Karakter INTERNALISASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ISLAMI DI KALANGAN SANTRI KALONG PONDOK PESANTREN MIFTAHUSSALAM BANYUMAS

Dari beberapa pengertian tersebut di atas dapat dimengerti bahwa akhlak adalah tabiat atau sifat seseorang, yakni keadaan jiwa yang telah terlatih sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar telah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan dan diangan-angan lagi. Obyek pembahasan ilmu akhlak adalah tindakan-tindakan seseorang yang dapat diberikan nilai baik atau buruk, yaitu perkataan dan perbuatan yang termasuk dalam katagori perbuatan akhlak. Dalam hal ini mengecualikan perbuatan alami, sebab perbuatan yang alami tidak menjadikan pelakunya layak terpuji. Misalnya seseorang ketika merasa lapar, dia akan makan, dan ketika dia dalam keadaan haus dia akan mencari air untuk mengobati kehausannya itu, atau ketika dia dihina orang lain dia akan berupaya membela diri dan memelihara hak-haknya. 90

2. Karakter

Karakter merupakan unsur pokok dalam diri manusia yang dengannya membentuk karakter psikologi seseorang dan membuatnya berperilaku sesuai dengan dirinya dan nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbeda-beda. Berbagai definisi istila atau term dari karakter itu sendiri para tokoh dan ulama telah menjelaskannya, diantaranya adalah sebagai berikut: 90 Murtadho Muthahhari. 2007. Filsafat Akhlak. Surabaya: Bina Ilmu. h. 29 Kata karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti to mark menandai dan memfokuskan, bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Oleh sebab itu, seseorang yang berperilaku tidak jujur, kejam, atau rakus dikatakan sebagai orang yang berkarakter jelek, sementara seoarang yang berperilaku jujur, suka menolong dikatakan sebagai orang yang berkarakter mulia. Jadi istilah karakter erat kaitanya dengan personality kepribadian seseorang. Seseorang bisa disebut orang yang berkarakter a person of character apabila perilakunya sesuai dengan kaidah moral. 91 Coon mendefinisikan karakter sebagai suatu penilain subjektif terhadap kepribadiaan seseorang yang berkaitan dengan atribut kepribadiaan yang dapat atau tidak dapat di terima oleh masyarakat. Karakter berarti tabiat atau kepribadian. Karakter merupakan keseluruhan disposisi kodrati dan disposisi yang telah di kuasai secara stabil yang mendefinisikan seseorang individu dalam keseluruhan tata perilaku psikisnya yang menjadikannya tipikal dalam cara berpikir dan bertindak. 92 Dalam tulisan bertajuk Urgensi Pendidikan Karakter, Prof. Suyanto, Ph.D. menjelaskan bahwa karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan Negara. 91 Zubaedi. 2012. Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Cet.2. h. 12. 92 Zubaedi. 2012. Desain….h.12 Dalam istilah psikologi, yang disebut karakter adalah watak perangai sifat dasar yang khas satu sifat atau kualitas yang tetap terus menerus dan kekal yang dapat dijadikan ciri untuk mengidentifikasi seorang pribadi. 93 Sedangkan didalam terminologi islam, karakter disamakan dengan khuluq bentuk tunggal dari akhlaq akhlak yaitu kondisi batiniyah dalam dan lahiriah luar manusia. Kata akhlak berasal dari kata khalaqa قلخ yang berarti perangai, tabiat, adat istiadat. Menurut pendekatan etimologi kata akhlaq berasal dari basaha arab yang bentuk mufradnya adalah khuluqun قلخ yang menurut logat diartikan budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat ini mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalqun قْلخ yang berarti kejadian, serta erat hubungannya dengan khaliq قلاخ yang artinya pencipta, dan makhluk قلْخمyang artinya yang diciptakan. 94 Menurut ar-Raghib kosa kata al-khuluq قلخلا atau al-khalqقلخلا mengandung pengertian yang sama mengandung pengertian yang sama , seperti halnya kosa kata asy-syurb dan asy-syarab. Hanya saja kata al-khalq قلخلاdikhususkan untuk kondisi dan sosok yang dapat dilihat sedangkan al khuluq قلخلا dikhususkan untuk sifat dan karakter yang tidak dapat dilihat oleh mata. 95 Menurut Muhammad bin Ali asy-Syarif al-Jurjani, Akhlak adalah istilah bagi sesuatu sifat yang tertanam kuat dalam diri yang darinya keluar perbuatan- 93 Ramayulis. 2012. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia Group. Cet.9.h. 510. 94 Ramayulis. 2012.Ilmu … h. 65 95 Ahmad Mu‟adz Haqqi. 2012. Syarah 40 Hadits Tentang Akhlak. Jakarta: Pustaka Azzam. Cet.9. h. 510. perbuatan dengan mudah, ringan, tanpa perlu berfikir dan merenung. Akhlak dalah sifat manusia dalam bergaul dengan sesamanya ada yang terpuji, ada yang tercela. 96 Al-ghazali menerangkan bahwa khuluq adalah suatu kondisi dalam jiwa yang suci dan dari kondisi itu tumbuh suatu aktifitas yang mudah dan gampang tanpa memerlukan pemikirann dan pertimbangan terlebih dahulu. 97 Dengan demikian khuluk mencakup kondisi lahir dan batin manusia, baik teraktualisasi atau tidak semuanya masuk dalam kategori karakter. Berdasarkan uraian diatas maka khuluq memiliki makna ekuivalensi dengan karaktrer.

D. Pendidikan Pesantren

Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia dan telah berkembang dengan baik. Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang berperan sebagai lembaga sosial telah banyak memberikan warna yang khas dalam wajah masyarakat pedesaan sebagai lingkungan pesantren. Kehadiran pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan, kini semakin diminati oleh banyak kalangan, termasuk masyarakat kelas menengah atas. Hal ini membuktikan bahwa lembaga ini mampu memberika solusi terhadap kebutuhan pendidikan santri-santrinya. Dikalangan umat Islam sendiri nampaknya pesantren telah dianggap sebagai model institusi pendidikan yang memiliki keunggulan, baik dari aspek tradisi keilmuannya yang oleh Martin Van 96 Ali Abdul Halim Mahmud. 2004. Akhlak MuliaJakarta: Gema Insani Pres. Cet.1. h. 32. 97 Ali Abdul Halim Mahmud. 2004. Akhlak....h. 32. Bruinessen menilai sebagai salah satu tradisi agung maupun sisi transmisi dan internalisasi moralitas umat Islam. 98 Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan, sekaligus pusat penyebaran agama, sebagaimana yang diuraikan di atas, diperkirakan sejalan dengan gelombang pertama proses penyebaran agama Islam di daerah Jawa, dan sampai sekarang masih tetap bertahan, bahkan mengalami perkembangan dengan berdiri di berbagai daerah di Indonesia. Perkembangan pondok pesantren menunjukkan gejala naik, yaitu dengan berdirinya pondok-pondok pesantren baru, walaupun secara kualitatif masih dipertanyakan. Namun indikator kearah perbaikan kualitas telah tampak, yaitu dengan mengembangkan kegiatan- kegiatan baru yang mengarah pada penggabungan Pondok Pesantren dan sistem Madrasah Modern. Ini menunjukkan bahwa pondok pesantren responsive dan relevan terhadap perubahan perkembangan masyarakat. Uraian di atas juga telah memberikan petunjuk bahwa pondok pesantren mempunyai akar sejarah yang panjang. Selain itu, pondok pesantren juga mempunyai akar sosial yang kuat hingga menyentuh lapisan masyarakat paling bawah.

1. Pengertian Pesantren