Har di Sudjana
͵ʹͻ
h. Alat-alat potong pada mesin bubut dan pembentukannya
Sebelum kita bahas lebih jauh tentang proses pemesinan melalui pekerjaan bubut, sebaiknya kita melihat terlebih dahulu salah
satu alat potong utama yang digunakan pada mesin bubut yakni pahat bubut, karena sebagaimana fungsi mesin bubut dalam
pembentukan benda kerja tersebut sangat komplek dan bervariasi, tentu saja untuk melakukan fungsi-fungsi tersebut diperlukan alat
potong yang bervaiasi pula, namun pahat bubut ini merupakan alat potong utama dalam pekerjaan bubut, misalnya pekerjaan mengebor
dapat dikerjakan pada mesin bor walaupun dikerjakan dengan mesin bubut akan lebih baik.
x Jenis dan tipe pahat bubut.
Secara umum tipe pahat bubut dapat dibedakan menjadi dua tipe yakni : Solid tool, dan Tool bits.
Solid tool ialah pahat bubut yang berukuran besar dibuat dari baja perkakas paduan alloy tool steel atau High Speed Steel
HSS. Seperti pada gambar 9.33. Pahat dari jenis ini digunakan dalam pekerjaan penyayatan
bahan-bahan lunak seperti baja lunak Mild Steel. Pemasangannya langsung dijepit pada tool post, namun
terdapat pula ukuran yang kecil 14 “ ini dipasang pada tool holder, pahat ini termasuk solid tool.
Gambar 9.33 Pahat bubut
Har di Sudjana
͵͵Ͳ Tool bit ialah pahat yang hanya terdiri atas mata potongnya dan
harus menggunakan tool holder, dengan spesifikasi khusus sesuai dengan bentuk tool bit itu sendiri, atau di brazing pada tangkainya lihat
gambar 9.34.
Gambar 9.34 Pahat bubut menggunakan pegangan
tool holder
a
Tool bit
b
Pahat potong
x Sudut kemiringan pada pahat bubut Kikir menunjukan proses penyayatan pada benda kerja yang
secara lansung dapat kita rasakan pengaruh penyayatan tersebut. Proses penyayatan yang terjadi ini ternyata salah satunya disebabkan
oleh adanya sudut kemiringan dari sisi sayat mata kikir tersebut sebagai alur untuk membuang tatal chips keluar dari bidang
pemotongan.
Gambar 9.35 memperlihatkan illustrasi dari mata kikir yang
menunjukan bahwa setiap sudut kemiringan dari mata kikir tersebut
langsung pada pemotongan. Walaupun dalam pekerjaan mengikir
terjadi variasi sudut yang disebabkan oleh gerakan manual kadang
meningkat atau menurun tergantung gerakan kikir, namun sudut ini
memberikan sisi buang untuk mengeluarkan tatal chips walaupun
hal ini tidak nampak hingga pemotongan terlihat dibawah
mikroscop.
Gambar 9.35 sisi potong tunggal pada kikir
Har di Sudjana
͵͵ͳ Prinsip yang sama diterapkan pada cutting tool yang memiliki satu mata
potong, namun hasilnya ternyata berbeda dengan alat ptotong yang memiliki mata potong lebih dari satu.
x Pengaruh sudut kemiringan sisi potong
Pada gambar 9.36 diperlihatkan Bahwa faktor utama dalam performa alat potong terdapat pada sudut rake sudut sayat yang
diukur mendatar dari sisi potong, kemiringan sisi potong inilah yang menyebabkan tatal terangkat secara cepat dari permukaan yang
membentuk sudut normal mendekati pada susut kemiringan tadi
Gambar 9.36 Sudut sayat pada pahat bubut