Komponen National ShareKomponen Pertumbuhan Nasional i,t-n N,t

perubahan nilai PDRB di suatu wilayah antara tahun dasar dengan tahun akhir analisis dibagi menjadi 3 tiga komponen, yaitu: a. Komponen National Share Ns b. Komponen Proportional Share Ps c. Komponen Differensial Shift Ds

a. Komponen National ShareKomponen Pertumbuhan Nasional

Komponen National Share adalah mengkaji perubahan produksi suatu wilayah yang disebabkan oleh perubahan produksi nasional secara umum, atau perubahan dalam hal-hal yang mempengaruhi perekonomian semua sektor dan wilayah. Bila diasumsikan bahwa tidak terdapat perbedaan karakteristik ekonomi antar sektor produksi dan antar wilayah, maka akibat dari perubahan ini pada wilayah akan berubah dan bertumbuh dengan laju yang hampir sama dengan laju pertumbuhan nasional. Akan tetapi pada kenyataannya beberapa sektor bertumbuh lebih cepat dari sektor-sektor lainnya dan beberapa wilayah lebih maju dari pada wilayah lainnya. Oleh karena itu perlu identifikasi penyebabnya dan diukur besaran yang disebabkan oleh komponen national share. Langkah pertama, ditampilkan kondisi atau keadaan PDRB Tebing Tinggi dan PDRB Sumatera Utara masing-masing pada tahun 2005 dan 2009. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5. Analisis PDRB Kota Tebing Tinggi dan Sumatera Utara dengan Metode Shift Share No Sektor 2005 2009 2005 2009 a b c d Er,i,t-n Er,i,t EN,i,t-n EN,i,t 1 Pertanian 17.97827 17.90598 22191.30 26526.92 2 Pertambangan dan Penggalian 0.79456 0.9482 1074.75 1322.98 3 Industri Pengolahan 134.3643 158.65029 21305.37 24977.11 4 Listri, Gas dan Air Minum 4.07459 4.54969 716.25 816.06 5 Bangunan 70.3452 93.44761 5515.98 7554.36 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 213.9274 279.85953 15984.93 20574.43 7 Pengangkutan dan Komunikasi 149.5232 191.81223 7379.92 10630.44 8 Keuangan dan Jasa 77.99555 106.85689 5440.50 7939.21 9 Jasa-jasa 207.4645 245.21842 8288.79 11216.75 Jumlah 876.4675 1099.24884 87897.79 111558.26 Sumber: Data Primer diolah, 2011 Kedua, menghitung National Share, dengan cara membagi total PDRB Sumatera Utara tahun 2009 dengan PDRB Sumatera Utara tahun 2005, yaitu Rp. 111.558,26 dibagi 87.897,79. Hasilnya diperoleh sebesar Rp. 1,2692. Tabel 4.6. Hasil Perhitungan National Share Kota Tebing Tinggi No Sektor E E

r,i,t-n N,t

E c N,t- n NS a b a x b c – a 1 Pertanian 17.97827 1.2692 22.818 4.839 2 Pertambangan dan Penggalian 0.79456 1.2692 1.008 0.214 3 Industri Pengolahan 134.3643 1.2692 170.533 36.168 4 Listri, Gas dan Air Minum 4.07459 1.2692 5.171 1.097 5 Bangunan 70.3452 1.2692 89.281 18.936 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 213.9274 1.2692 271.513 57.585 7 Pengangkutan dan Komunikasi 149.5232 1.2692 189.772 40.249 8 Keuangan dan Jasa 77.99555 1.2692 98.991 20.995 9 Jasa-jasa 207.4645 1.2692 263.310 55.846 Jumlah 876.4675 11.4226 1112.396 235.929 Universitas Sumatera Utara Sumber: Data Primer diolah, 2011 Ketiga, mengalikan nilai setiap lapangan usaha sektor ekonomi PDRB Tebing Tinggi tahun 2005 dengan angka 1,2692. Sebagai contoh, untuk sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Rp. 213.9274 x 1,2692 = Rp. 271.513. Keempat, kurangkan nilai hasil perkalian masing-masing sektor tersebut dengan nilai masing-masing sektor PDRB Tebing Tinggi tahun 2005. Misalnya hasil perkalian Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar Rp. 271.513 dikurang dengan nilai Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran tahun 2005 sebesar Rp. 213.9274. Hasilnya adalah Rp. 57.585. Demikian seterusnya dengan sektor-sektor yang lain. Kelima, setelah diperoleh hasil pengurangan masing-masing sektor, hasil-hasil tersebut dijumlahkan. Hasil penjumlahan adalah sebesar Rp. 235.929,- Berdasarkan komponen national share ternyata sektor yang memiliki pertumbuhan paling cepat di Kota Tebing Tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan rata- rata Provinsi Sumatera Utara adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran yang memiliki nilai komponen national share yang paling Tinggi dari seluruh sektor produksi yaitu sebesar 57.585 juta rupiah, kemudian disusul sektor jasa-jasa yaitu sebesar 55.846 juta rupiah, berikutnya sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 40.249 juta rupiah. Sementara sektor yang pertumbuhan regionalnya paling lambat yaitu sektor pertambangan dan penggalian yaitu sebesar 0.214 juta rupiah. Berdasarkan hasil analisis ini maka dapat dikatakan bahwa untuk memacu pertumbuhan ekonomi regional Kota Tebing Tinggi yang lebih lagi di masa Universitas Sumatera Utara mendatang adalah paling tepat dilaksanakan dengan mendorong sektor prioritas, yaitu meliputi sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor jasa-jasa, dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Mengingat bahwa kemajuan sektor perdagangan, hotel dan restotan tergantung dari tersedianya sumber daya listrik yang cukup, maka sektor itu perlu dibenahi dengan serius. Karena selama ini sektor listrik dan gas merupakan sektor yang lambat perkembangannya yaitu 1,076 juta rupiah.

b. Proportional Share