tersendiri  untuk  menyatakannya  sebagai  sebuah  subkultur.
107
Selain  itu pola  kepemimpinan  yang  khas,  kitab-kitab  rujukan  dan  sistem  nilai  yang
diterapkan  pesantren  sangat  unik  dan  seolah  manifestasi  dari  tradisi Indonesia.  Dalam  konteks  pendidikan  posisi  pesantren  sangat  jelas,  yakni
diakui oleh mayoritas masyarakat  sebagai  lembaga otoritatif menanamkan nilai-nilai  spiritual.  Hal  inilah  yang  harus  disadari  komunitas  pesantren
agar  kondisi  objektif  yang  secara  permanen  sudah  diapresiasi  secara  luas dapat  diterjemahkan  dalam  bentuk  karya  yang  lebih  baik.  Konkretnya,
pesantren bukan hanya sekedar warisan masa lalu yang perlu dibanggakan namun juga dikembangkan sesuai zaman.
2.  Tujuan dan karakteristik pendidikan pesantren
Tujuan  pendidikan  pesantren  menurut  Mastuhu  adalah  menciptakan kepribadian  muslim  yaitu  kepribadian  yang  beriman  dan  bertaqwa  kepada
Tuhan,  berakhlak  mulia  bermanfaat  bagi  masyarakat  atau  berhikmat  kepada masyarakat  dengan  jalan  menjadi  kawula  atau  menjadi  abdi  masyarakat
mampu  berdiri  sendiri,  bebas  dan  teguh  dalam  kepribadian,  menyebarkan agama  atau  menegakkan  Islam  dan  kejayaan  umat  Islam  di  tengah-tengah
masyarakat  dan  mencintai  ilmu  dalam  rangka  mengembangkan  kepribadian
107
Said  Aqiel  Siradj,  et.al.  1999.  Pesantren  Masa  Depan:  Wacana  Pemberdayaan  dan Transformasi Pesantren. Ed. Marzuki, et.al. Bandung: Pustaka Hidayah. cet. 1.  h. 13
Indonesia.  Idealnya  pengembangan  kepribadian  yang  ingin  di  tuju  ialah kepribadian mukhsin, bukan sekedar muslim.
108
Sedangkan  menurut  M.Arifin  bahwa  tujuan  didirikannya  pendidikan pesantren pada dasarnya terbagi pada dua,
109
yaitu: a.  Tujuan Khusus
Yaitu  mempersiapkan  para  santri  untuk  menjadi  orang  „alim  dalam  ilmu agama yang diajarkan oleh Kyai yang bersangkutan serta mengamalkannya
dalam masyarakat. b.  Tujuan Umum
Yakni membimbing santri didik agar menjadi manusia yang berkepribadian Islam yang sanggup dengan ilmu agamanya menjadi mubaligh Islam dalam
masyarakat sekitar dan melalui ilmu dan amalnya. Adapun Karakteristik atau ciri-ciri umum pondok pesantren
110
adalah: a.  Adanya  kyai,  yaitu  tokoh  utama  dalam  pesantren  yang  memberikan
pengajaran. b. Adanya santri, terdiri dari dua kelompok:
1.  Santri  mukim,  yaitu  santri  yang  berasal  dari  daerah  yang  jauh  dan menetap dalam pondok pesantren.
108
Sulthon  Masyhud  dan  Khusnurdilo.  2003.  Manajemen  Pondok  Pesantren.  Jakarta: DivaPustaka.h. 92-93
109
Arifin HM. 1991. Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum. Jakarta:Bumi Aksara.h. 248
110
Abdul, Mujib. 2006. .Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Penada Media.h. 235
2.  Santri  kalong,  yaitu  santri  yang  berasal  dari  daerah-daerah  sekitar pesantren  dan  tidak  menetap  dalam  pesantren.  Mereka  pulang  ke
rumah  masing-masing  setiap  selesai  mengikuti  suatu  pelajaran  di pesantren.
c. Adanya  masjid  yaitu  sebagai  pusat  kegiatan  ibadah  dan  belajar mengajar.
d. Adanya  pondok  atau  asrama  yaitu  tempat  tinggal  kyai  bersama  para santrinya.
e.  Kitab-kitab  Islam  klasik,  yaitu  buku-buku  yang  dikarang  oleh  para ulama  terdahulu  mengenai  berbagai  macam  ilmu  pengetahuan  agama
Islam dan bahasa Arab. Sedangkan ciri-ciri  khusus pondok pesantren adalah isi kurikulum yang
dibuat  terfokus  pada  ilmu-ilmu  agama,  misalnya  ilmu  sintaksis  Arab, morfologi arab,hukum Islam, tafsir Hadits, tafsir Al-
Qur‟an dan lain-lain. Dalam  penjelasan  lain  juga  dijelaskan  tentang  ciri-ciri  pesantren  dan
juga pendidikan yang ada didalamnya, maka ciri-cirinya adalah 1. Adanya hubungan akrab antar santri dengan kyainya.
2. Adanya kepatuhan santri kepada kyai. 3. Hidup  hemat  dan  sederhana  benar-benar  diwujudkan  dalam  lingkungan
pesantren. 4. Kemandirian sangat terasa dipesantren.
5. Jiwa  tolong-menolong  dan  suasana  persaudaraan  sangat  mewarnai pergaulan di pesantren.
6. Disiplin sangat dianjurkan. 7.Keprihatinan  untuk  mencapai  tujuan  mulia.  Hal  ini  sebagai  akibat
kebia saan puasa sunah, zikir, dan i‟tikaf, shalat tahajud dan lain-lain.
8. Pemberian  ijazah,  yaitu  pencantuman  nama  dalam  satu  daftar  rantai pengalihan  pengetahuan  yang  diberikan  kepada  santri-santri  yang
berprestasi.
111
3. Tipologi dan Sistem Pendidikan Pesantren