Uji Heterokedastisitas Analisis Statistik .1 Uji Asumsi Klasik

94 Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah 0.799 dan diatas nilai level of significant 0.05, dengan kata lain variabel berdistribusi normal, dan nilai pada Kolmogorov – Smirnov Z adalah 0.646 dan lebih kecil dari 1.97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empiric atau dengan kata lain data dikatakan normal.

4.2.2.3 Uji Heterokedastisitas

Menurut Situmorang dan Lufti 2014:122 uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap , maka disebut homoskedasrisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas . model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjdi heteroskedastisitas. Untuk mengatasi kelemahan pengujian dengan grafik dapat menggunakan pendekatan statistic dengan uji glejser, heteroskedastisitas tidak akan terjadi apabila tidak satupun variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolute Ut absUt. Jika probabilitas sifnifikan diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkn Universitas Sumatera Utara 95 model regresi tidak mengarah pada heteroskedastisitas. Beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: a. Metode Pendekatan Grafik Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu yang teratur, maka mengidntifikasi telah terjadi heteroskedastisitas. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS for Windows 2016 Gambar 4.4 Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas Universitas Sumatera Utara 96 Berdasarkan Gambar 4.4 Grafik Scatter Plot Uji Heterokedastisitas titik- titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi kinerja karyawan berdasarkan masukan variabel independennya. b. Metode Pendekatan Statistik Uji Glejser Tabel 4.9 Hasil Uji Glejser Heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 3.084 2.269 1.359 .176 Lingkungan_kerja .325 .039 .060 .644 .521 Kemampuan .035 .056 .001 .015 .988 a. Dependent Variable: absut Sumber : Hasil Pengolahan SPSS for Windows 2016 Pada Tabel 4.9 terlihat variabel independent Lingkungan Kerja dan Kemampuan yang signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependent absolute Ut AbsUt. Hal ini terlihat dari probabilitas X ₁,X₂ yaitu 0.521 dan Universitas Sumatera Utara 97 0.988 diatas tingkat kepercayaan 5 0.05. sehingga disimpulkan model regresi ini tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.2.2.4 Uji Multikolinieritas