Motivasi Belajar Tinjauan Pustaka

commit to user 13

f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Matematika

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono 1991: 130, prestasi yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara faktor yang mempengaruhi baik dari dalam diri faktor internal maupun dari luar diri faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar adalah: 1 Faktor jasmani fisiologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dsb. 2 Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Faktor ini terdiri dari: a Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial dan faktor kecakapan. b Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, emosi, dan penyesuaian diri. c Faktor kematangan fisik maupun psikis. Faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar adalah: 1 Faktor sosial, terdiri dari: a lingkungan keluarga b Lingkungan sekolah c Lingkungan masyarakat d Lingkungan kelompok 2 Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. 3 Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar. 4 Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.

2. Motivasi Belajar

a . Pengertian Motivasi Tingkah laku atau kegiatan individu bukanlah suatu kegiatan yang terjadi begitu saja, melainkan faktor yang mendorong dan selalu ada yang dituju. Faktor pendorong itu adalah motivasi, yang tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mempertahankan keberadaannya. commit to user 14 Menurut Ngalim Purwanto 1990: 72 mendefinisikan sebagai berikut : “Motivasi adalah sesuatu usaha yang disadari untuk menggerak dan mengerahkan, serta menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.” Menurut Mc. Donald dalam bukunya Oemar Hamalik 1992: 173 menyatakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dari uraian pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah sesuatu usaha atau kekuatan yang timbul dari dalam dan mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan dalam mencapai tujuan tertentu. b . Teori-teori Motivasi Tindakan memotivasi akan berhasil apabila tujuan jelas dan didasari oleh kebutuhan, tetapi perlu diketahui bahwa tujuan dan kebutuhan setiap individu tidaklah sama, oleh karenanya timbullah motivasi yang berbeda. Hal inilah yang mendasari munculnya teori-teori motivasi. Teori-teori tersebut adalah sebagai berikut: 1 Teori Hedonisme Menurut teori ini bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan hedone yang bersifat duniawi. Manusia pada hakekatnya adalah makhluk yang mementingkan kehidupan yang penuh kesenangan dan kenikmatan. Oleh karena itu, setiap menghadapi masalah yang perlu dipecahkan, manusia cenderung memilih alternatif pemecahan yang dapat mendatangkan kesenangan daripada mengakibatkan kesulitan. Inti dari teori ini adalah adanya anggapan bahwa semua orang cenderung menghindari hal-hal yang sulit dan lebih suka melakukan sesuatu yang mendatangkan kesenangan baginya. Misalnya, siswa akan merasa senang apabila gurunya tidak hadir untuk mengajar. Menurut teori ini para siswa harus diberi motivasi secara tepat agar tidak malas dalam belajar. commit to user 15 2 Teori Naluri Dalam teori ini menugungkapkan bahwa pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu pokok yang disebut naluri, yaitu : a Dorongan nafsu mempertahankan diri b Dorongan nafsu mengembangkan diri c Dorongan nafsu mengembangkan menyatakan jenis Oleh karena itu kebiasaan-kebiasaan tingkah laku manusia yang diperbuatnya sehari-hari mendapat dorongan atau digerakkan oleh ketiga naluri tersebut. Dalam teori ini untuk memotivasi seseorang harus berdasarkan naluri mana yang akan dituju dan perlu dikembangkan. Misalnya seorang pelajar sangat tekun dan rajin dalam belajarnya karena ia ingin menjadi pandai naluri mengembangkan diri. 3 Teori Reaksi yang Dipelajari Menurut teori ini bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak berdasarkan pada naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola-pola tingkah laku yang dipelajari. Teori ini sering disebut teori lingkungan kebudayaan, karena berpandangan bahwa orang belajar paling banyak dari lingkungan kebudayaan di tempat ia hidup dan dibesarkan. 4 Teori Daya Pendorong Menurut teori ini motivasi timbul didasarkan pada naluri dan teori reaksi yang dipelajari atau reaksi yang dipelajari dari lingkungan kebudayaan yang dimilikinya. 5 Teori Kebutuhan Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun psikis. Oleh karena itu ada beberapa teori kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow dalam Ngalim Purwanto 1990: 80 bahwa ada lima kebutuhan pokok manusia, yaitu: a Kebutuhan fisiologis b Kebutuhan rasa aman dan perlindungan c Kebutuhan sosial commit to user 16 d Kebutuhan akan penghargaan e Kebutuhan akan aktualisasi diri Dalam pandangan Maslow, terpenuhinya kebutuhan yang satu akan mengakibatkan pada kebutuhan yang lain dan kecenderungan pengalihan ini tidak senantiasa bersifat kaku, dimana kebutuhan seseorang pada kondisi tertentu cenderung meningkat kekuatannya, sedangkan pada kondisi lain mengalami penurunan kekuatannya. c . Macam-macam Motivasi Woodworth Marquis Ruhiyat dalam bukunya Abdul Rochman Abror 1993: 119 berpendapat bahwa motivasi itu mempunyai tiga tingkat, yaitu: 1 Kebutuhan organis, yaitu motif-motif yang didasarkan pada kebutuhan rohani meliputi kebutuhan minum, kebutuhan bernafas, berbuat, dan beristirahat. 2 Motif-motif darurat, yaitu motif-motif untuk melepaskan diri dari bahaya, melawan, berusaha, mengejar, dan menangkap. Motif ini pada dasarnya bersifat bawaan yang berkembang karena pengaruh dari belajar. 3 Motif objektif, yaitu motif-motif untuk melaksanakan eksplorasi, manipulasi, dan menaruh minat. Motif ini diarahkan untuk dapat berhubungan dengan dunia luar secara efektif sosial dan non sosial. WS.Winkel 1990: 92 mengemukakan bahwa motivasi belajar di sekolah dibedakan dalam dua bentuk: 1 Motivasi Intrinsik, yaitu motif-motif yang berfungsi tanpa dirangsang dari luar. 2 Motivasi Ekstrinsik yaitu motif-motif yang baru berfungsi bila ada rangsangan dari luar. Jadi dalam motif intrinsik itu telah ada kesadaran dari individu akan kebutuhan dan upaya untuk memenuhinya. Yang termasuk motif intrinsik adalah siswa belajar karena semata-mata ingin mendalami suatu masalah, ingin menjadi orang yang sukses, dan sebagainya. Sedangkan yang termasuk dalam motif ekstrinsik adalah siswa belajar karena ingin menghindar dari hukuman, siswa belajar untuk memperoleh hadiah, pujian, dan sebagainya. commit to user 17 d . Fungsi Motivasi Tingkah laku atau kegiatan individu bukanlah kegiatan begitu saja terjadi, tetapi ada faktor yang mendorong yang disebut motivasi. Menurut Ngalim Purwanto 1990: 70-71 fungsi motivasi meliputi : 1 Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak 2 Menentukan arah kegiatan 3 Menyeleksi perbuatan Sedangkan Ahmad Tabrani Rustam, Atang Kusndinar, Zaenal Arifin 1989: 123 mengemukakan fungsi motivasi sebagai berikut : 1 Mendorong timbulnya kelakuan atau perbuatan. 2 Mengarahkan aktivitas belajar anak didik. 3 Menggerakkan seperti mesin mobil Seorang ahli mengemukakan pendapatnya sebagai berikut. Dalam kegiatan belajar, berlangsung dan keberhasilannya bukan hanya ditentukan oleh faktor intelektual termasuk salah satunya motivasi belajar dapat diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak psikis didalam diri siswa yang menimbulkan belajar mengajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arahan pada kegiatan belajar mengajar itu demi mencapai suatu tujuan. WS. Winkel, 1990 : 115 Dari uraian fungsi motivasi di atas dapatlah disimpulkan bahwa pada pokoknya fungsi motivasi adalah mendorong manusia agar melakukan perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kegiatan belajar mengajar, motivasi adalah untuk menggiatkan semangat belajar siswa sehingga siswa akan lebih bergairah dalam belajar. e . Cara Memotivasi Anak Dalam kegiatan belajar mengajar sering dijumpai bahwa motivasi intrinsik tidak selamanya dimiliki oleh siswa. Oleh karena itu, guru maupun orang tua siswa diharapkan berusaha menimbulkan motivasi agar siswa giat belajar dan mencapai prestasi yang memuaskan. commit to user 18 Dalam jurnal internasional Othman Talib 2009:9 mengemukakan bahwa: ”The students tend to be more motivated, and would be more eager to make sure that their ongoing performance meets the expectations of parents. Often, supportive parents would also take all necessary measures within their means to ensure their children succeed academically including sending them for tuition”. Guru maupun orang tua dapat mempergunakan berbagai bentuk motivasi agar siswa giat belajar dan mencapai prestasi yang memuaskan. Dan hal-hal yang dapat memotivasi siswa dapat dilakukan dengan cara memberikan penghargaan lisan, seperti mengatakan “bagus”, “hebat” dan penghargaan berupa tulisan seperti memberi nilai dari kegiatan belajarnya. Nilai-nilai yang baik, bagi siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. f . Tugas dan Tanggung Jawab Orang Tua dalam Keluarga Orang tua menurut Singgih D. Gunarso 1992 : 35 bahwa orang tua adalah manusia yang telah dewasa dan mempunyai tanggung jawab dalam mendidik anak-anaknya. Orang tua yang penulis maksud disini adalah bapakibu atau orang yang menjadi wali bagi anak yang bersangkutan yaitu sebagai penanggung jawab atas segala keperluan hidupnya, khususnya yang berhubungan dengan si anak. Dalam bidang pendidikan, keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama dan pertama, karena segala pengetahuan dan kecerdasan anak diperoleh dari orang tua dan keluarga itu sendiri. Orang tua sebagai pendidik dalam keluarga mempunyai tugas dan kewajiban untuk mengantarkan anak-anaknya menuju kearah kedewasaan agar nantinya dapat mandiri. Peran keluarga yaitu : 1 Melindungi dan memelihara aanggota keluarga. 2 Mendidik anggota keluarga. 3 Mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga. 4 Penghubung anak dengan lingkungan masyarakat. 5 Menciptakan suasana aman, damai dan bahagia bagi anggota keluarga. commit to user 19 Oleh karena itu keluarga menduduki tempat terpenting bagi terbentuknya anak keseluruhan yang akan dibawa sepanjang hidupnya. Keluarga adalah pembentuk watak, pemberi dasar agama, penanaman sifat,kebiasaan,hobi, cita-cita dan sebagainya. g . Bentuk Motivasi dari Orang Tua 1 Mengadakan Persaingan Persaingan merupakan hal positif sebagai alat untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi. Sikap anak dalam setiap persaingan berbeda satu dengan yang lain. Ada yang ingin mempertinggi harga diri bila menang, ada yang tidak suka dan tidak berani bersaing, ada pula yang acuh tak acuh karena tidak ada harapan untuk menang. Persaingan dapat dilakukan antar teman sekolah saudara, antar teman sepermainan, antar tetangga, dan sebagainya. 2 Memberi Hadiah Hadiah tidak selamanya berupa uang dan barang. Hadiah disini adalah memberikan penguatan pada anak atas prestasi yang dicapainya. Penguatan itu dapat bersifat verbal yaitu berupa kata-kata, kalimat, pemberian penghargaan. Sedangkan penguatan non verbal dapat berupa mimik dan goresan badan, misalnya mengacungkan jempol, sentuhan dengan jabat tangan untuk mengucapkan selamat atas keberhasilannya. 3 Memberi Hukuman Menghukum anak bukan berarti melampiaskan nafsu amarah melainkan supaya anak tersebut bertaubat dari perbuatannya yang salah. Sebelum memberikan hukuman, anak-anak diterangkan dulu apa kesalahannya. Hukuman yang baik bertalian dengan kata hati, artinya akibat dari hukuman tersebut dapat mewujudkan sikap yang positif pada anak dan bukan sebaliknya. Untuk mengisyaratkan hukuman itu positif, T. Gordon 1996 : 32 mengemukakan pendapatnya : a Hukuman harus dapat dirasakan anak yang diawasi sebagai larangan yang membahayakan, meniadakan, tidak diinginkan, merugikan, yaitu harus aversif bagi yang diawasi berlawanan dengan kebutuhan. commit to user 20 b Hukuman harus cukup aversif agar menghasilkan eliminasi atau hilangnya perlakuan yang tidak diingikan. c Yang diawasi tidak mampu melarikan diri dari situasi hukuman atau terkunci dalam hubungan karena ketergantungan pada pengawas untuk menyediakan kebutuhan apa yang diawasi. 4 Nasehat Nasehat dari orang tua merupakan pendorong semangat dalam belajar atau melaksanakan suatu kegiatan. Namun demikian orang tua jangan terlalu sering menasehati anak, karena dengan seringnya menasehati maka akan terjadi kebosanan dan kurang bebas. 5 Memberikan Tempat dan Alat Belajar Tempat belajar yang tertata rapi dan nyaman akan dapat membangkitkan motivasi belajar anak. Orang tua seharusnya menyediakan tempat khusus untuk belajar, agar anak tidak belajar di sembarang tempat. Di samping itu orang tua juga harus memperhatikan tersedianya peralatan yang diperlukan untuk belajar anaknya. h . Indikator Motivasi Belajar dari Orang Tua 1 Mengadakan persaingan. 2 Memberi hadiah. 3 Memberi hukuman. 4 Memberi nasehat. 5 Memberikan tempat dan alat belajar.

3. Minat

Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI PERHATIAN ORANG TUA DAN INTENSITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP Kontribusi Perhatian Orang Tua Dan Intensitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Banyudono Boyolali Ta

0 2 10

PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA, KELAS VIII SMP NEGERI 2 Pengaruh Pendapatan Orang Tua Siswa Terhadap Motivasi Belajar Matematika, Kelas VIII SMP Negeri 2 Banyudono (Tahun Pelajaran 2012/2013).

0 2 15

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI MOJOREJO 2 KARANGMALANG SRAGEN.

0 0 16

PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 5 PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 5 SEKOLAH DASAR NEGERI 01 KEBAK TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 16

PENGARUH MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III Pengaruh Motivasi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas Iii Sd Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun 2011/2012.

0 0 16

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA Pengaruh Disiplin Belajar Dan Bimbingan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Mondokan Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 16

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA Pengaruh Disiplin Belajar Dan Bimbingan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Mondokan Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 14

PENGARUH INTERAKSI BELAJAR DAN MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP Pengaruh Interaksi Belajar dan Motivasi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 17

PENGARUH INTERAKSI BELAJAR DAN MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP Pengaruh Interaksi Belajar dan Motivasi Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 14

Pengaruh Perhatian Orang Tua, Motivasi Belajar, dan Lingkungan Sosial Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP di Kota Mataram.

0 0 2