Validitas dan Reliabilitas Instrumen

67

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Sebelum instrument digunakan dalam penelitian, maka instrument harus diujicobakan terlebih dahulu. Uji coba instrument dimaksudkan untuk mendapatkan instrument yang memiliki validitas dan reliabilitas sesuai dengan ketentuan, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya instrument yang digunakan dalam pengambilan data penelitian. Uji coba dilaksanakan pada populasi yang tidak diambil sebagai sampel sebanyak 30 siswa kelas XI kompetensi multimedia se-kodya Yogyakarta yang tersebar secara merata. Alasan mengapa diadakan uji coba pada keempat sekolah populasi karena memiliki karakteristik yang sama dengan siswa yang akan digunakan sebagai sampel.

1. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya yang mengacu pada aspek kecermatan dan ketepatan hasil pengukuran Azwar,2013:8. Suatu instrument dikatakan valid apabila dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2013:348. Suatu hasil ukur yang disebut valid, tidak sekedar merupakan data yang tepat menggambarkan aspek yang diukur akan tetapi juga memberikan gambaran yang cermat mengenai variabel yang diukur. Pengukuran dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila menghasilkan data yang secara akurat memberikan gambaran mengenai variabel yang diukur seperti dikehendaki oleh tujuan pengukuran tersebut. Akurat dalam hal ini berarti tepat dan cermat sehingga apabila 68 tes menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran maka dikatakan sebagai pengukuran yang memiliki validitas rendah. Uji validitas instrument dilakukan dengan dua tahap yaitu menggunakan validitas konstrak Construct Validity Azwar 2013:116 mengatakan bahwa Validitas konstrak membuktikan apakah hasil pengukuran yang diperoleh melalui item-item tes berkorelasi tinggi dengan konstrak teoritik yang mendasari penyusunan tes tersebut. Menurut Sugiyono 2013:352 untuk menguji validitas konstrak, maka dapat digunakan pendapat ahli judgement expert. Prosedur pengujian validitas kontrak berangkat dari pemeriksaan terkait butir-butir instrument secara sistematis oleh para ahli untuk mengevaluasi indikator- indikator variabel, sehingga nantinya valid dan dapat digunakan. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik analisi Korelasi Product Moment dari karl Pearson. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut : = ∑ � � − ∑ � ∑ � { ∑ � − ∑ � }{ ∑ � − ∑ � } Keterangan : = Koefisien korelasi antara X dan Y = Jumlah subyekresponden ∑ � � = Jumlah perkalian X dan Y ∑ � = Jumlah skor butir pernyataan ∑ � = Jumlah skor total pernyataan ∑ � = Jumlah kuadrat skor butir pernyataan ∑ � = Jumlah kuadrat skor total pernyataan Sugiyono, 2013: 228 69 Selanjutnya harga dikonsultasikan dengan r tabel dengan sampling error 5. Butir soal dikatakan valid apabila r hitung r tabel , maka item tersebut dinyatakan valid. Sedangkan butir-butir soal dikatakan tidak valid jika koefisien korelasi rendah atau r hitung r tabel . Butir-butir yang gugur atau tidak valid dihilangkan dan butir yang valid dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. Perhitungan uji validitas menggunakan program komputer SPSS. Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa untuk angket kesiapan kerja siswa terdiri dari 33 butir pernyataan, angket peran bimbingan karir terdiri dari 37 butir pernyataan, dan angket informasi dunia kerja terdiri dari 25 butir pernyataan. Setelah diujicobakan kepada 30 siswa dari empat SMK populasi kelas XI kompetensi keahlian multimedia, maka hasilnya sebagai berikut : Tabel 12. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel ∑ Butir Awal ∑ Butir Gugur No. Butir Gugur ∑ Butir Valid Kesiapan Kerja Siswa 33 3 6,19,23 30 Peran Bimbingan Karir 37 1 19 36 Informasi Dunia Kerja 25 1 8 24 Sumber : Data primer diolah, 2014 Butir-butir yang gugur atau tidak valid telah dihilangkan dan butir yang valid menurut peneliti masih mewakili masing-masing indikator yang ingin diungkapkan, sehingga instrument tersebut masih layak digunakan. 70

2. Uji Reliabilitas

Menurut Azwar 2013:7, Reliabilitas mempunyai berbagai nama seperti konsistensi, keterandalan, keterpercayaan, kestabilan, dan keajegan yang mempunyai konsep sejauh mana hasil suatu proses pengukuran dapat dipercaya. Hasil suatu pengukuran akan dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, atau pada kelompok subjek yang berbeda pada waktu yang berlainan selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil yang biasanya terjadi di antara hasil beberapa kali pengukuran. Penelitian ini menggunakan teknik Konsistensi Internal Internal Consistency. Menurut Sugiyono 2013:359 “Pengujian reliabilitas dengan konsistensi internal dilakukan dengan cara mencobakan instrument sekali saja, kemudian yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu”. Reliabilitas instrument ini dihitung menggunakan rumus Alfa Cronbach karena jenis datanya interval. Adapun rumus Alfa Croanbach sebagai berikut : � = � �− { − ∑ � � } Keterangan : � = reliabilitas instrument K = mean kuadrat ∑ � = mean kuadrat kesalahan = Varians total Sugiyono, 2013:365 71 Hasil perhitungan � Untuk menginterpretasikan koefisien alpha � digunakan kategori berikut sebagai patokan untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen. Tabel 13. Tabel Interpretasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,800 – 1,000 Sangat Tinggi 0,600 – 0,799 Tinggi 0,400 – 0,599 Cukup Tinggi 0,200 – 0,399 Rendah 0,000 – 0,199 Sangat Rendah Suharsimi Arikunto, 2010:75 Instrumen dikatakan reliabel jika r hitung r tabel atau r hitung 0,600 begitu juga sebaliknya. Hasil uji reliabilitas dilakukan menggunakan program SPSS. Berdasarkan analisis data, instrument kesiapan kerja, pera bimbingan karir, dan informasi dunia kerja dapat dikatakan reliabel dengan rincian pada tabel berikut : Tabel 14. Hasil Uji reliabilitas Instrumen No Variabel Koefisien Alfa Keterangan 1. Kesiapan Kerja 0,950 Sangat Tinggi 2. Peran Bimbingan Karir 0,965 Sangat Tinggi 3. Informasi Dunia Kerja 0,956 Sangat Tinggi Sumber : Data primer diolah, 2014

G. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

PERAN MINAT KERJA DALAM MEMEDIASI PENGARUH PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN BIMBINGAN KARIER TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 BANYUDONO BOYOLALI TAHUN

3 21 182

PENGARUH KOMPETENSI AKUNTANSI DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN Pengaruh Kompetensi Akuntansi Dan Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta.

0 4 11

PENGARUH KOMPETENSI AKUNTANSI DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN Pengaruh Kompetensi Akuntansi Dan Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta.

1 5 16

PENDAHULUAN Pengaruh Kompetensi Akuntansi Dan Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta.

0 2 7

PENGARUH MINAT KERJA DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL.

1 1 197

KONTRIBUSI MINAT KERJA DAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP KESIAPAN MEMASUKI DUNIA KERJA SISWA KELAS XI SMK N 2 PENGASIH KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PERMESINAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 139

PERANAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN BIMBINGAN KARIR TEHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PAKET KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 0 139

PENGARUH PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI, PRAKTIK KERJA INDUSTRI, BIMBINGAN KARIR TERHADAP KESIAPAN KERJA.

1 1 244

PENGARUH MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK N 1 PURBALINGGA.

0 1 180

PENGARUH HASIL PRAKERIN, PERAN BIMBINGAN KARIR, DAN INFORMASI DUNIA KERJA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK KOMPETENSI KEAHLIAN MULTIMEDIA SE-KODYA YOGYAKARTA.

0 0 1