Location Quotient LQ, yaitu suatu perbandingan tentang besarnya peranan suatu sektorindustri di suatu daerah terhadap besarnya peranan sektorindustri tersebut
secara nasional Tarigan, 2007.
2.3.1. Analisis Location Quotient LQ
Pendekatan LQ mempunyai dua kelebihan diantaranya adalah sebagai berikut: a. Memperhitungkan ekspor, baik secara langsung maupun tidak lansung barang
antara. b. Metode ini tidak mahal dan dapat diterapkan pada data distrik untuk mengetahui
kecendrungan. Kelebihan analisis LQ yang lainnya adalah analisis ini bisa dibuat menarik
apabila dilakukan dalam bentuk time seriestrend, artinya dianalisis selama kurun waktu tertentu. Dalam hal ini perkembangan LQ bisa dilihat untuk suatu komoditi
tertentu dalam kurun waktu yang berbeda, apakah terjadi kenaikan atau penurunan Tarigan, 2005.
Untuk menentukan sektor basis dan non basis di Kota Tebing Tinggi digunakan metode analisis Location Quotient LQ. Metode LQ merupakan salah satu
pendekatan yang umum digunakan dalam model ekonomi basis sebagai langkah awal untuk memahami sektor kegiatan dari PDRB Kota Tebing Tinggi yang menjadi
pemacu pertumbuhan. Metode LQ digunakan untuk mengkaji kondisi perekonomian, mengarah pada identifikasi spesialisasi kegiatan perekonomian. Sehingga nilai LQ
yang sering digunakan untuk penentuan sektor basis dapat dikatakan sebagai sektor yang akan mendorong tumbuhnya atau berkembangnya sektor lain serta berdampak
Universitas Sumatera Utara
pada penciptaan lapangan kerja. Untuk mendapatkan nilai LQ menggunakan metode yang mengacu pada formula yang dikemukakan oleh Bendavid-Val dalam Kuncoro
2004 dan Tarigan 2007 sebagai berikut: Perhitungan LQ menggunakan rumus sebagai:
SiS LQ = ---------
NiN Keterangan:
LQ: Nilai Location Quotient Si : PDRB Sektor i di Kota Tebing Tinggi
S : PDRB total di Kota Tebing Tinggi Ni : PDRB Sektor i di Provinsi Sumatera Utara
N : PDRB total di Provinsi Sumatera Utara Berdasarkan formulasi yang ditunjukkan dalam persamaan di atas, maka ada
tiga kemungkingan nilai LQ yang dapat diperoleh, yaitu: 1. Nilai LQ = 1. Ini berarti bahwa tingkat spesialisasi sektor i di daerah Kota Tebing
Tinggi adalah sama dengan sektor yang sama dalam perekonomian Provinsi Sumatera Utara.
2. Nilai LQ 1. Ini berarti bahwa tingkat spesialisasi sektor i di daerah Kota Tebing Tinggi lebih besar dibandingkan dengan sektor yang sama dalam perekonomian
Provinsi Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
3. Nilai LQ 1. Ini berarti bahwa tingkat spesialisasi sektor i di daerah Kota Tebing Tinggi lebih kecil dibandingkan dengan sektor yang sama dalam perekonomian
Provinsi Sumatera Utara. Apabila nilai LQ 1, maka dapat disimpulkan bahwa sektor tersebut
merupakan sektor basis dan potensial untuk dikembangkan sebagai penggerak perekonomian Kota Tebing Tinggi. Sebaliknya apabila nilai LQ 1, maka sektor
tersebut bukan merupakan sektor basis dan kurang potensial untuk dikembangkan sebagai penggerak perekonomian Kota Tebing Tinggi.
Data yang digunakan dalam analisis Location Quotient LQ ini adalah PDRB Kota Tebing Tinggidan Provinsi Sumatera Utara tahun 2005-2009 menurut lapangan
usaha atas dasar harga konstan tahun 2000.
2.3.2. Analisis Tipologi Klassen