Alat-alat potong pada mesin bubut dan pembentukannya

Har di Sudjana ƒ‰‡͵͵ͳ Prinsip yang sama diterapkan pada cutting tool yang memiliki satu mata potong, namun hasilnya ternyata berbeda dengan alat ptotong yang memiliki mata potong lebih dari satu. x Pengaruh sudut kemiringan sisi potong Pada gambar 9.36 diperlihatkan Bahwa faktor utama dalam performa alat potong terdapat pada sudut rake sudut sayat yang diukur mendatar dari sisi potong, kemiringan sisi potong inilah yang menyebabkan tatal terangkat secara cepat dari permukaan yang membentuk sudut normal mendekati pada susut kemiringan tadi Gambar 9.36 Sudut sayat pada pahat bubut Har di Sudjana ƒ‰‡͵͵ʹ x Sisi sayat normal normal rake Peningkatan sisi sayat dari keadaan normal akan menurunkan gaya pemotongan sehingga diperlukan daya yang lebih besar, hal ini biasanya dilakukan pada proses finishing akan tetapi tegangan pada alat potong akan berkurang karena diserap oleh sudut baji wedge angle secara tegak dan cenderung mengurangi umur pahat. Gambar 9.37 memperlihatkan pahat positif Positive rake dan berbeda sesuai dengan bahan yang dipotong, walaupun ini hanya pendekatan. Gambar 9.37 Sisi sayat normal Har di Sudjana ƒ‰‡͵͵͵ x Kemiringan pada Pahat bubut Pengendalian kemiri- ngan pahat dilakukan untuk mengendalikan aliran chip serta permukaan benda kerja hasil pebubutan, untuk itu maka perlu untuk melakukan identifikasi berikut : Periksa kebenaran sisi potong, lihat 90 dari sisi potong beberapa gerakan menyudut dari sumbu pahat apakah kemiringannya posisitif atau negative lihat gambar 9.38 Gambar 9.38 Kemiringan pahat bubut Pahat terpasang pada tool holder dengan kemiringan mendekati 15 , sehinga dengan bentuk pahat yang diasah pada zero inclination pahat dengan kemiringan 0 dalam pemakaiannya menjadi “positive incli-nation” pahat positif Gambar 9.39 memperlihatkan hubungan antara kemiringan sisi sayat serta berbagai dimensi dari pahat bubut dalam pemasangannya pada mesin bubut, Ketinggian pahat terhadap sumbu benda kerja. B Positive Inclination Har di Sudjana ƒ‰‡͵͵Ͷ Gambar 9.39 Kemiringan sisi sayat terhadap dimensi pahat bubut A. Pahat netral 0 B. Pahat Positif C. Pahat Negatif

i. Arah pemakanan Direction of Cutting

Dalam penerapan penyetalan dan pemasangan pahat pada mesin bubut terlebih dahulu harus mempertim-bangkan posisi sisi pemotong dalam hubungannya dengan arah pemakanan yang akan dilakukan. Terdapat tiga arah pemakanan yang biasa dilakukan, yaitu : Plunge cutting, yakni pemakanan yang mengarah kesumbu benda kerja. Dalam proses pemakanan ini sisi pemotong berada pada bagian depan dari alat potong tersebut dengan demikian pemotongan ini cenderung pada pemotongan segi empat orthogonal cutting sebagai contoh pada pahat alur. Dalam kasus ini chip tatal bergerak pada 90 dari sisi pemotong dalam hubungannya dengan benda kerja dan membentuk per jam spiral type chip. Hal ini sebagaimana terjadi dalam pemotongan sepanjang pemotongan dengan menggunakan pahat normal. Har di Sudjana ƒ‰‡͵͵ͷ Pada gambar 9.40 memperlihatkan bentuk pahat posisif Positiv Inclination. Dalam mengasah pahat normal ini diperlukan identifikasi yang cermat untuk memastikan kebenaran bentuk pahat tersebut agar diperoleh efisiensi dalam pemotongan. lihat gambar 9.41. Gambar 9.40 Bentuk hasil pengasahan pahat bubut x Pemotongan kanan dan pemotongan kiri Dalam proses pembubutan dimana terjadi proses pemotongan dari alat potong terhadap bahan benda kerja, membentuk dengan mengurangi bagian bahan benda kerja kedalam bentuk benda sesuai dengan bentuk yang dikehendaki dilakukan dengan pergeseran pahat, maju , mundur, kekiri atau kekanan dalam pemakanan yang berlawanan dengan sisi pemotong dari pahat sebagaimana diuraikan diatas. Pemotongan kanan right-hand cutting ialah pemotongan dimana pahat tool memiliki sisi potong sebelah kiri sehingga dengan gerakan pahat kekiri akan terjadi perlawanan kearah kanan. Dalam proses pemotongan yang disebut sebagai pe-motongan kanan ini ialah dimana sisi pemotong kontak kelonggaran ujung benda kerja. Dalam kasus pemotongan yang menggunakan pahat kanan, dimana sisi pemotong kontak dengan ujung benda kerja, dengan kebebasan sisi pemotong dan kebebasan muka. Jika sisi potong distel sejajar Har di Sudjana ƒ‰‡͵͵͸ dengan bed mesin ketinggian pahat pada posisi sejajar sumbu arah pemakanan pada posisi 90 , maka pemotongan dengan arah segi empat yang terjadi. Aliran tatal berlawanan normal pada sisi portong yang berbentuk “pegas jam” gambar 9.41. Gambar 9.41 Kebebasan sisi pemotong dan kebebasan muka pada pemotongan dengan pahat bubut Proses pemotongan dengan “pahat kanan” ini memiliki kelemahan antara lain : x Chip tatal susah dikendalikan dan hasil akhir pengerjaan beralur Pada bagian meilintang chip tatal lebih tebal dari pada feeding yang diberikan sehingga tatal terpotong-potong seperti pada pemotongan bahan yang keras.