13 Mini Market yang menyediakan penjualan makanan ringan dan souvenir
keagamaan, symbol-symbol Taman Wisata Iman Sitinjo, miniatur kebudayaan, dan lain-lain.
14 Area Parkir yang luas juga disediakan guna memberi kenyamanan bagi
wisatawan yang membawa kendaraan ke dalam Taman Wisata Iman Sitinjo. Area parkir ini juga memberi keamanan bagi pengguna karena dijaga oleh
petugas parkir yang merupakan bagian dari pengelola Taman Wisata Iman. 15
Flying Fox juga teah disediakan di Taman Wisata Iman, dengan posisi berada di dalam Taman Firdaus. Flying fox ini menyediakan safety harnes guna menjamin
keselamatan pengguna. 16
Wisata Bukit dan Sungai yang dimanfaatkan juga untuk menambah destinasi dan menarik wisatawan. Sungai tersebut berada dibawah jembatan.
4.1.3.3 Pendapatan dan Jumlah Pengunjung Taman Wisata Iman Sitinjo
Taman Wisata Iman Sitinjo merupakan wisata andalan Kabupaten Dairi selain TWA Sialahi yang menghasilkan Pendapatan Asli Daerah yang cukup besar sehingga
menambah kas daerah. Pihak pengelola TWI yaitu Disbudparpora selalu membuat target untuk retribusi dan melihat realisasinya di akhir tutup buku tahun tersebut.
Tabel 4.1 Pendapatan Retribusi Taman Wisata Iman Sitinjo 2009-2015
NO TAHUN TARGET Rp
REALISASI PERSENTASE
1 2009
375.000.000 395.200.000
105
2
2010 475.000.000
372.452.000 78
3
2011 475.000.000
496.445.000 105
Universitas Sumatera Utara
4 2012
900.000.000 544.516.000
61
5
2013 900.000.000
400.139.000 44
6
2014 685.000.000
643.394.000 94
7
2015 1.100.000.000
681.362.000 62
Sumber: Disbudparpora,bidang Pariwisata 2016
Tabel 4.2 Jumlah Pengunjung Taman Wisata Iman Sitinjo 2010-2015
NO TAHUN
JUMLAH PENGUNJUNG 1
2010 101.110
2
2011 83.288
3 2012
88.131
4 2013
76.822
5 2014
145.320
6 2015
121.113 Sumber: Disbudparpora,bidang Pariwisata 2016
Dari data yang disajikan diatas dapat dilihat bahwa pendapatan TWI meningkat namun jumlah pengunjung berkurang. Ada beberapa opsiyang
mengakibatkan hal tersebut terjadi, seperti meningkatnya wisatawan yang memilih menginap, adanya kegiatan keagamaan yang menyewa aula, dan dinaikkannya harga
retribusi untuk memasuki lokasi Taman Wisata Iman Sitinjo. Disaat pendapatan meningkat namun jumlah wisatawan menurun, disini lah persoalan ini perlu
diperhatikan, dilakukan pengembangan, karena aset utama suatu wisata adalah pengunjung wisatawan.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Penyajian Data
Pada bab ini akan disajikan data dan informasi yang telah diperoleh selama melakukan penelitian dilapangan untuk kemudian dianalisis berdasarkan teori yang
ada. Data tersebut teridiri dari data primer dan data sekunder. Yang dimaksud dengan data primer adalah data yang diperoleh dari hasil wawanara dengan para informan
dan observasi, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber- sumber tertulis yang mendukung data primer. Adapun permasalahan utama yang
disajikan dalam bab ini yaitu Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata Studi Kasus Taman Wisata Iman Sitinjo, Kabupaten Dairi.
4.2.1 Profil Informan
1. Nama
: Marulak Situmorang
Usia : 47 tahun
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
Jabatan : Kepala Seksi Pengelola Sarana Prasarana Pariwisata
Bapak Marulak Situmorang adalah salah satu pengelola Taman Wisata Iman Sitinjo bagian sarana dan prasarana. Beliau turut serta dalam pengelolaan ini sejak
dibukanya TWI, oleh sebab itu Pak Tumorang sudah mengetahui banyak tentang wisata yang menjadi unggulan Dairi ini.
Beliau mengatakan dalam pengembangan TWI Sitinjo tidak ada strategi khusus, namun tetap dilakukan secara terorganisir. Dalam pengembangan telah
disusun target kerja, dimana pengembangan dibagi menjadi dua 2 yaitu jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek dengan kinerja per tahun anggaran.
Seperti program pembangunan Taman Firdaus yang merupakan pembangunan yang
Universitas Sumatera Utara