Analisis Tipologi Klassen Teori Basis Ekonomi

3. Nilai LQ 1. Ini berarti bahwa tingkat spesialisasi sektor i di daerah Kota Tebing Tinggi lebih kecil dibandingkan dengan sektor yang sama dalam perekonomian Provinsi Sumatera Utara. Apabila nilai LQ 1, maka dapat disimpulkan bahwa sektor tersebut merupakan sektor basis dan potensial untuk dikembangkan sebagai penggerak perekonomian Kota Tebing Tinggi. Sebaliknya apabila nilai LQ 1, maka sektor tersebut bukan merupakan sektor basis dan kurang potensial untuk dikembangkan sebagai penggerak perekonomian Kota Tebing Tinggi. Data yang digunakan dalam analisis Location Quotient LQ ini adalah PDRB Kota Tebing Tinggidan Provinsi Sumatera Utara tahun 2005-2009 menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan tahun 2000.

2.3.2. Analisis Tipologi Klassen

Tipologi Klassen merupakan salah satu alat analisis ekonomi regional yang dapat digunakan untuk mengetahui klasifikasi sektor perekonomian wilayah Kota Tebing Tinggi. Analisis Tipologi Klassen digunakan dengan tujuan mengidentifikasi posisi sektor perekonomian Kota Tebing Tinggi dengan memperhatikan sektor perekonomian Provinsi Sumatera Utara sebagai daerah referensi. Analisis Tipologi Klassen menghasilkan empat klasifikasi sektor dengan karakteristik yang berbeda sebagai berikut Sjafrizal, 2008: 1. Sektor yang maju dan tumbuh dengan pesat developed sector Kuadran I. Kuadran ini merupakan kuadran yang laju pertumbuhan sektor tertentu dalam PDRB s i yang lebih besar dibandingkan laju pertumbuhan sektor tersebut dalam Universitas Sumatera Utara PDRB daerah yang menjadi referensi s dan memilki nilai kontribusi sektor terhadap PDRB sk i yang lebih besar dibandingkan kontribusi sektor tersebut terhadap PDRB daerah yang menjadi referensi sk. Klasifikasi ini dilambangkan dengan s i s dan sk i 2. Sektor maju tapi tertekan stagnant sektor Kuadran II. Kuadran ini merupakan kuadran yang laju pertumbuhan sektor tertentu dalam PDRB s sk. i yang lebih kecil dibandingkan laju pertumbuhan sektor tersebut dalam PDRB daerah yang menjadi referensi s, tetapi memilki nilai kontribusi sektor terhadap PDRB sk i yang lebih besar dibandingkan kontribusi sektor tersebut terhadap PDRB daerah yang menjadi referensi sk. Klasifikasi ini dilambangkan dengan s i s dan sk i 3. Sektor potensial atau masih dapat berkembang developing sector Kuadran III. Kuadran ini merupakan kuadran yang laju pertumbuhan sektor tertentu dalam PDRB si yang lebih besar dibandingkan laju pertumbuhan sektor tersebut dalam PDRB daerah yang menjadi referensi s, tetapi memilki nilai kontribusi sektor terhadap PDRB ski yang lebih kecil dibandingkan kontribusi sektor tersebut terhadap PDRB daerah yang menjadi referensi sk. Klasifikasi ini dilambangkan dengan s sk. i s dan sk i 4. Sektor relatif tertinggal underdeveloped sector Kuadran IV. Kuadran ini merupakan kuadran yang laju pertumbuhan sektor tertentu dalam PDRB s sk. i yang lebih kecil dibandingkan laju pertumbuhan sektor tersebut dalam PDRB daerah yang menjadi referensi s dan sekaligus memilki nilai kontribusi sektor terhadap Universitas Sumatera Utara PDRB sk i yang lebih kecil dibandingkan kontribusi sektor tersebut terhadap PDRB daerah yang menjadi referensi sk. Klasifikasi ini dilambangkan dengan s i s dan sk i Klasifikasi sektor PDRB menurut Tipologi Klassen sebagaimana tercantum pada Tabel 2.1. sk. Tabel 2.1. Klasifikasi Sektor PDRB Menurut Tipologi Klassen Kuadran I Kuadran II Sektor yang maju dan tumbuh dengan Sektor maju tapi tertekan pesat developed sector Stagnant sector s i s dan sk i sk s i s dan sk i sk Kuadran III Kuadran IV Sektor potensial atau masih dapat Sektor relatif tertinggal berkembang developing sector underdeveloped sector s i s dan sk i sk s i s dan sk i Sumber: Sjafrizal, 2008 sk

2.3.3. Analisis Shift Share Shift Share Analysis