Metode Analisis .1 Metode Analisis Deskriptif

49 3.10 Metode Analisis 3.10.1 Metode Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik data. Dalam suatu penelitian, analisis deskriptif perlu dilakukan karena karakteristik dari suatu data akan menggambarkan fenomena dari data.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengamsusikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil Erlina,2011:100. 2. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, terdapat masalah multikolenieritas yang harus diatasi Umar,2008:177. Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas menurut Lubis dkk,2007:32 yaitu : Universitas Sumatera Utara 50 a. Jika nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih dai 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multkolinieritas. VIF = 1Tolerance, Jika VIF = 0 maka Tolerance = 110 = 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance. b. Jika nilai koefesien kolerasi anatar masing – masing variabel independen kurang dari 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik multikolinieritas. Jika lebih dari 0,7 maka diasumsi kan terjadi korelasi yang sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi multikolinieritas. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas dilaukan untuk mengetahui digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan atau perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians residual dari pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas Situmorang et al,2008:63. Cara memprediksinya menurut Lubis dkk 2007:34 adalah jika pola gambar scatterplot model tersebut sebagai berikut : 1. Titik – titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0. Universitas Sumatera Utara 51 2. Titik –titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja. 3. Penyebaran titik –titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. 4. Penyebaran titiik – titik data tidak berpola.

3.10.3 Metode Regresi Linier Berganda

Metode regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan dari variabel independen, Lingkungan kerja X ₁, Kemampuan X ₂, terhadap variabel dependen yaitu Kinerja karyawan Y. Data diolah dengan menggunakan program SPSS for Windows. Model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut : Y = a + b ₁X₁ + b₂X₂ + e Dimana : Y = Kinerja Karyawan a = Konstanta b ₁-b₂ = Koefisien Regresi X ₁ = Lingkungan Kerja X ₂ = Kemampuan e = Standart Error Universitas Sumatera Utara 52

3.10.4 Uji Hipotesis

1. Koefisien Determinasi R² Koefisien Determinasi R² digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara 0 – 1 0 ≤ R² ≥ 1 . Jika R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu lingkungan kerja X ₁ dan kemampuan X₂ adalah besar terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaru variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Jika R² semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu lingkungan kerja X ₁ dan kemampuan X₂ terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan Y semakin kecil Sugiyono,2006:186. 2. Uji Signifikan Simultan Uji serentak Uji F Uji Signifikan Simultan Uji Serentak Uji F digunakan untuk menguji apakah setiap variabel independen X mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen Y secara simultan. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 53 H0 : b ₁ = b₂ = 0 Artinya secara simultan tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel idependen yaitu lingkungan kerja X ₁, kemampuan X₂, terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan Y. Ha : b ₁ ≠ b₂ ≠ 0 Artinya secara simultan terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen yaitu lingkungan kerja X ₁, kemampuan X₂, terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan Y. Kriteria pengambilan keputusannnya adalah sebagai berikut : H0 diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H0 diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 3. Uji Signifikasi Parsial Uji Individu Uji thitung Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing – masing variabel independen secara individual parsial terhada variabel dependen Lubis dkk, 2007:51. Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut : H0 : bi = 0 Universitas Sumatera Utara 54 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen yaitu lingkungan kerja X ₁, kemampuan X₂, terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan Y. Ha : bi ≠ 0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikn dari variabel independen yaitu lingkungan kerja X ₁, kemampuan X₂, terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan Y. Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : H0 diterima apabilla thitung ttabel pada α = 5 Ha diterima apabilla thitung ttabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan