Maka pihak penyelenggara rumah sakit tidak ada pilihan lain selain berupaya untuk memberikan layanan terbaik kepada pasien. Seluruh petugas layanan hams
benar-benar memiliki kemampuan sesuai dengan bidang tugas mereka di rumah sakit. Petugas rumah sakit harus mewujudkan pelayanan yang baik dalam bertugas, dapat
memenuhi jadwal perawatan rutin kepada pasien, memberikan layanan yang cepat, sopan kepada pasien. Para petugas layanan memiliki kemampuan dalam memberikan
informasi yang tepat tentang layanan yang diberikan pihak rumah sakit, sehingga pasien dapat memahami informasi dan pada waktunya informasi tersebut dapat
membantu mereka. Selanjutnya bagi tenaga medis diharapkan dapat meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan seperti dapat diatasinya masalah kesehatan secara
tepat dan benar, kemudian dapat pula meningkatkan efesiensi pelayanan kesehatan, dalam hal ini ditujukan mencegah terjadinya pelayanan yang beriebihan ataupun di
bawah standar. Selain itu pula mereka diharapkan dapat meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, hal ini erat kaitannya dengan kesesuaian
antara pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dengan kebutuhan dan tuntutan pemakai jasa pelayanan.
Dengan adanya pengaruh yang positif antara mutu pelayanan terhadap kesetiaan pasien, maka didapatkan kesimpulan bahwa semakin baik kualitas atau
mutu pelayanan yang diberikan rumah sakit, maka semakin besar pula kemungkinan pasien untuk percaya akan kemampuan dan petugas kesehatan rumah sakit tersebut.
5.4 Pengaruh Kepuasan Terhadap Kesetiaan Pasien
Hasil pengujian pengaruh langsung kepuasan terhadap kesetiaan pasien secara statistik menunjukkan hasil yang signifikan. Hal itu ditunjukkan oleh nilai
probabilitas signifikansi p = 0,014 yang lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05 5. Dengan demikian hipotesis yang mengindikasikan bahwa
kepuasan berpengaruh langsung dan signifikan terhadap kesetiaan pasien diterima. Pengaruh langsung kepuasan terhadap kesetiaan sebesar 0,460, artinya
pengaruh langsung kepuasan terhadap kesetiaan pasien sangat kuat dan positif. Maka semakin tinggi tingkat kepuasan pasien, semakin tinggi pula kesetiaan pasien
memanfaatkan pelayanan rumah sakit dan sebaliknya. Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian terdahulu seperti penelitian yang
dilakukan oleh Tiara dkk 2012 dengan judul Analisa Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kepercayaan, Komplain dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan
Studi Kasus : PT. Garuda Indonesia Palembang yang menyimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan antara kepuasan dan loyalitas pelanggan.
Meningkatnya kepuasan akan berpengaruh terhadap peningkatan loyalitas pelanggan. Hal tersebut dapat dipahami mengingat tingginya kepuasan akan membuat
pelanggan menjaga hubungan baik yang telah terjalin dengan penyedia jasa. Seperti halnya pasien, jika mereka puas dan memiliki loyalitas yang tinggi maka pasien akan
lebih sering memanfaatkan rumah sakit tersebut sebagai sarana pelayanan kesehatan, rela membayar lebih banyak dan tetap akan datang berobat kembali meskipun rumah
sakit tersebut mengalami kesulitan. Kepuasan belum tentu menyebabkan loyalitas, tetapi loyalitas biasanya diawali dengan kepuasan terlebih dahulu.
Diharapkan rumah sakit sebagai pelayanan kesehatan selalu memperhatikan dan mengutamakan pasien dalam segala aktifitas maupun program yang dilakukan.
Sehingga pasien menjadi pihak yang selalu di dahulukan, dengan harapan akan
merasa puas, nyaman, dan akhirnya menjadi loyal kepada rumah sakit. Oleh karena itu untuk membangun loyalitas pasien, rumah sakit harus memiliki hubungan yang
baik dengan pasien sehingga pasien dapat lebih memahami akan kebutuhan, keinginan dan harapan-harapan para pasiennya.
Dengan adanya pengaruh yang positif antara kepuasan terhadap kesetiaan pasien, maka didapatkan kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan yang
diberikan rumah sakit kepada pasien, maka semakin besar pula kesetiaan pasien terhadap rumah sakit tersebut.
5.5 Pengaruh Kepercayaan terhadap Kesetiaan Pasien