komunikasi, dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yang dapat dikategorikan sebagai sektor maju dan tumbuh pesat. Sektor-sektor yang maju tapi
tertekan adalah sektor bangunan dan sektor jasa-jasa. Sektor-sektor tergolong ke dalam sektor potensial untuk berkembang adalah sektor gas, lsitrik dan air. Hasil
analisis menunjukkan terdapat tiga sektor di Kota Tebing Tinggi tergolong ke dalam sektor relatif tertinggal, yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian,
dan sektor industri dan pengolahan.
4.2.2. Analisis LQ
Analisis Location Quotient LQ digunakan untuk mengetahui sektor-sektor ekonomi dalam PDRB yang dapat digolongkan ke dalam sektor basis dan non basis.
LQ merupakan suatu perbandingan tentang besarnya peranan suatu sektor di Kota Tebing Tinggi terhadap besarnya peranan sektor tersebut di tingkat Provinsi Sumatera
Utara. Nilai LQ 1 berarti bahwa peranan suatu sektor di Kota lebih dominan
dibandingkan sektor di tingkat Provinsi dan sebagai petunjuk bahwa Kota surplus akan produk sektor tersebut. Sebaliknya bila nilai LQ 1 berarti peranan sektor
tersebut lebih kecil di Kota dibandingkan peranannya di tingkat Provinsi. Nilai LQ dapat dikatakan sebagai petunjuk untuk dijadikan dasar untuk
menentukan sektor yang potensial untuk dikembangkan. Karena sektor tersebut tidak saja dapat memenuhi kebutuhan di dalam daerah, akan tetapi dapat juga memenuhi
kebutuhan di daerah lain atau surplus.
Universitas Sumatera Utara
Hasil perhitungan Location Quotient LQ Kota Tebing Tinggi dari kurun waktu tahun 2005-2009 pada Lampiran 3 dicantumkan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Hasil Perhitungan Indeks Location Quotient LQ Kota Tebing Tinggi
Tahun 2005-2009
No Sektor
2005 2006
2007 2008
2009 Rata-rata
1 Pertanian
0.0812 0.0787
0.0704 0.0708
0.0685 0.0739
2 Pertambangan dan
Penggalian 0.0741
0.0751 0.0679
0.0708 0.0727
0.0721 3
Industri Pengolahan 0.6325
0.6168 0.5922
0.6392 0.6446
0.6251 4
Listri, Gas dan Air Minum
0.5705 0.5802
0.5540 0.5777
0.5658 0.5696
5 Bangunan
1.2790 1.2595
1.1935 1.2558
1.2554 1.2486
6 Perdagangan, Hotel
dan Restoran 1.3421
1.3448 1.2803
1.3827 1.3804
1.3461 7
Pengangkutan dan Komunikasi
2.0319 1.9593
1.0036 1.8614
1.8312 1.7375
8 Keuangan dan Jasa
1.4377 1.4292
3.2110 1.3799
1.3659 1.7648
9 Jasa-jasa
2.5101 2.4567
2.2458 2.2532
2.2187 2.3369
Sumber: Data Primer diolah, 2011 Berdasarkan Tabel 4.4 dari hasil perhitungan indeks Location Quotient PDRB
Kota Tebing Tinggi selama periode pengamatan tahun 2005-2009, maka dapat teridentifikasikan sektor-sektor basis dan non basis, dimana menunjukkan bahwa
terdapat lima sektor basis di Kota Tebing Tinggi, yaitu: sektor bangunan dengan nilai LQ rata-rata sebesar 1,2486, sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan nilai LQ
rata-rata sebesar 1,3461, sektor pengangkutan dan komunikasi dengan nilai LQ rata- rata sebesar 1,7375, sektor keuangan dan jasa dengan nilai LQ rata-rata sebesar
1,7648, dan sektor jasa dengan nilai LQ rata-rata sebesar 2,3369. Hasil analisis LQ tersebut menunjukkan sektor perdagangan, hotel dan
restoran dan sektor jasa merupakan sektor basis yang memiliki kekuatan ekonomi
Universitas Sumatera Utara
yang cukup baik dan sangat berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi Kota Tebing Tinggi.
4.2.3. Analisis Shift Share