Har di Sudjana
ͷͳͳ Nilai Rating Nominal dari kopeling ini dapat dihitung
:
ܶݎݍݑ݁ ൌ ܪǤ ܲ ݔ ͳͲͲ
ܴǤ ܲǤ ܯ ܫ݄݊ܿ ݈ܾݏǤ
F. Clutch Clutch
Clutch merupakan bagian dari komponen transmisi daya yang berfungsi sebagai pengatur hubungan antara sumber
dayapenggerak driver kepemakaian atau bagian yang digerakkan driven.
Dalam fungsinya sebagai pengatur gerakan kopling akan meneruskan, memutuskan atau menyesuaikan gerakan tersebut
secara luwes dan flexible, oleh karena itu maka clutch dibuat dengan berbagai bentuk serta karakteristik dengan berbagai system kerja
speri electrical; mechanical; pneumatic atau hydraulic keadaan sumbu sejajar atau tidak sejajar yang dapat dipilih dan digunakan
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pesawat kerja. Beberapa jenis clutch yang sering digunakan antara lain :
a Dog-tooth Clutch b Universal joints
c Cone-type Clutch d Expanding-type clutch
e Plate-type clutch f Centrifugal
clutch g Magnetic Clutch dan
h Sprag Clutch
1. Dog-tooth Clutch
Dog-tooth Clutch memiliki gerakan positif
hubungan antara poros ke poros dengan masing-
masing poros ialah penggerak driver dan yang
digerakkan driven. Clutch ini memiliki konstrulsi yang
sederhana sehingga perawatannya relative
sedikit, namun dalm operasinya motor haris
dalam keadaan berhenti tidak berputar.Lihat
Gambar 12.24 : Dog
Ͳ
t oot h Clut ch
Har di Sudjana
ͷͳʹ gambar 12.24.
2. Universal Joints
Universal join memiliki disain yang
berbeda dengan jenis ”dog-tooth”
akan tetapi memiliki dasar
dan prisip kerja yang sama. Gb.12.25
Gambar 12.25 : Universal Joint s
Jika pemakaian hanya satu buah “joint” dibagian penggerak maka akan menghasilkan variasi sudut kecepatan akan dihasilkan
pada satu putaran, dimana kece-patan dari driven shaft akan meningkat atau turun, oleh karena itu terpaksa harus menggunakan
dua buah joint dimana salah satunya berfungsi sebagai pengarah apabila terjadi perubahan kecepatan dan lain-lain.
Dalam memposisikan kedudukan poros perlu diperhatikan bahwa poros pembawa driver dengan poros yang dibawa driven
masing-masing harus memiliki sudut kemiringan yang sama. Untuk sudut kemiringan yang baik biasanya
േ 25 karena jika sudut
kemiringan mencapai 45 maka pemakaian Universal joints menjadi
tidak efisien.
3. Cone-type Clutch
Clutch dengan type cone konis ini terdiri atas
dua bagian yakni sepasang konis luar dan konis dalam
dengan dimensi yang sesuai fit. Pada konis bagian luar
dilengkapi dengan lapisan asbes yang direkatkan,
beberapa type menggu- nakan logam kontak.
Pengoperasiannya menggu- nakan tuas yang meng-
geserkan konis luar ini sepanjang “Trust bearing”
sebagai penggerak driven.
Gambar 12.26 : one
Ͳ
t ype Clut ch
Cone-type Clutch biasanya hanya digunakan pada mesin tenaga yang hanya dioperasikan sewaktu-waktu. Clutch dari jenis ini
Har di Sudjana
ͷͳ͵ kurang luwes sehingga pemakaiannya tidak sesuai untuk pemakaian
dengan frequensi tinggi. Perawatannya dilakukan dalam serangkaian pemeriksaan kesesuaian antara konis luar dan konis dalam terutama
jika diperlukan penggantian lapisan. Gambar 12.26
4. Expanding-type clutch
Jenis clutch yang lainnya antara lain expanding-type
clutch dimana salah satu poros dilengkapi dengan tromol
bore dan poros yang lain dilengkapi dengan “Drive
shoes” lihat Gambar.12.27
Pengoperasiannya mengguna- kan tuas untuk menggeser
penarik mekanis dari “Drive shoes” melalui clutch release
bearing
Gambar 12.27: Expanding
Ͳ
t ype clut ch
5. Plate-type Clutch
Clutch dari type plat ini paling banyak digunakan
terutama pada clutch-clutch kendaraan, mesin perkakas
dan lain-lain. Jenis clutch yang digunakan pada mesin
perkakas seperti diperli- hatkan pada Gambar 12.28
adalah salah satu bentuk clutch plat yang digunakan
pada sumbu utama dari salah satu jenis mesin bubut,
namun dapat pula diterapkan pada clutch mesin-mesin
yang lain.
Gambar 12.28 : Plat e
Ͳ
t ype
Clut ch
Har di Sudjana
ͷͳͶ Pada clutch plat ini terdapat dua jenis yakni kopling plat
dengan hanya terdiri atas satu lembar plat single plate, namun ada juga yang menggunakan beberapa buah plat Multi-disk clutch.
6. Magnetic Clutches