Kerangka Teori 1. Internalisasi nilai

tesis tersebut dijelaskan bahwa Tarekat merupakan suatu sistem latihan yang penuh kesungguhan untuk membersihkan hati dari sifat-sifat tercela. Oleh karena itu sasaran tarekat adalah hati atau jiwa atau rokhani yang menjadi sumber segala sikap dan prilaku manusia untuk menuju kebersihan batin agar mendapatkan keridha-an Allah SWT. Dalam tesis tersebut oleh peneliti, hanya memaparkan bahwa pengamal tarekat Dalail Al-Khairat telah terbukti mempunyai prilaku yang baik seperti prilaku sosial budaya, prilaku sosial kemasyarkatan prilaku sosial pendidikan, prilaku sosial politik dan ekonomi belum sampai kepada nilai-nilai pendidikan akhlak secara sepesifik. 27 Berdasarkan kelima tesis tersebut di atas, masing-masing tesis memiliki kelemahan dan kelebihan. Dalam penyusunan tesis ini peneliti memiliki teori dan teknik yang berbeda, baik dari segi penyusunan pengetahuan teori maupun objek kajian penelitian. Sedangkan teori yang ada dari kelima tesis tersebut dapat dijadikan bahan referensi dan pertimbangan dalam menyusun tesis.

F. Kerangka Teori 1. Internalisasi nilai

Berbicara mengenai internalisasi, setiap manusia telah mengalami internalisasi sejak lahir sampai sekarang ini. Internalisasi tersebut diperoleh melalui sebuah komunikasi yang terjadi dalam bentuk sosialisasi dan 27 Masturin. 1999. Tesis. “Amalan Tarekat Dalailul Khairat Dan Prilaku Sosial Pengikutnya Studi di Pondok Pesantren Darul Falah Jekulo Kudus ”.Universitas Muhammadiyah Surakarta. pendidikan. Dalam melakukan proses internalisasi nilai-nilai budaya ikut ditanamkan yang tujuannya setelah manusia mengerti nilai-nilai tersebut maka akan dibentuk menjadi sebuah kepribadian. Adapun definisi dari internalisasi dapat diketahui sebagai berikut. a. Chaplin, 2005:256, Internalisasi internalization diartikan sebagai penggabungan atau penyatuan sikap, standar tingkah laku, pendapat, dan seterusnya di dalam kepribadian. 28 b. Reber, sebagaimana dikutip Mulyana 2004:21 mengartikan internalisasi sebagai menyatunya nilai dalam diri seseorang, atau dalam bahasa psikologi merupakan penyesuaian keyakinan, nilai, sikap, praktik dan aturan – aturan baku pada diri seseorang. Pengertian ini mengisyaratkan bahwa pemahaman nilai yang diperoleh harus dapat dipraktikkan dan berimplikasi pada sikap. Internalisasi ini akan bersifat permanen dalam diri seseorang. 29 c. Ihsan 1997:155, memaknai internalisasi sebagai upaya yang dilakukan untuk memasukkan nilai – nilai kedalam jiwa sehingga menjadi miliknya. 30 Definisi-definisi dari beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa internalisasi sebagai proses penanaman nilai kedalam jiwa seseorang sehingga 28 J.P. Chaplin. 2005. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. h. 256. 29 Rohmat Mulyana. 2004. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta. h. 21. 30 Fuad Ihsan. 1997. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. h. 155 ependidiJakarta:Rineka cipta, 1997, h. 155.Fuad Ihsaasar KJakarta:Rinekakacipta99755. nilai tersebut tercermin pada sikap dan prilaku yang ditampakkan dalam kehidupan sehari – hari menyatu dengan pribadi.

2. Kedisiplinan