Uji Normalitas Analisis Statistik .1 Uji Asumsi Klasik

90 4.2.2 Analisis Statistik 4.2.2.1 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji apakah data memenuhi asumsi klasik, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya estimasi yang bias, mengingat tidak semua data dapat diterapkan regresi. Kriteria pengujian asumsi klasik yang harus di penuhi, yaitu:

4.2.2.2 Uji Normalitas

Menurut Situmorang dan Lufti 2014:114 Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan kolmogorov – smirnov. Salah satu cara untuk melihat normalitas adala dengan melihat grafik histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Universitas Sumatera Utara 91 1. Pendekatan Histogram Sumber: Hasil Pengolahan SPSS for windows 2016 Gambar: 4.2 Pendekatan Histogram Uji Normalitas Pada Gambar 4.2 pada grafik histogram terlihat bahwa variabel berdistribusi normal hal ini ditunjukkan oleh data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. 2. Pendekatan Grafik Cara lainnya melihat uji normalitas dengan pendekatan grafik. PP plot akan membentuk plot antara nilai – nilai teoritis sumbu x melawan nilai – nilai yang didapat dari sampel sumbu y. apabila plot keduanya Universitas Sumatera Utara 92 berbentuk linier dapat didekati oleh garis lurus, maka hal ini merupakan indiksi bahwa residual menyebar normal. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS for windows 2016 Gambar 4.3 Pendekatan Grafik Uji Normalitas Pada gambar 4.3 Normal P-P Plot terlihat titik – titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal. 3. Pendekatan Kolmogorov – Smirnov Universitas Sumatera Utara 93 Menurut Situmorang dan Lufti 2014:121 mengatakan bahwa pengambilan keputuan untuk Kolmogorov – Smirnov yaitu apabila nilai pada Asymp. Sig lebih besar dari level of significant α=5, maka tidak mengalami gangguan distribusi normal, dan apabila nilai pada Kolmogorov – Smirnov Z lebih kecil dari 1.97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empiric atau dengan kata lain data dikatakan normal. Pengujian normalitas dengan pendekatan Kolmogorov – Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini : Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Pendekatan One-Sample Kolmogorov – Smirnov Test Sumber : Hasil Pengolahan SPSS for Windows 2016 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 126 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 2.48363214 Most Extreme Differences Absolute .058 Positive .048 Negative -.058 Kolmogorov-Smirnov Z .646 Asymp. Sig. 2-tailed .799 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Universitas Sumatera Utara 94 Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah 0.799 dan diatas nilai level of significant 0.05, dengan kata lain variabel berdistribusi normal, dan nilai pada Kolmogorov – Smirnov Z adalah 0.646 dan lebih kecil dari 1.97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empiric atau dengan kata lain data dikatakan normal.

4.2.2.3 Uji Heterokedastisitas