BAB II LANDASAN TEORI
A. Internalisasi Nilai
1. Pengertian Internalisasi
Internalisasi internalization diartikan sebagai penggabungan atau penyatuan sikap, standar tingkah laku, pendapat dan seterusnya di dalam
kepribadian.
52
Dalam kamus besar bahasa Indonesia Internalisasi diartikan sebagai penghayatan, penugasan, penguasaan secara mendalam yang berlangsung
melalui pembinaan, bimbingan, penyuluhan, penataran, dansebagainya.
53
Jadi internalisasi merupakan proses yang mendalam untuk menghayati nilai-nilai kedisiplinan yang dipadukan dengan nilai-nilai pendidikan secara
utuh yang sasarannya menyatu dalam kepribadian peserta didik, sehingga menjadi satu karakter atau watak peserta didik. Dalam pengertian psikologis,
internalisasi mempunyai arti penyatuan sikap atau penggabungan, standart tingkah laku, pendapat, dalam kepribadian. Freud menyakini bahwa super ego
atau aspek moral kepribadian berasal dari internalisasi sikap-sikap orang
52
J.P Chaplin. 2005. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. h. 256.
53
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departement Pendidikan dan Kebudayaan. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. h.336
tua.
54
Dalam proses internalisasi yang dikaitkan dengan pembinaan peserta didik ada 3 tahapan yang terjadi yaitu :
a. Tahap tranformasi nilai : Tahap ini merupakan suatu proses yang dilakukan oleh pendidik
dalammenginformasikan nilai-nilai yang baik dan kuran baik. Pada tahap ini hanya terjadi komuniasi verbal antara asatiz dan santri.
b. Tahap Transaksi nilai : suatu tahap pendidikan nilai dengan jalan melakukan komunikasi dua
arah atau interaksi antara santri dengan pendidik yang bersifat timbal balik.
c. Tahap transinternalisasi tahap ini jauh lebih mendalam dari tahap transaksi. Pada tahap ini bukan
hanya dilakukan dengan komunikasi verbal tapi juga sikap mental dan kepribadian.Jadi pada tahap ini komunikasi kepribadian yang berperan
secara aktif.
55
Dari pengertian internalisasi yang dikaitkan dengan perkembangan manusia, bahwa proses internalisasi harus sesuai dengan tugas-tugas
perkembangan. Internalisasi merupakan sentral perubahan kepribadian yang merupakan dimensi kritis terhadap perubahan diri manusia yang didalamnya
54
James Caplin. 1993. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. h.256
55
Muhaimin. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Surabaya: Citra Media. h.153
memiliki makna kepribadian terhadap respon yang terjadi dalam proses pembentukan watak manusia.
Reber, sebagaimana dikutip Mulyana mengartikan internalisasi sebagai menyatunya nilai dalam diri seorang, atau dalam bahasa psikologi merupakan
penyesuaian keyakinan, nilai,sikap, praktik dan aturan-aturan baku pada diri seseorang.
56
Pengertian ini mengisyaratkan bahwa pemahaman nilai yang diperoleh harus dapat dipraktikkan dan berimplikasi pada sikap. Internalisasi
ini akan bersifat permanen dalam diri seseorang. Sedangkan Ihsan memaknai internalisasi sebagai upaya yang dilakukan
untuk memasukan nilai-nilai kedalam jiwa sehingga menjadi miliknya.
57
Jadi masalah internalisasi ini tidak hanya berlaku pada pendidikan agama saja,
tetapipada semua aspek pendidikan, pada pendidikan pra-madrasah, pendidikan madrasah, pendidikan tinggi, pendidikan latihan perasatizan dan
lain-lain. Dalam kaitannya dengan nilai, pengertian-pengertian yang diajukan oleh
beberapa ahli tersebut pada dasarnya memiliki subtansi yang sama. Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa internalisasi sebagai proses
penanaman nilai kedalam jiwa seseorang sehingga nilai tersebut tercermin pada sikap dan perilaku yang ditampakan dalam kehidupan sehari-hari.Suatu
56
Rohmat Mulyana. 2004. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta. h. 21
57
Fuad Ihsan. 1997. Dasar –dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. h. 155.
nilai yang telah terinternalisasi pada diri seseorang memang dapat diketahui ciri-cirinya dari tingkah laku.
2. Pengertian Nilai