Pengujian lengkung pengubahan bentuk

Har di Sudjana ƒ‰‡ͶͷͲ Rol penumpu biasanya ditentukan sebesar 50 mm Kedudukan rol penumpu harus dapat distel agar dapat menyesuaikannya dengan kebutuhan jarak ukur L menurut kebutuhan pengujian sesuai dengan ketebalan bahan uji sebagaimana ditentukan pada ketentuan ukuran bahan uji. Demikian pula dengan kedudukan duri pelengkung dibuat agar dapat berputar me-nyesuaikan dengan kesejajaran rol penumpu. Gambar 10.37 Kedudukan specimen pada landasan Pembebanan pertama diberikan hingga diperkirakan ujung duri pelengkung sejajar dengan per-mukaan rol penumpu. Pembebanan dilanjutkan hingga diperkirakan benda uji membentuk sudut 140 gambar 10.38 Har di Sudjana ƒ‰‡Ͷͷͳ Gambar 10.38 Pembebanan dalam pengujian lengkung Jika pada pem-bentukan sudut hingga 140 tidak terdapat keretak- an, maka pembentukan dilakukan dengan mengubah posisi penekanan pada landasan hingga membentuk 180 dengan bantuan balok pengisi. Gambar 10.39 Pengujian Lengkung ini pada umumnya digunakan pada baja lunak atau dalam kebutuhan bahan baja lembaran sheet metal dan disebut sebagai pengujian lengkung tunggal. P kg Balok penekan Test piece Landasan Sudut bengkokan radius Gambar 10.39 P kg Balok penekan Balok pengisi Test piece Landasan Gambar 10. 40 Pengujian lengkung tunggal Har di Sudjana ƒ‰‡Ͷͷʹ Pengujian bengkokan tunggal pada sheel metal gambar 10.39 Gambar 10.41 Pengujian bengkokan tunggal Gerakana persiapan Satu gerakan Gambar 10.42 Gerak bengkokan 180 Gerakana persiapan Satu gerakan Gambar 10.43 Gerak bengkokan 90 Har di Sudjana ƒ‰‡Ͷͷ͵

4. Pengujian Pukul Takik Impact Test

Pengujian pukul Takik merupakan salah satu proses pengukuran terhadap sifat kerapuhan bahan. Walaupun secara sederhana melalui pengujian bengkok sebagaimana yang telah diuraikan dapat memberikan indikasi tentang kerapuhan bahan, namun dari pengujian tersebut hanya merupakan hasil pengamatan yang tidak memiliki besaran standar, sehingga tingkat akurasinya yang rendah. Tentu saja pengujian yang memberikan perlakuan terhadap bahan uji secara spesifik mengenai prilaku bahan apabila diberikan pembebanan secara tiba-tiba akan memberikan indikasi tentang pengaruh yang terjadi pada bahan tersebut sebagai sifat keuletan toughness dari bahan tersebut. Proses ini yang disebut sebagai Pengujian Pukul takik Impact test. Sifat keuletan atau toughness dari suatu bahan tidak dapat terdeteksi oleh pengujian tarik, jika dua buah bahan akan memiliki sifat yang mirip sama namun jika diuji dengan Impact test itu akan berbeda. Pengujian Pukul takik dilakukan untuk mengetahui kekuatan bahan terhadap pembebanan kejut shock resistance, seperti kerapuhan yang disebabkan oleh perlakuan panas atau sifat kerapuhan dari produk tuangan Casting serta pengaruh bentuk dari produk tersebut. Pengujian ini dilakukan pada mesin uji yang dirancang dengan memilki sebuah pendulum dengan berat tertentu yang mengayun dari suatu ketinggian untuk memberikan beban kejut, dalam pengujian ini terdapat dua macam cara pengujian yakni cara “Izod” dan cara “Chraphy” yang berbeda menurut arah pembebanan terhadap bahan uji serta kedudukan bahan uji tersebut sebagaimana diperlihatkan pada gambar 10.44 berikut. Sistem “Izod” Bentuk Spesimen dalam pengujian pukul takik dengan sistem Izod, takikannya berada pada jarak 28 mm dari salah satu ujung dari panjang ukur keseluruhan 75 mm. Gb. 10.44 Gambar 10.44 Bahan uji “Izod” Har di Sudjana ƒ‰‡ͶͷͶ Kedudukan Cantilever untuk bahan uji Izod serta posisi pemukulnya Striking Knife edge ditentukan sebagaimana terlihat pada gambar 10.45. Bahan uji dijepit pada penyangga. Pembebanan diberikan di depan takikan. Gambar 10.45 Kedudukan Bahan Bahan uji yang ditentukan dalam pengujian sistem Charphy ini diperlihatkan pada gambar 10.46, Ukuran takikan “V” 45 – 2 mm berada ditengah-tengah diantara panjang 60 mm. Cara pembebanan yang diberikan oleh sistem Charphy ini ialah diantara panjang 40 mm dibelakang takikan, berbeda dengan sistem Izod yang memberikan pembebanan melalui pemukulan dari depan takikan. Gambar 10.46 Spesifikasi bahan uji Charphy Pembebanan diberikan dibelakang takikan oleh pisau pemukul striking Knife edge yang bersudut 30 seperti terlihat pada gambar 10.47 Har di Sudjana ƒ‰‡Ͷͷͷ Gambar 10.47 Kedudukan Bahan Mesin uji Pukul takik Impact test Mesin uji pukul takik ini memiliki desain yang bermacam-macam tergantung pembuatnya, namun secara prinsip hampir tidak terdapat perbedaan. Mesin uji yang dipersiapkan untuk pengujian dengan sistem Izod, kedudukan spesimennya disesuaikan dengan ketentuan dalam pemasangan bahan uji, dimana bahan uji dipasang dengan sistem cantilever, sedangkan untuk sistem Charphy menggunakan sistem “Beam”, sebagai ilustrasi tentang bentuk mesin uji ini diperlihatkan pada gambar 10.48 berikut. Gambar 10.48 Mesin uji pukul takik Impact Testing Machine