3. Santri kalong
Asal usul perkataan “santri” setidaknya ada dua pendapat yang bisa dijadikan rujukan.
Pertama, santri berasal dari kata “santri” dari bahasa Sansekerta yang artinya melek huruf. Kedua, kata santri yang berasal dari
bahasa Jawa “cantrik” yang berarti seseorang yang mengikuti seseorang asatiz kemanapun pergi atau menetap dengan tujuan dapat belajar darinya suatu ilmu
pengetahuan.
39
Santri dalam sebuah lembaga pendidikan pondok pesantren ada dua kelompok, yaitu santri kalong dan santri mukim. Santri kalong merupakan
santri yang tidak menetap dalam pondok pesantren tetapi pulang kerumah masing-masing setelah mengikuti suatu pelajaran di pondok pesantren. Santri
kalong biasanya berasal dari daerah sekitar pondok pesantren. Santri kalong yaitu santri-santri yang berasal dari desa sekelilingnya, yang biasanya mereka
tidak tinggal di pondok kecuali kalau waktu-waktu belajar madrasah dan mengaji saja, mereka bolak-balik nglaju dari rumah.
40
Sedangkan santri mukim ialah santri yang menetap dalam pondok pesantren, biasanya berasal dari daerah yang jauh. Pada masa lalu,
kesempatan untuk pergi dan menetap di sebuah pesantren merupakan keistimewaan bagi santri karena dia harus penuh cita-cita, memiliki
39
Edi Suharto. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyatkajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung: PT Reflika Aditama. h. 58.
40
Suismanto. 2004. Menelusuri Jejak Pesantren. Yogyakarta: Alief Press. h. 54-55.
keberanian yang cukup untuk dan siap menghadapi tantangan akan dialaminya di pesantren.
41
G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian
Ditinjau dari segi pendekatan terhadap permasalahannya penelitian ini digolongkan kedalam penelitian kualitatif, yaitu meneliti segala sosial yang
berlangsung secara alamiah. Peneliti dihadapkan dengan metode studi kasus. Perhatian peneliti ditekankan bagaimana gejala itu muncul,validitas
penelitian ditekankan pada kemampuan peneliti.
42
Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
43
Penelitian ini termasuk jenis studi kasus, pengelompokan kedalam sifat itu didasarkan atas
ciri-ciri yaitu gejala yang diteliti bersifat kontemporer, bukan historik, serta berada dalam kehidupan nyata, batas-batas antara gejala yang diteliti dengan
latar penelitian tidak dapat dinyatakan secara tegas dan menggunakan sumber data ganda. Dalam hal ini objek yang diteliti adalah Internalisasi nilai-nilai
kedisiplinan dalam membentuk karakter Islami dikalangan santri kalong nglaju Pondok Pesantren Miftahussalam Banyumas.
41
Suismanto. 2004. Menelusuri.... h. 54-55
42
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktis. Jakarta: Rineka cipta. h. 16
43
Lexy J.Moleong. 2002.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung,: Remaja Rosdakarya. h. 9
2. Kehadiran Peneliti di Lapangan