Komponen Differential ShiftKomponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah i,t N,I,t i,t-n

Demikian juga dengan sektor jasa-jasa yang memiliki nilai sebesar 17.4389 juta rupiah merupakan sektor yang maju. Sedangkan untuk sektor lainnya, seperti pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air merupakan sektor yang lambat, karena memiliki nilai proportional share yang bertanda negatif. Kesembilan, mengalikan hasil bagi PDRB Sumatera Utara tahun 2009 dengan tahun 2005, dengan PDRB Tebing Tinggi tahun 2005 pada masing-masing sektor. Misalnya untuk Sektor perdagangan, hotel dan restoran Rp. 1.2871 x Rp. 213.9274 = Rp. 275.3459,-. Demikian seterusnya untuk masing-masing sektor.

c. Komponen Differential ShiftKomponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah

Komponen differential shift timbul karena adanya peningkatan atau penurunan dari PDRB atau nilai sektor produksi dalam suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya. Cepat atau lambatnya pergeseran sektor suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya disebabkan oleh keunggulan komparatif, akses pasar, prasarana sosial dan ekonomi pada wilayah tersebut dan lainnya. Kesepuluh, menghitung differential shift, dengan cara mengurangkan nilai PDRB Tebing Tinggi tahun 2009 pada masing-masing sektor dengan hasil perkalian PDRB Tebing Tinggi tahun 2005 berdasarkan masing-masing sektor dengan hasil bagi PDRB Sumatera Utara tahun 2009 dengan PDRB Sumatera Utara tahun 2005. Misalnya untuk Sektor perdagangan, hotel dan restoran Rp. 279.860 – Rp. 275.349 = - Rp. 4.511,-. Demikian seterusnya untuk masing-masing sektor. Kemudian Universitas Sumatera Utara jumlahkan nilai masing-masing sektor. Maka diperoleh nilai total differential shift, yaitu sebesar Rp. -67.021,-. Berdasarkan hasil analisis differential shift, sektor sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor yang memiliki daya saing yang Tinggi atau sektor dengan pertumbuhan atau pergeseran yang cepat dibandingkan dengan sektor- sektor lainnya dalam wilayahnya sendiri. Situasi ini tercermin dari nilai komponen differential share untuk sektor-sektor itu yang bertanda positif. Nilai untuk sektor perdagangan, hotel dan restoran adalah sebesar 4.511 juta rupiah. Berikutnya sektor industri pengolahan sebesar 1.130 juta rupiah. Sebaliknya sektor-sektor yang memiliki daya saing yang rendah adalah sektor jasa-jasa dengan nilai – 35.532 juta rupiah, diikuti oleh sektor pengangkutan dengan nilai sebesar – 23.569 juta rupiah. Tabel 4.8. Hasil Perhitungan Differential Shift D Kota Tebing Tinggi No Sektor E E

r,i,t N,I,t

E E N,I, t- n d

r,i,t-n

D a b c b x c a – d 1 Pertanian 17.90598 1.1954 17.97827 21.491 -3.585 2 Pertambangan dan Penggalian 0.9482 1.2310 0.79456 0.978 -0.030 3 Industri Pengolahan 158.65029 1.1723 134.3643 157.520 1.130 4 Listri, Gas dan Air Minum 4.54969 1.1394 4.07459 4.642 -0.093 5 Bangunan 93.44761 1.3695 70.3452 96.341 -2.893 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 279.85953 1.2871 213.9274 275.349 4.511 7 Pengangkutan dan Komunikasi 191.81223 1.4405 149.5232 215.381 -23.569 8 Keuangan dan Jasa 106.85689 1.4593 77.99555 113.817 -6.960 9 Jasa-jasa 245.21842 1.3532 207.4645 280.750 -35.532 Jumlah 1099.24884 11.648 876.4675 1166.270 -67.021 Sumber: Data Primer diolah, 2011 Universitas Sumatera Utara

d. Pergeseran Struktur Ekonomi