Metoda pemegangan benda kerja pada mesin bubut
Har di Sudjana
͵ͳ͵ Namun kadang-kadang chuck ini juga terkunci kuat pada spindle
nose karena selama pemakaian dalam pembubutan menghasilkan gerakan mengunci pada spindle nose tersebut, untuk itu sebagai
langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam membuka chuck itu dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Memutar chuck dengan bantuan bar yang diungkitkan diantara kedua Jaw.
2. Menyetel posisi jawa hingga melebihi diameter luarnya 3. Menempatkan balok kayu dibagian belakan bed dan
langsung menahan pada jaw 4. Putar spindle mesin melalui sabuk dan pulley oleh
tangan hingga mengendur. 5. Tempatkan chuck secara pelan-pelan diatas bed
mesin.
x Metoda mencekam benda kerja pada chuck rahang 4
Sebagaimana yang dilakukan dalam pamakaian Chuck rahang 3 dimana memiliki dua jenis rahang jaw terdiri atas Jaw
normal dan jaw terbalik, namun pada chuck rahang empat biasanya jaw itu dapat dibalik posisinya.
Untuk benda-benda
kerja yang berukuran kecil dapat dicekam dengan jaw
pada posisi normal akan tetapi untuk benda-benda
yang lebih besar maka jaw dapat dibalik sehingga dapat
mencekam benda kerja dengan kuat. Lihat gambar
9.10
Gambar 9.10 Benda kerja dicekam
dengan jaw pada posisi normal Chuck
rahang 4
biasanya memiliki bagian rahang yang dapat dibuka
hanya dibagian rahangnya dengan sambungan baut.
Tetapi ada juga rahang jaw untuk rahang empat ini dapat
dilepas melalui ulir penguncinya sehingga dapat
diubah posisinya pada posisi terbalik untuk mencekam
benda kerja yang ukuran besar lihat gambar 9.11.
Gambar 9.11 Benda kerja dicekam
dengan jaw pada posisi terbalik
Har di Sudjana
͵ͳͶ
x Penyetelan benda kerja set up pada independen Jaw
Untuk penyetelan posisi benda kerja dalam proses pembubutan dengan menggunakan chuck rahang empat diperlukan
kecermatan karena gerakan jaw rahang dari chuck bergerak secara independent antara jaw yang satu dengan jaw yang lainnya. Oleh
karena itu untuk penyetelannya dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
o Ukur diameter benda kerja dan
jepitlah benda kerja dengan kuat o
Stel jaw sesuai dengan selisih ukuran diameter benda kerja
sebanding dengan jarak perbedaan pada “concentric ring”
Lihat gambar 9.12
o Kendurkan dua rahang yang
berdekatan untuk memberikan ruangan pergeseran benda kerja.
o Tempatkan benda kera di dalam
chuck jangan terjadi kesalahan atau perubahan, jepit perlahan
lahan melalui gerakan rahang.
o Berikan lapisan pelindung
diantara jaw dan benda kerja jika diperlukan.
o Pemasangan benda kerja yang
panjang sebagaimana terlihat pada gambar 9.13 diperlukan
pemeriksaan kebenaran putaran antara pangkal dimana bagian
terdekat dengan rahang jaw dengan dibagian ujung dari
benda kerja,
Gambar 9.12 Chuck rahang
4 independent
Gambar 9.13 Pemeriksaan
kebenaran putaran dengan surface gauge
Gambar 9.14 Pengukuran
sebelum pembubutan muka
Har di Sudjana
͵ͳͷ Untuk benda kerja yang pendek dan diameter besar dengan
pemasangan pada posisi rahang normal dapat dilakukan dengan menentukan kesejajaran bagian permukaan benda kerja dengan
permukaan chuck, untuk hal ini sebaiknya salah satu permukaan yang akan dijadikan pedoman basis pengukuran diratakan terlebih dahulu
dengan metoda pembubutan muka facing. Lihat gambar 9.14.
Metoda pendekatan dapat pula dilakukan dengan menggunakan kapur pada putaran benda kerja, posisi puncak akan terlihat pada
goresan kapur, akan tetapi dengan menggunakan kapur ini tidak terlihat jarak ukur penyimpangannya.
Penyetelan posisi kesesumbuan dari benda kerja dalam pencekaman pada chuck ini benar-benar harus dilakukan walaupun
sangat sulit, namun untuk hasil yang lebih akurat penyetelan ini ialah dengan menggunakan Dial Indikator.
Penyetelan kebenaran posisi dari benda kerja yang dipasang pada chuck rahang 4 dengan menggunakan dial indikator ini, langkah
pelaksanaannya sama dengan penyetelan yang telah diuraikan, namun jumlah penyimpangan dari posisi yang seharusnya akan terindikasi pada
dial Indikator. lihat gambar 9.15
x Tentukan posisi rahang jaw pada dua posisi atas dan posisi bawah. x Longgarkan rahang jaw yang berada pada posisi di atas hingga kira-
kira 1½ pada posisi eksentrik, kemudian keraskan jaw yang berada pada posisi bawah hingga mencapai posisi penyetelan yang benar,
dan diakhiri dengan pengencangan rahang yang berada pada kelonggaran posisi bagian bawah, penyetelan akhir digunakan palu
lunak dengan pemukulan ringan.
x Periksa kembali kekencangan semuanya pada setiap rahang
Perhatian : Selalu pemegang kunci Chuck, tidak boleh meninggalkan kunci chuck
pada chuck
Har di Sudjana
͵ͳ
Gambar 9.15; Penyetelan benda kerja dengan menggunakan dial
indikator
Gambar 9.16 Penyetelan akhir dengan
pemukulan palu lunak
Har di Sudjana
͵ͳ
x Penyetelan benda kerja dengan bentuk tidak beraturan dari benda tuangan Casting
Pemasangan benda tuangan casting yang biasanya memiliki bentuk yang tidak beraturan, diperlukan penyetelan dengan
pergeseran rahang dengan jarak yang juga tidak beraturan pula sesuai dengan posisi pekerjaan atau bidang atau bagian dari benda
tersebut yang akan dibentuk melalui proses pekerjaan bubut. Jika diasumsikan benda kerja seperti pada gambar 9.18a memiliki
permukaan yang rata atau telah dikerjakan, maka langkah penyetelan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
a
b Gambar 9.17 Penyetelan dengan pergeseran rahang
o Usahakan agar Casting berada pada posisi terdekat pada “con
centric ring” agar lebih mudah menunjukkan arah pergeseran. o
Tentukan posisi casting yang akan dimachining berlawanan positif dengan titik permukaan chuck, tentukan jaraknya dengan
menggunakan parallel strip dengan step dari permukaan rahang chuck. Hal ini harus dipastikan bahwa machining berada sejajar
dengan bidang segi empat, Casting ini dapat juga diarahkan dengan dukungan tail stock dengan bantalan kayu untuk
menekannya.
Har di Sudjana
͵ͳͺ
Gambar 9.18 Pengetelan benda kerja dengan bantuan palu lunak
Penyetelan jaw chuck dibagian bidang machining untuk casting benda tuangan sering kali diperlukan penandaan marking out sebagai
acuan dalam penyetelan. Hal ini merupakan bagian dari penerapan membubut eksentrik, dimana membubut benda kerja yang terdiri atas dua
bentuk lingkaran dengan dua garis sumbu yang berbeda. Lakukan hanya pada dua rahang yang distel yang lain hanya akan digunakan setelah
penyetelan kedua rahang ini berada pada posisi yang mendekati benar. Tepatkan posisi ujung benda tuangan pada alur rahang chuck dengan
bantuan palu gambar 9.18.
Catatan : 1. Untuk keamanan yakinkan bahwa merubah kedudukan rahang jaw
pada posisi terbalik akan aman terhadap bagian mesin bubut yang lainnya
2. Lepaskan Parallel plat sebelum memberikan gerakan memutar pada mesin.