BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pengaruh Mutu Pelayanan terhadap Kepuasan Pasien
Hasil pengujian pengaruh langsung mutu pelayanan terhadap kepuasan pasien secara statistik menunjukkan hasil yang signifikan. Hal itu ditunjukkan oleh nilai
probabilitas signifikansi p = 0,001 yang lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05 5. Dengan demikian hipotesis yang mengindikasikan bahwa
mutu pelayanan berpengaruh langsung dan signifikan terhadap kepuasan pasien diterima.
Besarnya pengaruh langsung mutu terhadap kepuasan sebesar 0,932, artinya pengaruh langsung mutu terhadap kepuasan pasien sangat kuat dan positif. Maka
semakin tinggi tingkat mutu pelayanan yang diberikan rumah sakit, semakin tinggi pula kepuasan pasien tersebut dan sebaliknya.
Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian terdahulu seperti penelitian yang dilakukan oleh Sebayang 2004 dengan judul Analisis Hubungan Mutu Pelayanan
Kesehatan dan Kepuasan Pasien Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Medan diketahui ada hubungan antara mutu dengan kepuasan pasien, dengan proporsi sebanyak
84,56 responden menjawab puas dengan pelayanan yang diberikan Rumah Sakit. Begitu juga dalam penelitian Trisno 2008 dengan judul Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Ruangan ICU di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi, menyimpulkan ada pengaruh kualitas pelayan terhadap
kepuasan pasien yang menurut kriteria pengukuran di kategorikan memuaskan.
Menurut Nuraini 2009 dalam penelitiannya yang berjudul Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Kota
Sabang yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan rumah sakit yang terdiri dari tangibles, reliability, responsiveness, assurance, emphaty terhadap
kepuasan pasien rawat inap di RSU Kota Sabang, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel mutu berpengaruh secara signifikan dengan kepuasan dengan nilai
probabilitas 0,001. Pelayanan yang baik adalah kemampuan Rumah Sakit dalam memberikan
pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pasien dengan standar yang telah ditetapkan. Kemampuan tersebut ditunjukkan oleh sumber daya manusia dan sarana
serta prasarana yang dimiliki Rivai, 2004. Untuk mencapai kecepatan dan ketepatan pelayanan yang akan diberikan, pelayanan yang baik juga perlu didukung oleh
ketersediaan dan kelengkapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan pasien. Mutu pelayanan hanya dapat diketahui apabila sebelumnya telah dilakukan
penilaian, baik terhadap tingkat kesempurnaan, sifat, totalitas wujud serta ciri dan ataupun tehadap kepatuhan para petugas pelaksana pelayanan terhadap standar yang
telah ditetapkan, sehingga dapat didefinisikan bahwa pengetian mutu pelayanan kesehatan sebagai suatu yang menunjukkan tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan yang di satu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien, serta di pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik yang
telah ditetapkan Azwar, 1996. Dengan adanya pengaruh yang positif antara mutu pelayanan terhadap
kepuasan pasien, maka didapatkan kesimpulan bahwa semakin baik kualitas atau
mutu pelayanan yang diberikan rumah sakit, maka semakin besar pula kemungkinan pasien untuk puas terhadap rumah sakit tersebut.
5.2 Pengaruh Mutu Pelayanan terhadap Kepercayaan Pasien