Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. Salah satu faktor penentu bagi kelestarian dan kemajuan bangsa adalah sektor pendidikan. Pendidikan bukan hanya sekedar media dalam menyampaikan dan meneruskan kebudayaan dari generasi ke generasi, melainkan dapat menghasilkan perubahan dan pengembangan kemajuan kehidupan bangsa. Keberhasilan program pendidikan dapat membantu kelancaran pencapaian tujuan pembangunan nasional. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilakukan di dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keberhasilan pendidikan nasional tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat. Peningkatan mutu pendidikan pada masyarakat terutama anak-anak bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau sekolah saja, melainkan juga merupakan tanggung jawab keluarga dan masyarakat. Hal ini sesuai dengan prinsip yang diberikan oleh Ki Hajar Dewantoro bahwa pendidikan menurut tempatnya dibedakan menjadi tiga yaitu pendidikan di dalam keluarga, pendidikan di dalam sekolah, dan pendidikan di dalam masyarakat. Dalam kaitannya dengan pendidikan yang berlangsung di dalam keluarga, orang tua mempunyai tugas untuk mendidik dan membimbing putra- putrinya dengan baik. Orang tua berkewajiban memberikan dasar-dasar pengetahuan, sikap, dan ketrampilan kepada putra-putrinya, karena dalam keluarga anak mendapatkan pendidikan untuk pertama kalinya. Keberhasilan orang tua dalam menanamkan sikap dan pengertian yang baik akan menunjang keberhasilan pendidikan di sekolah dan di masyarakat. Salah satu hal yang penting dalam menunjang pendidikan dalam keluarga adalah sikap dan pengertian orang tua terhadap pentingnya pendidikan sekolah bagi putra-putrinya. Orang tua harus menyadari bahwa kebutuhan sekolah merupakan kebutuhan anak untuk bekal hidup saat terjun di masyarakat. 1 commit to user 2 Keberhasilan belajar seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu faktor di dalam diri siswa intern dan faktor dari luar siswa ekstern. Faktor dari dalam diri siswa merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar. Hal tersebut dapat dipahami sebab dalam proses belajar sasaran utamanya adalah individu sebagai subjek belajar. Salah satu faktor ekstern yang ikut menentukan keberhasilan belajar siswa adalah pemberian motivasi belajar dari orang tua. Pemberian motivasi belajar dari orang tua adalah dorongan yang berasal dari orang tua untuk membantu dalam memperoleh prestasi belajar yang baik. Oleh karena siswa mengalami kehidupan yang pertama dan utama dalam keluarga. Mereka akan tumbuh dan berkembang sesuai pendidikan yang diperoleh dari orang tuanya. Dalam hal ini orang tua hendaknya dapat membantu pihak sekolah untuk dapat memberikan motivasi yang positif agar siswa memperoleh prestasi belajar yang tinggi. Pemberian motivasi belajar dari orang tua dapat dengan mengadakan pengawasan, memupuk rasa optimis, memberikan pujian, memberikan hadiah, memenuhi kebutuhan sekolah, memberi nasehat, dan sebagainya. Posisi orang tua dalam keluarga adalah sebagai pemimpin dan penanggung jawab keluarga. Lebih dari itu, dengan adanya anak maka fungsi orang tua bertambah yaitu sebagai guru, pendidik, pembimbing, serta motivator dalam mencapai prestasi belajar yang optimal. Motivasi yang kuat akan dapat merangsang pengungkapan potensi secara konstruktif yang dapat menimbulkan kegairahan belajar yang tinggi. Oleh karena itu diharapkan keikutsertaan orang tua dalam membantu belajar anaknya dengan jalan memotivasi anaknya, juga mengadakan fasilitas belajar yang diperlukan. Dalam kaitannya dengan pendidikan yang berlangsung di sekolah, selain guru, siswa juga berperan penting dalam pencapaian prestasi, diantaranya minat belajar siswa itu sendiri. Minat belajar siswa merupakan salah satu contoh faktor intern siswa yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam belajar. Selanjutnya minat belajar siswa satu dengan yang lainnya tidak sama. Siswa yang mempunyai minat belajar yang tinggi kemungkinan akan mempunyai prestasi berbeda dengan commit to user 3 siswa yang mempunyai minat belajar rendah. Siswa yang mempunyai minat belajar tinggi akan lebih giat belajar daripada siswa yang mempunyai minat belajar yang rendah. Siswa yang berperasaan senang dan berminat belajar, akan mudah berkonsentrasi dalam belajar. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya. Ini berarti bahwa keberhasilan belajar siswa sangat ditunjang oleh minat belajarnya. Usaha untuk meningkatkan prestasi belajar siswa selain dipengaruhi oleh hal-hal diatas tersebut, yang tak kalah penting adalah keadaan psikis siswa diantaranya problema yang dihadapi. Usia anak Sekolah Menengah Pertama SMP berkisar antara 13 tahun sampai 15 tahun. Pada usia ini, anak sedang mengalami masa remaja, tepatnya adalah remaja awal. Masa remaja adalah suatu fase perkembangan yang berada di antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Dengan kata lain, masa remaja adalah fase perkembangan yang paling unik di antara fase-fase perkembangan yang dilalui dalam kehidupan manusia. Pada masa ini, seorang remaja sedang mengalami pertentangan batin yang memuncak. Mereka sering dicekam kebingungan, kepedihan dan kadang-kadang muncul kegembiraan yang menggelora. Pada masa remaja muncul kesadaran akan kepribadian dan mulai berusaha mencari identitas diri. Mereka tertarik pada pribadi yang ideal sebagai tokoh atau idola bagi dirinya. Remaja sangat mengagumi atau memuja tokoh idolanya. Selain itu, pada masa remaja anak mulai tertarik pada lawan jenisnya. Mereka mulai berusaha untuk mempertampan dan mempercantik dirinya. Jadi, pada masa ini berbagai perasaan muncul secara silih berganti pada diri remaja. Keadaan yang demikian sangat membingungkan mereka, sehingga mereka memerlukan seseorang yang dapat membantu dirinya dalam mencurahkan perasaan yang membingungkan tersebut. Pada usianya remaja mempunyai sejumlah tugas yang timbul pada suatu periode tertentu dalam kehidupan individu yang disebut sebagai tugas perkembangan. Tugas perkembangan timbul karena adanya kematangan dalam diri individu, adanya tuntutan khusus terhadap individu serta adanya harapan yang harus dimiliki oleh individu tersebut. Tugas perkembangan yang tidak dapat commit to user 4 diselesaikan akan membawa akibat perilaku menyimpang pada remaja. Perilaku menyimpang ini oleh remaja belum tentu dianggap sesuatu yang buruk. Sebagai contoh kenakalan remaja. Kenakalan remaja merupakan atribut yang diberikan masyarakat terhadap perilaku remaja yang menyimpang dari aturan-aturan normatif yang dianut oleh anggota masyarakat dimana remaja itu hidup. Tingkah laku yang dianggap menyimpang oleh masyarakat, biasanya belum tentu diterima begitu saja oleh remaja. Apalagi bila atribut itu diberikan oleh masyarakat yang otoriter. Dalam masyarakat yang seperti ini, komunikasi hanya terjadi satu arah yaitu dari atas kebawah, yang berupa perintah, celaan, makian, bahkan ancaman. Remaja sebagai anggota masyarakat sedang berada pada masa berfikir obyektif, tidak senang melihat adanya kepincangan-kepincangan sosial, bahkan mereka bisa melakukan kritik spontan yang dapat menimbulkan ketegangan emosional dan frustasi yang disalurkan dalam bentuk kenakalan. Problema-problema yang dihadapi remaja karena tugas perkembangan yang belum terselesaikan ini terjadi pada setiap remaja. Mungkinkah problema yang dihadapi remaja ini akan mempengaruhi prestasi belajar siswa khususnya pada bidang studi matematika? Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti apakah pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar matematika, dan problema yang dihadapi remaja akan berpengaruh terhadap prestasi belajar bidang studi matematika.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI PERHATIAN ORANG TUA DAN INTENSITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP Kontribusi Perhatian Orang Tua Dan Intensitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Banyudono Boyolali Ta

0 2 10

PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA, KELAS VIII SMP NEGERI 2 Pengaruh Pendapatan Orang Tua Siswa Terhadap Motivasi Belajar Matematika, Kelas VIII SMP Negeri 2 Banyudono (Tahun Pelajaran 2012/2013).

0 2 15

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI MOJOREJO 2 KARANGMALANG SRAGEN.

0 0 16

PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 5 PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR NEGERI 01 KEBAK TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 16

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III Pengaruh Motivasi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas Iii Sd Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun 2011/2012.

0 0 16

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA Pengaruh Disiplin Belajar Dan Bimbingan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Mondokan Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 16

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA Pengaruh Disiplin Belajar Dan Bimbingan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Mondokan Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 14

PENGARUH INTERAKSI BELAJAR DAN MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP Pengaruh Interaksi Belajar dan Motivasi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 17

PENGARUH INTERAKSI BELAJAR DAN MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP Pengaruh Interaksi Belajar dan Motivasi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 14

Pengaruh Perhatian Orang Tua, Motivasi Belajar, dan Lingkungan Sosial Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP di Kota Mataram.

0 0 2