Merakit penggerak Sistem transmisi mekanik dengan menggunakan rantai

Har di Sudjana ƒ‰‡ͷʹ͵ Chain No. Pit ch Roller Dia. Jarak ant ara Inner plat e Chain t rack Transver se pit ch Breaking load Weight Technical lit erat ure AInc. BInc. CInc. DInc. EInc. lb Lb ft TRIPLEX 1160388 0,375 0,250 0,225 1,50 0,403 5,600 0,74 1160466 0,5 0,335 0,305 1,95 0,548 10,000 1,34 1160666 0,75 0,475 0,460 2,60 0,766 19,500 2,32 1160888 1,0 0,625 0,670 4,12 1,255 30,000 5,46 1161066 1,25 0,75 0,770 4,74 1,435 43,500 7,47 1161277 1,5 1,00 1,00 6,56 1,904 69,000 12,95 1161477 1,75 1,10 1,22 7,92 2,345 87,000 17,05 1161666 2,0 1,15 1,22 7,90 2,305 114,000 18,60 1162066 2,5 1,55 1,50 9,70 2,846 180,000 32,00 1162455 3,0 1,90 1,80 12,10 3,591 270,000 50,70 b Sprocket Sprocket ialah elemen transmisi dengan system rantai chain dalam bentuk roda gigi yang berpasangan sesuai dengan dimensional rantai chain yang digunakan, profilnya memiliki bentuk yang berbeda dari roda gigi biasanya seperti roda gigi lurus, helix dan lain- lain. Gambar 12.34 berikut memperlihatkan salah satu bentuk sprocket, serta pada Gambar merupakan berbagai bentuk dan dimensi sprocket . Gambar 12.34 : Sprocket komponen dari roller chain Har di Sudjana ƒ‰‡ͷʹͶ Gambar 12.35 : Sprocket komponen dari roller chain Sprocket biasanya dibuat dengan bentuk profil dan kesesuai- annya dengan bentuk dan ukuran rantai itu sendiri, namun sprocket memiliki jumlah gigi yang selalu ganjil, misalnya 19; 21; 23; 25 dan seterusnya. Untuk menghasilkan apa yang disebut “Hunting tooth” rantai harus berpindah secara cepat sebelum suatu gigi sprocket berhubungan dengan suatu roll sehingga dengan demikian beban akan terdistribusi secara merata pada rantai tersebut. Gambar 12.35 c Pemasangan dan perawatan Bergantuk kepada jenis dan kecepatan gerak dalam pemakaian rantai dapat dilakukan secara terbuka atau tertutup sama sekali, pelumasan dapat diberikan dengan cara tetesan atau kubangan. Pemeliharaan system transmisi rantai dengan kondisi pemakaian secara terbuka, rantai biasanya dibenamkandirendam didalam kubangan oli selama satu malam, dengan demikian maka lapisan pelumas yang mengendap didalam pin atau bushes akan terlepas. Untuk pemasangan harus diyakinkan terlebih dahulu bagian lain yang mendukung system transmisi ini, misalnya kedudukan poros berada pada posisi sejajar antara driver shaft dengan driven shaft-nya serta duduk dengan stabil. Akurasi kesejajaran poros dan permukaan roda gigi sprocket akan menentukan pendistri- busian beban secara penuh dan akan berpengaruh terhadap pemakaian maximum dari transmisi ini. Gambar 12.36. Gambar 12.36 : Kesejajaran Permukaan sprocket t erhadap porosnya. Har di Sudjana ƒ‰‡ͷʹͷ Penyetelan ketegangan pada rantai akan mempengaruhi kepada umur pakai dari transmisi ini, oleh karena itu pemeriksaan dan penyetelan ketegangan rantai ini perlu untuk diperhatikan. Beberapa instalasi system transmisi rantai ini distel ketegangannya dengan cara menggeser salah satu poros Lihat gambar 12.37. Gambar 12.37 : Penyet elan dengan pergeseran poros Namun apabila penyetelan dengan cara menggeser salah satu poros tidak memungkinkan maka dapat juga dilakukan dengan menambah sebuah sprocket diantara kedua sprocket Driver dan Driven yakni sprocket yang disebut sebagai adjustable idler wheel. Lihat gambar 12.38. . Ukuran idler secara umum memiliki jumlah gigi yang sama dengan jumlah gigi pinion agar tidak terjadi kecepatan putaran yang berlebihan, biasanya ditentukan paling sedikit 3 gigi dari idler sprocket yang kontak dengan rantai. Penyetelan ketegangan dilakukan sebagaimana biasa, dengan diberikan jarak kelonggaran yang memadai yakni sejarak pertengahan A, Gambar 12.39. dimana : A = Total gerakan B = Jarak antara sumbu horizontal J R Gambar 12.38: Penyet elan dengan Idler Gambar 12.39 : Perhit ungan jarak kelonggaran