Har di Sudjana
ͷͲ
cc
Untuk kebutuhan system transmisi daya mekanik yang dihasilkan melalui energy listrik yang berupa gerak putar dengan kecepatan tetap,
system trasmisi ini dibuat dalam bentuk universal dengan karakteristik yang bervariasi dengan konstruksi yang terdiri atas susunan roda gigi
spur gear dan rangkaian dengan helix.
Elemen transmisi mekanik seperti pada Gambar merupakan reduser
dengan perbandingan ratio 1 : 60 pada keadaan ini putaran dari output shaft
driven adalah 160 dari putaran motor, misalnya motor dengan putaran 1500
rpm, dengan daya 725 watt 1 HP Dihubungkan pada output shaft melalui
clutch atau transmisi sabuk dengan pulley 1 : 1 maka akan diperoleh putaran :
160 x 1500 = 25 rpm. Sedangkan daya akan meningkat
menjadi :
60 x 725 =43500 watt atau 60 HP.
Gambar 12.16 : Worm gear
Transmission reducer
Pemakaian system transmisi dengan meng-
gunakan ulir cacing worm ini hanya dapat digerakkan
Har di Sudjana
ͷͲ
Gambar 12.17 : Variable speed Worm
gear Transmission reducer
melalui poros ulir cacing dan tidak dapat digerakkan
melalui poros roda gigi cacing, dengan susunan
yang hanya terdiri atas susunan ulir dan roda gigi
cacing ini putarannya akan tetap, namun terdapat juga
system transmisi dari jenis ini yang dapat menghasilkan
putaran secara variable, walaupun terbatas namun
putarannya dapat disesu- aikan dengan putaran yang
diinginkan. Lihat Gam- bar.12.17 .
Sistem transmisi de- ngan konstruksi seperti
pada Gambar ini meng- gunakan system roda gigi
dalam dengan posisi poros intput dengan poros output
berada pada satu sumbu yang saling mendukung.
Transmisi ini sangat luwes dan dapat digunakan pada
rangkaian pesawat kerja dengan posisi elemen kerja
memerlukan kesejajaran dengan sumbu putar dari
sumbu penggerak utama.
Gambar 12.18 : Transico cicloidal
Speed reducer
Har di Sudjana
ͷͲͺ
E. Kopeling Couplings
Terdapat beberapa jenis kopeling yang digunakan di berbagai industry, namun yang umum dan banyak digunakan antara lain :
1. Compression Coupling
Compression Coupling yakni kopeling yang di-
gunakan untuk mengga- bungkan sepasang poros
dimana kedua poros ter- sebut berada pada posisi
sejajar, kedua poros yang akan digabungkan terse-
but dibentuk tirus pada kedua ujungnya dengan
arah berlawanan, dengan demi-kian maka jika kedua
flens digabungkan oleh beberapa baut maka ko-
peling akan saling meng- ikat dengan poros dan
mensejajarkan diri, pema- kaian pasak dapat juga
digunakan jika diperlukan.
Gambar 12.19 : Compression
Coupling
2. Flexible Coupling-Disk
type
Flexible coupling terdiri atas dua buah bodi yang
dibuat dengan pengecoran serta telah disesuaikan
melalui proses pemesinan, dengan menggunakan tiga
buah pena tegangan tinggi 60-70 ton didudukan
didalam konis dan ditarik oleh masing-masing baut.
Pin terpasang menembus karet yang terpasang di-
antara sepasang flens de- ngan salah satu ujung pin
mengikat presisi pada ujung konisnya.Lihat Gambar.
12.20 a dan b
Gambar 12.20 a : Flexible Coupling
Ͳ
Disk of driver
Ͳ
t ype
Har di Sudjana
ͷͲͻ
Gambar 12.20 b : Bagian
Ͳ
bagian Flexible Coupling
Ͳ
Disk of driver
Ͳ
t ype
Ketiga pin yang terpasang pada salah satu
piringan disk diposisikan secara bersilang dengan
posisi pin yang berada pada disk yang menjadi
pasangannya. Jenis lain dari kopeling
flexible ini ialah “precision pin and rubber ring-type”,
sebenarnya karakteristiknya tidak jauh berbeda, namun
demikian kapasitas dan karakteristik mekaniknya
yang berbeda . Lihat Gambar.
12.21 a dan Gambar 12.21 b.
Gambar 12.21 a : Flexible Coupling
precision pin and rubber ring
Ͳ
t ype
Gambar 12.21 b : Bagian
Ͳ
bagian FlexibleCoupling precision pin
and rubber ring
Ͳ
t ype
Har di Sudjana
ͷͳͲ Nominal rating dihitung dengan :
ൌ ܪǤ ܲ ܺ ͳͲͲ ܺ ݂
ܴǤ ܲǤ ܯ ܫ݄݊ܿ ݈ܾݏǤ
Gambar 12.22 : “ Hercus
Ͳ
gear” Flexible Coupling
Gambar 12.23a : Flexible Coupling
Ͳ
Flexicross
Ͳ
t ype
“Hercus-gear” Flexible coupling ini dibuat dengan laminasi tekanan
tinggi pada bush yang memiliki lobang dengan alur pasak standar
dan telah digunakan secara luas diberbagai industri Gambar 12.22
Gambar 12.23a dan 12.23b merupakan salah satu jenis kopling
flexible dengan type-flexicross, komponennya terdiri atas setengah
bagian dari badan yang masing- masing meiliki pembawa driving
dog yang terpasang pada karet tahan oli Oil resisting rubber yang
menyilang, dengan demikian beban akan ditransmisikan kesamping
sehingga dapat meredam goncangan.
Gambar 12.23b : Bagian
Ͳ
bagian Flexible Coupling
Ͳ
Flexicross
Ͳ
t ype
Har di Sudjana
ͷͳͳ Nilai Rating Nominal dari kopeling ini dapat dihitung
:
ܶݎݍݑ݁ ൌ ܪǤ ܲ ݔ ͳͲͲ
ܴǤ ܲǤ ܯ ܫ݄݊ܿ ݈ܾݏǤ
F. Clutch Clutch
Clutch merupakan bagian dari komponen transmisi daya yang berfungsi sebagai pengatur hubungan antara sumber
dayapenggerak driver kepemakaian atau bagian yang digerakkan driven.
Dalam fungsinya sebagai pengatur gerakan kopling akan meneruskan, memutuskan atau menyesuaikan gerakan tersebut
secara luwes dan flexible, oleh karena itu maka clutch dibuat dengan berbagai bentuk serta karakteristik dengan berbagai system kerja
speri electrical; mechanical; pneumatic atau hydraulic keadaan sumbu sejajar atau tidak sejajar yang dapat dipilih dan digunakan
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pesawat kerja. Beberapa jenis clutch yang sering digunakan antara lain :
a Dog-tooth Clutch b Universal joints
c Cone-type Clutch d Expanding-type clutch
e Plate-type clutch f Centrifugal
clutch g Magnetic Clutch dan
h Sprag Clutch
1. Dog-tooth Clutch
Dog-tooth Clutch memiliki gerakan positif
hubungan antara poros ke poros dengan masing-
masing poros ialah penggerak driver dan yang
digerakkan driven. Clutch ini memiliki konstrulsi yang
sederhana sehingga perawatannya relative
sedikit, namun dalm operasinya motor haris
dalam keadaan berhenti tidak berputar.Lihat
Gambar 12.24 : Dog
Ͳ
t oot h Clut ch