeriksaan ini disebut sebagai pengujian yang tidak merusak NDT = Non-destructive Test.
Berbagai kemungkinan yang merugikan akan terjadi dengan keadaan cacat ini terlebih lagi bila produk ini merupakan komponen-
komponen kendaraan, pesawat terbang, kereta api dan lain-lain tentu saja akan berdampak sangat buruk.
Sedemikian pentingnya pemeriksaan terhadap bahan atau produk yang dihasilkan ini, berbagai metoda diupayakan agar proses ini
tidak justru menghambat proses produksi, kadang-kadang pemeriksaan material ini dianggap membuang waktu. Oleh karena
itu pemilihan metoda pemeriksaan yang tepat menjadi sangat penting, untuk itu pemeriksaan bahan materials atau produk ini
dikelompokan menjadi dua macam yaitu : pemeriksaan cacat luar dan pemeriksaan cacat dalam.
Har di Sudjana
ͶͲ
1. Pemeriksaan cacat luar
Pemeriksaan cacat luar dilakukan untuk mengetahui keadaan cacat bagian luar dari benda kerja atau bahan produk, keadaan cacat
ini sangat sering terjadi pada baja yang telah melalui proses perlakuan panas dimana terjadi tegangan dalam yang sangat tinggi
atau terjadinya proses transformasi struktur yang tidak seimbang non qilibrium.
Dalam pelaksanaanya pengujian cacat luar ini dapat dilakukan dengan metoda die penetrant. jika kita melihat efisiensi pemeriksaan
dari metoda-metoda tadi yang paling mudah dan murah adalah secara visual atau dengan mata kita, akan tetapi karena berbagai
keterbatasan maka secara visual saja tidak cukup walaupun dengan bantuan microscope, walaupun mata kita cukup terlatih untuk
mendeteksi keadaan cacat luar, namun cacat luar itu pun belum terntu ada diluar dalam jangkauan kita, karena yang dimaksud
dengan cacat luar ialah keadaan cacat bukan pada bagian inti dari logam tersebut, misalnya cacat pada pipa atau tabung, cacat luar bisa
terjadi dibagian dalam pipa atau tabung tersebut yang sulit dijangkau walaupun menggunakan telescope.
Gambar 10.53 memperlihatkan bentuk pemeriksaan cacat secara magnetic.
Gambar 10.53 Pemeriksaan cacat dengan spectromagnetic
Har di Sudjana
Ͷͳ
Gambar 10.54 Keadaan cacat dari pipa : keretakan pada bagian dalam pipa Baja –AISI 52100
Gambar 10.55 Keadaan cacat dari pipa :
keretakan pada bagian luar
Pemeriksaan cacat luar atau permukaan Checks for surface defects
Pemeriksaan cacat luar dengan die penetrant merupakan cara pemeriksaan cacat yang paling mudah dan cepat, walaupun masih
memerlukan kecermatan visual untuk menentukan posisi dan keadaan cacatnya.
Metoda pemeriksaan ini menggunakan 3 unsur bahan yang terdiri atas : 1. Cleaner ialah cairan pembersih yang berfungsi untuk membersihkan
kotoran dari permukaan benda kerja 2. Penetrant yakni unsur cairan yang memiliki kristal halus sehingga jika
disemprotkan kepermukaan benda kerja dapat meresap ke dalam celah keretakan
Developer yaitu cairan yang memaksa mengeluarkan cairan penetran dari dalam celah keretakan kepermukaan benda kerja.