Apabila model akhir digambarkan secara garis besar dengan memperlihatkan koefisien jalur kepuasan, kepercayaan dan mutu terhadap kesetiaan akan tampak pada
Gambar 4.11.
Gambar 4.11 Diagram Jalur Pengaruh Kepuasan, Kepercayaan dan Mutu terhadap Kesetiaan Pasien
4.3.5 Pengujian Hipotesis
Dari hasil perhitungan melalui analisis faktor konfirmatori dan Structural Equation Modeling, maka model dalam penelitian ini dapat diterima. Selanjutnya
untuk mengetahui besarnya pengaruh dari variabel-variabel yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 4.34.
Tabel 4.34. Hasil Pengujian Hipotesis Variabel
Estimate Standar
error Critical
ratio Probabilitas
error Standardize
Estimate Keterangan
Pengaruh Mutu terhadap Kepuasan ξ
1
- ξ
3
,204 ,0496
4,417 0,001
0,932 Signifikan
Pengaruh Mutu terhadap Kepercayaan ξ
2
- ξ
3
,326 ,045
7,247 0,001
0,993 Signifikan
Pengaruh Mutu terhadap Kesetiaan η
1
- ξ
3
,698 ,076
9,154 0,032
0,070 Signifikan
Pengaruh Kepuasan terhadap Kesetiaan η
1
- ξ
1
2,126 ,867
2,453 0,014
0,460 Signifikan
Pengaruh Kepercayaan terhadap Kesetiaan η
1
- ξ
2
8,8337 2,864
2,910 0,004
0,699 Signifikan
MUTU KESETIAAN
KEPERCAYAAN KEPUASAN
0,070 0,932
0,993 0,460
0,699
Sumber : diolah dari Lampiran 9
Selanjutnya, berdasarkan model fit ini akan dilakukan pengujian kepada lima hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini.
1. Pengujian Hipotesis 1
H1: Semakin tinggi mutu, semakin tinggi kepuasan Parameter estimasi antara mutu pelayanan dengan kepuasan
menunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai probabilitas error lebih kecil dari 0,05 p=0,001, yang berarti ada pengaruh yang nyata antara mutu pelayanan
terhadap kepuasan pasien. 2.
Pengujian Hipotesis 2 H2: Semakin tinggi mutu, semakin tinggi kepercayaan
Parameter estimasi antara mutu pelayanan dengan kepercayaan menunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai probabilitas error lebih kecil
dari 0,05 p=0,001, yang berarti ada pengaruh yang nyata antara mutu pelayanan terhadap kepercayaan pasien.
3. Pengujian Hipotesis 3
H3: Semakin tinggi mutu, semakin tinggi kesetiaan Parameter estimasi antara mutu pelayanan dengan kepuasan
menunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai probabilitas error lebih kecil dari 0,05 p=0,032, yang berarti ada pengaruh yang nyata antara mutu pelayanan
terhadap kesetiaan pasien. 4.
Pengujian Hipotesis 4 H4: Semakin tinggi kepuasan, semakin tinggi kesetiaan
Parameter estimasi antara mutu pelayanan dengan kepuasan menunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai probabilitas error lebih kecil
dari 0,05 p=0,004, yang berarti ada pengaruh yang nyata antara kepuasan pasien terhadap kesetiaan pasien.
5. Pengujian Hipotesis 5
H5: Semakin tinggi kepercayaan, semakin tinggi kesetiaan Parameter estimasi antara mutu pelayanan dengan kepuasan
menunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai probabilitas error lebih kecil dari 0,05 p=0,014, yang berarti ada pengaruh yang nyata antara kepercayaan
pasien terhadap kesetiaan pasien. Hasil analisis pengaruh langsung direct effect, tidak langsung indirect
effect dan pengaruh total total effect disajikan pada Tabel 4.35 berikut :
Tabel 4.35. Hasil Pengujian Terhadap Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Pengaruh Total
No Variabel
Koefisien jalur Standardize Estimate
Pengaruh Langsung 1
Mutu ξ
3
Kepuasan ξ
1
0,932 2
Mutu ξ
3
Kepercayaan ξ
2
0,993 3
Mutu ξ
3
Kesetiaan η
1
0,070 4
Kepuasan ξ
1
Kesetiaan η
1
0,460 5
Kepercayaan ξ
2
Kesetiaan η
1
0,699 Pengaruh Tidak Langsung
1 ξ
3
ξ
1
η
1
0,429 2
ξ
3
ξ
2
η
1
0,694 Pegaruh Total
1 ξ
3
ξ
1
η
1
0,499 2
ξ
3
ξ
2
η
1
0,764
Sumber : diolah dari Lampiran 9 Pengaruh langsung adalah pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya
secara langsung, pengaruh tidak langsung adalah pengaruh yang diakibatkan adanya
suatu variabel antara, sedangkan pengaruh total adalah pengaruh yang disebabkan oleh adanya berbagai hubungan antar variabel.
Tabel 4.35 menunjukkan besarnya pengaruh langsung mutu terhadap kepuasan sebesar 0,932, artinya pengaruh langsung mutu terhadap kepuasan pasien
sangat kuat dan positif. Maka semakin tinggi tingkat mutu pelayanan yang diberikan rumah sakit, semakin tinggi pula kepuasan pasien tersebut dan sebaliknya.
Pengaruh langsung mutu terhadap kepercayaan sebesar 0,993, artinya pengaruh langsung mutu terhadap kepercayaan pasien sangat kuat dan positif. Maka
semakin tinggi tingkat mutu pelayanan yang diberikan rumah sakit, semakin tinggi pula kepercayaan pasien terhadap rumah sakit dan sebaliknya.
Pengaruh langsung mutu terhadap kesetiaan sebesar 0,070, artinya pengaruh langsung mutu terhadap kesetiaan pasien sangat kuat dan positif. Maka semakin
tinggi tingkat mutu pelayanan yang diberikan rumah sakit, semakin tinggi pula kesetiaan pasien memanfaatkan pelayanan rumah sakit dan sebaliknya.
Pengaruh langsung kepuasan terhadap kesetiaan sebesar 0,460, artinya pengaruh langsung kepuasan terhadap kesetiaan pasien sangat kuat dan positif. Maka
semakin tinggi tingkat kepuasan pasien, semakin tinggi pula kesetiaan pasien memanfaatkan pelayanan rumah sakit dan sebaliknya.
Pengaruh langsung kepercayaan terhadap kesetiaan sebesar 0,699, artinya pengaruh langsung kepercayaan terhadap kesetiaan pasien sangat kuat dan positif.
Maka semakin tinggi tingkat kepercayaan pasien akan rumah sakit, semakin tinggi pula kesetiaan pasien memanfaatkan pelayanan rumah sakit dan sebaliknya.
Pada pengaruh tidak langsung variabel mutu terhadap kesetiaan melalui kepuasan sebesar 0,429 dan pengaruh tidak langsung mutu terhadap kesetiaan melalui
kepercayaan sebesar 0,694. Dilihat dari besarnya total pengaruh yang paling tinggi adalah total pengaruh mutu terhadap kesetiaan melalui kepercayaan yaitu 0,764.
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh Mutu Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien
Hasil pengujian pengaruh langsung mutu pelayanan terhadap kepuasan pasien secara statistik menunjukkan hasil yang signifikan. Hal itu ditunjukkan oleh nilai
probabilitas signifikansi p = 0,001 yang lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05 5. Dengan demikian hipotesis yang mengindikasikan bahwa
mutu pelayanan berpengaruh langsung dan signifikan terhadap kepuasan pasien diterima.
Besarnya pengaruh langsung mutu terhadap kepuasan sebesar 0,932, artinya pengaruh langsung mutu terhadap kepuasan pasien sangat kuat dan positif. Maka
semakin tinggi tingkat mutu pelayanan yang diberikan rumah sakit, semakin tinggi pula kepuasan pasien tersebut dan sebaliknya.
Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian terdahulu seperti penelitian yang dilakukan oleh Sebayang 2004 dengan judul Analisis Hubungan Mutu Pelayanan
Kesehatan dan Kepuasan Pasien Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan diketahui ada hubungan antara mutu dengan kepuasan pasien, dengan proporsi sebanyak
84,56 responden menjawab puas dengan pelayanan yang diberikan Rumah Sakit. Begitu juga dalam penelitian Trisno 2008 dengan judul Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Ruangan ICU di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi, menyimpulkan ada pengaruh kualitas pelayan terhadap
kepuasan pasien yang menurut kriteria pengukuran di kategorikan memuaskan.