Pemahaman Konsep Kajian Teori 1. Efektivitas Pembelajaran

21 lebih komprehensif lain dari itu peserta didik lebih mudah mengingat materi itu apabila yang dipelajari merupakan pola yang berstruktur. Dengan memahami konsep dan struktur akan mempermudah terjadinya transfer. Dengan kata lain pemahaman konsep yaitu memahami sesuatu kemampuan mengerti, mengubah informasi ke dalam bentuk yang bermakna. Herman Hudojo 2003: 123 dalam Muhfida mengungkapkan langkah-langkah dalam menanamkan suatu konsep matematika berdasarkan penggabungan beberapa teori belajar Bruner antara lain teori konstruksi, teori notasi, teori kekontrasan dan variasi serta teori konektivitas adalah sebagai berikut: Pengajar memberikan pengalaman belajar berupa contoh-contoh yang berhubungan dengan suatu konsep matematika dari berbagai bentuk yang sesuai dengan struktur kognitif peserta didik. 2. Peserta didik diberikan dua atau tiga contoh lagi dengan bentuk pertanyaan. 3. Peserta didik diminta memberikan contoh-contoh sendiri tentang suatu konsep sehingga dapat diketahui apakah peserta didik sudah mengetahui dan memahami konsep tersebut. 4. Peserta didik mencoba mendefinisikan konsep tersebut dengan bahasanya sendiri. 5. Peserta didik diberikan lagi contoh mengenai konsep dan bukan konsep. 6. Peserta didik diberikan drill untuk memperkuat konsep tersebut. Pemahaman konsep berpengaruh terhadap tercapainya hasil belajar. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses belajar atau kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Berkenaan dengan hal tersebut Dimyati, 2006: 3 yang mengungkapkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari siswa, hasil belajar merupakan puncak dari proses belajar. 22 Hamalik 2002: 164 menyatakan beberapa kegunaan konsep, yaitu sebagai berikut: 1. Konsep mengurangi kerumitan lingkungan 2. Konsep membantu siswa untuk mengidentifikasi objek-objek yang ada di sekitar mereka 3. Konsep dan prinsip untuk mempelajari sesuatu yang baru, lebih luas dan lebih maju. Siswa tidak harus belajar secara konstan, tetapi dapat menggunakan konsep-konsep yang telah dimilikinya untuk mempelajari sesuatu yang baru 4. Konsep mengarahkan kegiatan instrumental 5. Konsep memungkinkan pelaksanaan pengajaran 6. Konsep dapat digunakan untuk mempelajari dua hal yang berbeda dalam kelas yang sama. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, pemahaman konsep matematika merupakan kemampuan matematika seseorang untuk memahami suatu materi atau objek dalam suatu pembelajaran matematika. Adapun kriteria dari pemahaman konsep adalah: a. Menyatakan ulang suatu konsep. b. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu. c. Memberi contoh dan non-contoh dari konsep. d. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika. e. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep. f. Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu. g. Mengaplikasikan konsep. 23 Hasil belajar merupakan salah satu indikator untuk menentukan terkuasai atau tidaknya konsep yang telah diajarkan kepada siswa selama kegiatan pembelajaran. Dalam penelitian ini, hasil belajar tersebut berupa skor yang diperoleh siswa berdasarkan hasil tes pemahaman konsep.

B. Kerangka Pikir

Pendekatan kontekstual yang memiliki tujuh komponen merupakan pendekatan yang mengaitkan situasi nyata kedalam kelas. Pengaitan ini menyebabkan siswa mempunyai gambaran konkret tentang matematika. Hal itu menyebabkan siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Komponen pembelajaran kontekstual yaitu: konstruktivisme constructivism, menemukan Inquiry, bertanya Questioning, masyarakat belajar Learning Community, pemodelan Modeling, refleksi reflection, dan penilaian yang sebenarnya Authentic Assesment. Pada pendekatan kontekstual memulai pembelajaran dengan mengajukan masalah yang rill bagi siswa sesuai pengalaman dan tingkat pengetahuannya sehingga siswa segera terlibat dalam pembelajaran bermakna. Permasalahan yang di- berikan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran berlangsung secara interaktif, siswa diberi kesempatan menjelaskan dan memberi alasan terhadap jawaban yang diberikannya, memahami jawaban teman atau siswa lain, menyatakan setuju atau tidaj setuju terhadap jawabannya. Sehingga diharapkan siswa dapat menemukan suatu konsep dalam pembelajaran matematika. Di dalam masyakat belajar siswa dituntut untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran, dengan menggunakan pemodelan siswa lebih mudah untuk memahami dan memyelesaikam permasalahan suayu pemahaman konsep. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya langsung kepada guru ketika memalami 24 kesulitan. Pada penilain yang sebenarnya, siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas sehingga pemahaman konsep matematika siswa menjadi lebih baik dan aktivitas belajar siswa menjadi lebih relevan saat pembelajaran berlangsung Pada pembelajaran konvensional, pembelajaran dimulai dengan pemberian materi oleh guru melalui ceramah, diskusi kelompok, dan pemberian tugas. Pada pembelajaran ini, guru berperan aktif sebagai pemberi informasi di kelas sehingga siswa lebih terbiasa mendapat informasi tentang konsep-konsep yang disampaikan oleh guru dan menyebabkan siswa malas untuk berpikir sehingga pemahaman konsep siswa kurang dapat berkembang. Keadaan ini dapat membuat siswa merasa jenuh sehingga menyebabkan peluang munculnya aktivitas siswa yang kurang relevan dalam pembelajaran semakin besar. Diskusi kelompok yang terjadi pada pembelajaran konvensional lebih didominasi oleh siswa tertentu saja sehingga kesempatan siswa dalam mengandalkan siswa lain dalam kelompoknya semakin besar, hal ini membuat pemahaman konsep matematika siswa semakin kurang berkembang dan aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran semakin kecil. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui pendekatan CTL diharapkan mampu menciptakan suasana yang aktif bagi siswa. Dengan kata lain, keaktifan siswa dapat meningkat dalam rangka mewujudkan pembelajaran efektif serta dapat membangun pengetahuan dari dalam diri siswa sendiri yang akan mengakibatkan meningkatnya pemahaman konsep matematika siswa jika di- bandingkan dengan pembelajaran konvensional.

C. Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI SIKAP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Terbanggi Besar Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 18 60

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas V SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 5 68

EFEKTIVITAS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 7 68

EFEKTIVITAS MODEL GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 14 56

EFEKTIVITAS METODE MIND MAPPING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 58

EFEKTIVITAS METODE MIND MAPPING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 13 58

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING TERHADAP AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 63

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 9 54

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 8 39

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014-2015)

1 13 58