Uji Signifikansi Parsial Uji-t Uji Koefisien Determinasi R²

102 = 5, nilai F tabel adalah sebesar 3,07. Dengan demikian nilai F hitung 19,742 F tabel 3,07 . Dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 0,05. Dengan demikian, secara bersama – sama atau simultan variabel Lingkungan Kerja X ₁ dan Kemampuan X ₂, berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja karyawan Y. maka, berdasarkan kriteria pengujian hipotesis H ₒ ditolak dan Hₐ diterima

4.2.4.2 Uji Signifikansi Parsial Uji-t

Hasil Uji Parsial Uji t menunjukkan seberapa besar hubungan dan pengaruh masing – masing variabel lingkungan kerja X ₁ dan kemampuan X₂ secara parsial terhadap Variabel Kinerja Karyawan Y PT. Darmasindo Inti Karet Tebing Tinggi. Hasil Uji t dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut : Tabel 4.13 Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji t Sumber : Hasil Pengolahan SPSS for Windows 2016 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 32.068 3.694 2.681 .006 Lingkungan_kerja .362 .163 .291 2.982 .028 .928 1.078 Kemampuan .915 .291 .415 3.162 .000 .928 1.078 a. Dependent Variable: kinerja_karyawan Universitas Sumatera Utara 103 1. Variabel lingkungan kerja X ₁ memiliki t hitung sebesar 2,982 dan sedangkan nilai t tabel adalah 1,98, dengan demikian nilai t hitung 2,982 t tabel 1,98 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,028 0,05 artinya variabel lingkungan kerja X ₁ secara parsial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel kepuasan kerja karyawan Y. Berdasarkan hasil tersebut H ₁ diterima dan H ₒ ditolak. 2. Variabel kemampuan X ₂ memiliki nilai t hitung sebesar 3,162 dan nilai t tabel adalah sebesar 1,98 maka nilai t hitung 3,162 t tabel 1,98 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 0,05. Dengan demikian secara parsial variabel kemampuan X ₂ berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Y. berdasarkan criteria pengujian hipotesis maka H ₁ diterima dan H ₒ ditolak. 3. Dari Tabel 4.13 tersebut dapat diketahui bahwa variabel lingkungan kerja X ₁ lebih dominan dibanding variabel kemampuan X ₂ hal ini karena pekerjaan tersebut berkaitan langsung dengan lingkungan kerja sehingga lingkungan menjadi prioritas utama perusahaan.

4.2.4.3 Uji Koefisien Determinasi R²

Dalam penelitian ini dapat diketahui berapa besar kontribusi variabel Lingkungan kerja X ₁ dan variabel kemampuan X₂ terhadap variabel kinerja Universitas Sumatera Utara 104 karyawan Y. melalui koefisien determinasi R² dengan menggunakan program SPSS for Windows dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut: Tabel 4.14 Hasil Uji Determinasi R² Sumber : Hasil Pengolahan SPSS for Windows 2016 Berdasarkan Hasil Uji Determinasi R² pada Tabel 4.14 diatas terlihat bahwa koefisien determinasi yang telah disesuaikan Adjusted R Square adalah sebesar 0,617 atau 61,7 Adjusted R Square berkisar pada 1-0 , dengan catatan semakin besar angka Adjusted R Square maka akan semakin kuat hubungan dari ketiga variabel dan model regresi. 1. R = 0,697 berarti hubungan antara Lingkungan Kerja dan kemampuan terhadap kinerja karyawan sebesar 69,7. Artinya hubungannya erat 0,6 – 0,79. Semakin besar R berarti hubungan semakin erat. Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut ini: Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .697 a .429 .617 2.50374 a. Predictors: Constant, Kemampuan, Lingkungan_kerja b. Dependent Variable: Kinerja_karyawan Universitas Sumatera Utara 105 Tabel 4.15 Hubungan Antar Variabel Nilai Interpretasi 0.0 – 0.19 Sangat Tidak Erat 0.2 – 0.39 Tidak Erat 0.4 – 0.59 Cukup Erat 0.6 – 0.79 Erat 0.8 – 0.99 Sangat Erat Sumber : Situmorang dan Lufti 2014 2. R square sebesar 0,429 berarti 42,9 variabel kinerja karyawan k dapat dijelaskan oleh lingkungan kerja dan kemampuan sedangkan selisihnya 57,1 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. 3. Adjusted R square sebesar 0,617 berarti 61,7 variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh lingkungan kerja dan kemampuan sedangkan selisihnya 38,3 lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. 4. Ada dua pilihan disini, apakah memakai R Square atau Adjusted R Square. Jika variabel lebih dari dua variabel maka yang dipakai adalah Adjusted R Square. 5. Standard Error of the Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Standard Error of the Estimate juga bisa disebut standart deviasi. Standard Error of the Estimate sebesar 2.50374. semakin kecil standart deviasi berarti model semakin baik. Universitas Sumatera Utara 106 4.3 Pembahasan 4.3.1 Pengaruh Lingkungan kerja terhadap Kinerja Karyawan Lingkungan Kerja PT. Darmasindo Inti Karet Tebing Tinggi berkaitan dengan penerangan, sirkulasi udara, kebisingan, getaran mekanis, bau – bauan dan keamanan. Berdasarkan jawaban responden bahwa dari penerangan karyawan banyak yang menjawab kurang setuju dapat diartikan bahwa penerangan di tempat kerja karyawan mengenai pernyataan “pencahayaan ditempat kerja cukup baik untuk melakukan aktivitas bekerja” ini berarti karyawan merasa pencahayaan ditempat kerja masih kurang pencahayaan, begitu juga dengan sirkulasi udara, kebisingan, getaran mekanis, bau – bauan, dan keamanan karyawan merasa belum cukup baik untuk mereka melakukan aktivitas produksi. Kondisi lingkungan kerja yang kurang baik maka akan menimbulkan ketidak nyamanan bagi karyawan dalam bekerja dan tentunya akan berpengaruh terhadap aktivitas kerja yang sedang berlangsung dan ketidak nyamanan bagi karyawan yang akhirnya menyebabkan produktivitas kerja karyawan menurun, selain itu lingkungan kerja yang tidak baik juga dapat mempengaruhi kinerja karyawan, karena untuk meningkatkan produktivitas karyawan dibutuhkan lingkungan kerja yang baik, karena dengan lingkungan kerja yang baik akan menciptakan kemudahan dalam melakukan aktivitas kerja. Lingkungan kerja ini sendiri terdiri dari lingkungan kerja fisik dan non fisik yang melekat erat dengan karyawan sehingga tidak dapat dipisahkan dari usaha pengembangan kinerja karyawan. Universitas Sumatera Utara