Kerangka Konsep Model Teoritis Variabel Penelitian

2.7. Kerangka Konsep

Teori-teori yang dijadikan landasan pada kerangka teori harus dapat menghasilkan kerangka konsep, Menurut Nawawi 2007:40, kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel Bebas atau Independent Variable X Variabel bebas adalah segala gejala, faktor, atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya variabel kedua yang disebut variabel terikat. Tanpa variabel ini, maka variabel berubah, sehingga akan muncul menjadi variabel terikat yang berbeda atau yang lain atau bahkan sama sekali tidak ada yang muncul Nawawi, 2007:57. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Majalah Hijabella 2. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah Imitasi Budaya Populer. 3. Variabel Terikat atau Dependent Variable Y Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor maupun unsur yang muncul dipengaruhi dan ditentukan oleh adanya variabel bebas dan bukan karena adanya variabel lain Nawawi, 2007:57. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Gaya Hidup muslimah mahasiswi di Kota Medan Y.

2.8. Model Teoritis

Model teoritis merupakan paradigma yang mentransformasikan permasalahan-permasalahan terkait antara satu dengan lainnya. Berdasarkan 49 Universitas Sumatera Utara variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut : P 2 P 3 P 1 e 1 Gambar 2.2. Model Teoritis

2.9. Variabel Penelitian

Operasional adalah mengukur konsep yang abstrak menjadi konsruk yang dapat diamati dan diukur. Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep di atas, maka dibuat operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian, yaitu sebagai berikut : Tabel 2.1 Variabel Operasional Variabel Teoritis Variabel Operasional Variabel Bebas X Majalah Hijabella 1. Daya tarik pesan, meliputi: a. Isi pesan b.Tata bahasa c. Sistem penulisan d.Aktualisasi pesan 2. Daya tarik fisik, meliputi : a. Gambar b.Tata warna c. Tata letak 3. Frekuensi terbit Variabel InterveningMediasi M Imitasi Budaya Populer 1. Motif 2. Mode Variabel Terikat Y Gaya Hidup 1. Activity Aktivitas 2. Interest Minat Majalah Hijabella Gaya hidup Imitasi budaya populer 50 Universitas Sumatera Utara 3. Opinion Pendapat Karakteristik Responden 1. Universitas 2. Usia 3. Uang saku per bulan 4. Suku 5. Semester 6. Fakultas 2.10. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan unsur penelitian yang menginformasikan bagaimana caranya untuk mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, definisi variabel operasional adalah seperti petunjuk pelaksana bagaimana cara mengukur variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Variabel Bebas X : Majalah Hijabella

a. Daya tarik pesan, meliputi : a Isi pesan, yaitu bagaimana isi pesan yang terdapat dalam majalah Hijabella dapat dipahami, sehingga mampu memberikan pengetahuan baru bagi khayalak yang membacanya. b Tata bahasa, maksudnya adalah susunan bahasa yang disajikan dalam Majalah Hijabella, apakah jelas menggunakan bahasa yang mudah dipahami atau sebaliknya. Asumsinya, dengan menggunakan bahasa- bahasa sederhana yang mudah untuk dipahami oleh khayalaknya akan menimbulkan hasrat yang tinggi untuk terus membacanya. c Aktualisasi pesan, yakni menyangkut dari kekinian sebuah pesan yang disajikan dalam Majalah Hijabella. 51 Universitas Sumatera Utara b. Daya tarik fisik, meliputi : a Gambar, maksudnya mutu dan kualitas gambar yang disajikan dalam Majalah Hijabella. Sebuah majalah selalu akan dilengkapi dengan gambar foto untuk dapat memperkuat pesan yang ingin disampaikan. b Tata warna, maksudnya keserasian warna yang disajikan oleh Majalah Hijabella. c Tata letak, maksudnya keserasian dari letak-letak pesan yang disajikan baik itu mengenai pesan yang disampaikan, foto, dan sampai kepada iklan yang terdapat dalam Majalah Hijabella. c. Frekuensi terbit, yakni waktu terbit dari Majalah Hijabella tersebut.

2. Variabel Intervening Mediasi M : Imitasi Budaya Populer Berhijab

a. Motif meliputi dorongan yang bersifat irasional maupun yang rasional, ikut- ikutan dan uji coba. Pada awalnya dorongan seorang konsumen untuk melakukan tindak pemilihan di antara jenis kegiatan karena rasa senang. Namun kenyataannya sering kali pertimbangan itu bukan hanya pertimbangan rasa senang saja, banyak pertimbangan lainnya, sehingga mampu meningkatkan harga dirinya dan dikagumi. b. Mode mencakup kegiatan yang sedang popular dan digemari oleh banyak orang.

3. Variabel Terikat Y : Gaya Hidup Muslimah Mahasiswa

a. Activity aktivitas dengan indikator kegiatan rutin. b. Interest minat dengan indikator prioritas hidup. c. Opinion pendapat dengan indikator persepsi terhadap hijab modern yang sedang tren di Indonesia saat ini. 52 Universitas Sumatera Utara

4. Karakteristik Responden

a. Universitas, adalah perguruan tinggi yang terdiri dari sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan ilmiah dan profesional dari sejumlah disiplin ilmu tertentu. Universitas dalam penelitian ini adalah tempat mahasiswi muslimah berkuliah atau menuntut ilmu. b. Usia, adalah umur responden yang berkuliah di tiga universitas yang menjadi lokasi penelitian. c. Uang saku per bulan, adalah uang saku atau pendapatan yang dimiliki mahasiswi muslimah yang menjadi responden penelitian, baik uang yang berasal dari orang tua mereka maupun yang didapatkan sendiri dari bekerja atau usaha. Uang saku atau pendapatan ini dapat memicu keinginan responden untuk membeli Majalah Hijabella dan mengimitasi budaya populer hijab modern tersebut, sehingga merubah gaya hidup mereka sehari-hari di dalam berhijab yang pastinya mengeluarkan biaya atas ketertarikan dengan fashion hijab tersebut. d. Suku, adalah golongan orang-orang keluarga yang seturunan. Suku akan melihatkan dari suku manakah responden penelitian berasal. e. Semester, adalah tingkatan yang memperlihatkan baru atau lamanya responden penelitian telah berkuliah. f. Fakultas, adalah bagian perguruan tinggi tempat mempelajari suatu bidang ini. Fakultas ini juga yang membedakan bidang ilmu mana yang sedang ditekuni responden penelitian, apakah bidang ilmu yang berkaitan dengan ilmu eksakta atau ilmu sosial. 53 Universitas Sumatera Utara

2.11. Hipotesis Penelitian

Hipotesis secara sederhana merupakan dugaan sementara yang diharapkan terjadi dalam penelitian. Hipotesis memfokuskan untuk berpikir lebih dalam tentang kemungkinan. Sebagai pengganti, hipotesis membimbing peneliti kearah pemahaman yang lebih luas tentang implikasi pertanyaan dan variabel yang terlibat. Dengan menentukan hipotesis, peneliti harus berpikir lebih hati-hati. Hipotesis adalah pernyataan yang bersifat dugaan mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurut Champion dalam Rakhmat 2004:14, hipotesis merupakan penghubung antara teori dan dunia empiris. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H 1 : H o : Tidak terdapat pengaruh Majalah Hijabella terhadap imitasi budaya populer berhijab mahasiswi muslimah di Kota Medan. H a : Terdapat pengaruh Majalah Hijabella terhadap imitasi budaya populer berhijab mahasiswi muslimah di Kota Medan. H 2 : H o : Tidak terdapat pengaruh imitasi budaya populer berhijab terhadap gaya hidup mahasiswi muslimah di Kota Medan. H a : Terdapat pengaruh imitasi budaya populer berhijab terhadap gaya hidup mahasiswi muslimah di Kota Medan. H 3 : H o : Imitasi budaya populer berhijab tidak memediasi pengaruh Majalah Hijabella terhadap gaya hidup mahasiswi muslimah di Kota Medan. 54 Universitas Sumatera Utara H a : Imitasi budaya populer berhijab memediasi pengaruh Majalah Hijabella terhadap gaya hidup mahasiswi muslimah di Kota Medan. 55 Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya Arikunto, 2006:12. Sedangkan penelitian korelasi atau korelasional sebenarnya kelanjutan dari metode deskriptif. Menurut Isaac dan Michael; dengan metode deskriptif, kita menghimpun data, menyusunnya secara sistematis, faktual, dan cermat. Metode deskriptif tidak menjelaskan hubungan di antara variabel, tidak menguji hipotesis, atau melakukan prediksi Rakhmat, 2004:27. Sedangkan metode korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut, sehingga tidak terdapat manipulasi variabel Fraenkel dan Wallen, 2008:328. Dengan kata lain, hubungan antar dua variabel tidak saja dalam bentuk sebab akibat. Hubungan sebab akibat menunjukkan ketergantungan variabel yang satu terhadap variabel yang lain. Hubungan yang lain adalah hubungan linier berupa hubungan timbal balik antar dua variabel atau lebih Nawawi, 2007:79- 80. Hubungan yang dicari itu disebut korelasi Rakhmat, 2004:27. Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. 56 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Perilaku Merokok Pada Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Harapan (STIE-Harapan) Medan Tahun 2012

9 98 84

Gaya Hidup Remaja (Studi Kasus Gaya Hidup Remaja KTV di Kota Medan

4 68 137

BUDAYA POPULER DAN PESAN PERSUASIF MAJALAH PEREMPUAN BUDAYA POPULER DAN PESAN PERSUASIF MAJALAH PEREMPUAN (Analisis Isi Kualitatif Pesan Persuasif Ditinjau dari Konsep Budaya Populer dalam Rubrik Rupa-rupa, Majalah Femina edisi Januari – Desember 2012).

0 4 11

TRANSFORMASI NILAI BUDAYA BERHIJAB SEBAGAI GAYA HIDUP WANITA MUSLIM DI KOTA.

1 6 25

Majalah Hijabella dan Gaya Hidup Dalam Mengimitasi Budaya Populer Berhijab (Studi Korelasi Pada Mahasiswi di Kota Medan)

0 0 36

Majalah Hijabella dan Gaya Hidup Dalam Mengimitasi Budaya Populer Berhijab (Studi Korelasi Pada Mahasiswi di Kota Medan)

0 0 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu - Majalah Hijabella dan Gaya Hidup Dalam Mengimitasi Budaya Populer Berhijab (Studi Korelasi Pada Mahasiswi di Kota Medan)

0 0 43

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Majalah Hijabella dan Gaya Hidup Dalam Mengimitasi Budaya Populer Berhijab (Studi Korelasi Pada Mahasiswi di Kota Medan)

0 0 12

MAJALAH HIJABELLA DAN GAYA HIDUP MUSLIMAH DALAM MENGIMITASI BUDAYA POPULER BERHIJAB (Studi Korelasi pada Mahasiswi di Kota Medan) TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

0 0 15

REPRESENTASI HEGEMONI BUDAYA POPULER DALAM MAJALAH (Studi Analisis Isi tentang Feminisme, Kecantikan, dan Gaya Hidup dalam Majalah Remaja Perempuan GoGirl! Edisi Oktober 2016 – Maret 2017) - UNS Institutional Repository

0 0 14