Fasilitas Pendukung Taman Wisata Iman TWI Sitinjo

kurun waktu tiga 3 tahun, mulai dari tahun 2001 sampai tahun 2004. Di tahap awal pembangunan selanjutnya, pembangunan difokuskan pada fasilitas pendukung lainnya. Pembangunan yang dilakukan Pemda berlangsung secara bertahap agar Taman Wisata Iman Dairi menjadi tempat beribadah sekaligus tempat wisata yang nyaman.

4.1.3.2 Fasilitas Pendukung Taman Wisata Iman TWI Sitinjo

Taman Wisata Iman yang dibangun pada tahun 2001 ini berada di perbukitan Sitinjo, 10 Km sebelum Kota Sidikalang yang merupakan ibukota Kabupaten Dairi. Eksotik, menawan, sejuk dan penuh nuansa religius, merupakan kata yang tepat untuk mengungkapkan panorama yang disajikan Taman Wisata Iman Sitinjo. Penataan ruang diatur sebaik mungkin guna pengembangan dan pembangunan Taman Wisata Iman untuk menambah daya tarik. Untuk menambah daya tarik, diimbangi juga dengan penambahan miniatur, dimana miniatur tersebut melambangkan suatu kejadian-kejadian dan tempat yang dianggap suci oleh beberapa agama. Taman Wisata Iman yang berjarak ± 152 Km dari Medan dapat ditempuh melalui jalur darat dengan memakan waktu 3-4 jam. Untuk wisatawan dari luar Kota Medan baik dalam negeri maupun luar negeri dapat langsung mendarat di Bandar Udara Internasional Kuala Namu dan juga dapat mendarat di Bandar Udara Silangit yang memakan waktu 2,5 jam perjalanan. Sesuai dengan namanya, Taman Wisata Iman Sitinjo merupakan Kawasan Wisata Religi di mana mencerminkan kepercayaan dan keyakinan penduduk yang Universitas Sumatera Utara berdomisili di Kabupaten Dairi. Adapun fasilitas yang disugukan bagi wisatawan adalah: 1 Lima 5 rumah ibadah yaitu:  Vihara Saddavadana merupakan rumah ibadah umat Budha. Vihara ini merupakan rumah ibadah yang pertama kali ditemui jika memasuki lokasi Taman Wisata Iman Sitinjo setelah melewati beberapa meter tanjakan berlatarkan hutan pinus. Dibagian muka vihara ini, wisatawan akan disambut oleh patung Sang Budha dan sebuah candi yang didesain mengikuti bangunan Candi Borobudur yang terdapat di Jawa Tenga. Patung Budha tersebut dibuat dengan posisi bermeditasi sembari bersila, dengan posisi telapak tangan kanan menghadap ke depan seperti sedang melakukan salm hormat sementara posisi tangan kiri menopang sikunya dibawah.  Gereja Oikumene dan beberapa miniatur salib untuk tampat peribadatan umat Kristen Protestan. Gereja tersebut dibangun di atas perbukitan yang didepannya terpampang pemandangan alam lembah yang hijau. Gereja tersebut kerap sekai digunakan sebagai tempat perayaan hari besar seperti paskah, natal dan perayaan kekristenan lainnya bahkan pemberkatan pernikahan. Tidak jauh dari gereja tersebut, dibangun juga tiga 3 replika salib dengn ukuran cukup besar secara berderetan yang dibangun diatas bukit. Di sekitar salib juga terdapat beberapa patung manusia sebagai pendukung visualisasi makna dibangunnya salib tersebut. Bukit tempat didirikannya salib juga dibangun ruang khusus berdoa bagi umat yang memerlukan keteduhan Universitas Sumatera Utara rohani. Masih di sekitar kawasan tersebut juga terdapat beberapa patung yang masing-masing menunjukkan makna tersendiri. Beberapa diantaranya menceritakan proses perjalanan penyaliban via dolorosa terhadap Yesus guna membebaskan manusia dari dosa sebagaimana yang dikisahkan Kitab Suci Injil di Alkitab. Dibangun juga sebuah patung Abraham ketika sedang menyerahkan kurban kepada Tuhan. Tidak jauh dari patung Abraham, terdapat pula patung Nabi Musa yang bersiap-siap menerima sepuluh perintah dari Tuhan sebagaimana dikisahkan di Alkitab. Patung tersebut sengaja tidak jauh dari relief Salib sebagai salah satu upaya untuk mengenalkan agama ini dari dekat kepada wisatawan mengenai kisah perjalanan sang pembawa ajaran agama tersebut.  Gua Bunda Maria yang disimbolkan sebagai wanita suci bagi umat Khatolik. Di dalam gua tersebut terdapat patung Bunda Maria yang berparas cantik dengan posisi berdri menggunakan pakaian jubah berwarna putih dipadu dengan biru muda. Gua dengan ukuran kecil tersebut dibangun persis di lereng perbukitan dengan pintu menghadap ke lembah.  Pura adalah istilah untuk tempat ibadah agama Hindu di Indonesia. Pura di Indonesia terutama terkonsentrasi di Bali sebagai pulau yang mempunyyai mayoritas penduduk penganut agama Hindu. Di Taman Wisata Iman Sitinjo juga terdapat pura yang dibangun menyerupai pura yang terdapat di Bali dan India baik gerbang masuknya maupun bangunan puranya. Universitas Sumatera Utara  Masjid dan Menara Masjid yang berdiri megah, dilengkapi dengan sebuah miniatur K a’bah seperti yang terdapat di dalam Masjidil Haram, Makkah. Di lokasi ini, umat Islam diperbolehkan melakukan latihan Manasik Haji seperti layaknya di Tanah Suci. 2 Rangkaian Miniatur Kisah 14 Perjalanan Salib Via Dolorosa yang diuraikan di dalam Alkitab dengan patung-patung Romawi, yang mengingatkan umat Kristiani akan proses sengsara dan wafat Yesus. 3 Replika Bahtera Nabi Nuh yang bagian dalamnya disertai dengan fasilitas penginapan 17 kamar, di mana setiap kamar dapat menampung 6 orang. Penginapan ini juga dapat digunakan sebagai tempat pengobatan penyembuhan secara mental penderita narkoba. Tepat diatas Bahtera tersebut, didirikan patung yang menggambarkan Nuh. 4 Taman Firdaus Patung Adam dan Hawa dibangun di kawasan lapangan hijau yang ditumbuhi pinus. Fasilitas ini meruapakan realisasi dari perencanan yang telah disusun sebelumnya guna menambah destinasi wisata. Di dalam Taman Firdaus ini terdapat lima 5 titik aliran air yang mengalir ke satu kolam besar. Patung Adam dan Hawa yang ada di taman tersebut memiliki tinggi tujuh 7 meter dan pada tahap selanjutnya direncanakan akan dibangun patung ular untuk memperkuat makna patung Adam dan Hawa merupakan manusia ciptaan Allah yang penuh dengan dosa. 5 Penginapan 34 kamar merupakan penginapan yang posisinya tidak jauh dari Gereja Oikumene. Penginapan ini dibagi menjadi dua bagian yaitu kamar VIP Universitas Sumatera Utara dan kamar Standar. Penginapan ini tepat menghadap ke lembah dan pohon pinus, sehingga memberikan kesan sejuk. 6 Kebun Binatang Mini, kebun ini merupakan fasilitas pendukung guna menarik perhatian wisatawan. Kebun ini juga menjadi sarana pengenalan bagi anak-anak bahwa ciptaan Tuhan bukan lah hanya manusia, melainkan hewan-hewan juga merupakan ciptaan Tuhan yang patut dijaga dan dilestarikan. 7 Taman Bermain Anak-anak, merupakan taman yang disediakan guna memberi kenyamanan bagi orangtua yang membawa anak-anak, agar anak-anak tidak merasa bosan. Taman tersebut berada dekat dengan kebun binatang mini. Taman tersebut dilengkapi dengan berbagai permainan khusus untuk anak-anak. 8 Jogging Trak juga di sediakan di Taman Wisata Iman Sitinjo guna memberikan fasilitas bagi wisatawan yang menginap maupun wisatawan yang datang untuk berolahraga santai sembari menikmati suasana hijau hutan pinus. 9 Sekuriti keamanan dilengkapi dengan Pos pengaman dan Pusat Informasi. Pos tersebut dipergunakan oleh petugas untuk mengawasi taman serta untuk mengontrol keamanan wisatawan. 10 Pondok-pondok Mini disepanjang jalan yang dilalui oleh wisatawan. Pondok mini ini dibangun sebagai fasilitas tempat wisatawan untuk beristirahat. 11 Auditorium aula dengan kapasitas 200 orang, sebagai tempat untuk mengadakan kegiatan keagamaan seperti acara misa, pernikahan, dan kegiatan keagamaan lainnya. 12 Restoran catering yang menyediakan makanan bagi wisatawan dan bisa juga menyediakan catering. Universitas Sumatera Utara 13 Mini Market yang menyediakan penjualan makanan ringan dan souvenir keagamaan, symbol-symbol Taman Wisata Iman Sitinjo, miniatur kebudayaan, dan lain-lain. 14 Area Parkir yang luas juga disediakan guna memberi kenyamanan bagi wisatawan yang membawa kendaraan ke dalam Taman Wisata Iman Sitinjo. Area parkir ini juga memberi keamanan bagi pengguna karena dijaga oleh petugas parkir yang merupakan bagian dari pengelola Taman Wisata Iman. 15 Flying Fox juga teah disediakan di Taman Wisata Iman, dengan posisi berada di dalam Taman Firdaus. Flying fox ini menyediakan safety harnes guna menjamin keselamatan pengguna. 16 Wisata Bukit dan Sungai yang dimanfaatkan juga untuk menambah destinasi dan menarik wisatawan. Sungai tersebut berada dibawah jembatan.

4.1.3.3 Pendapatan dan Jumlah Pengunjung Taman Wisata Iman Sitinjo

Dokumen yang terkait

Pengembangan Objek Wisata Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Dairi Oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Dairi

23 144 112

Ekotaksonomi Tumbuhan Paku Di Taman Wisata Alam Sicikeh-Cikeh Kabupaten Dairi Sumatera Utara

5 87 89

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

0 0 15

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

0 1 2

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

0 0 9

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

1 6 37

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

1 1 2

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

0 0 9

Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Dairi Terkait Pengembangan Taman Wisata Iman (TWI) dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan

0 0 4

Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Dairi Terkait Pengembangan Taman Wisata Iman (TWI) dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan

0 0 2