Analisis Matriks SWOT Analisis Data

Gambar 4.3 Analisis Diagram SWOT Taman Wisata Iman Sitinjo Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Berdasarkan gambar di atas, Taman Wisata Iman Sitinjo berada pada kuadran 1 dengan mendukung strategi agresif. Menurut Rangkuti, 2014:20 ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan, pengelola memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif growth oriented strategy seperti mengambil manfaat adanya peluang-peluang eksternal, menanggulangi kelemahan-kelemahan internal dan menghindari ancaman-ancaman eksternal atau strategi SO pada matriks SWOT.

4.5.5 Analisis Matriks SWOT

Universitas Sumatera Utara Matriks SWOT dianalisis dengan menyesuaikan antara kekuatan dan kelemahan internal dengan peluang dan ancaman eksternal yang dimiliki TWI Sitinjo, dengan tujuan mengembangkan strategi-strategi alternatif bagi wisata yang mendukung strategi agresif sesuai dengan posisi wisata pada diagram SWOT. Analisis matrik SWOT Taman Wisata Iman Sitinjo dapat dilihat pada sebagai berikut Tabel 4.6 Matriks SWOT Taman Wisata Iman Sitinjo IFAS EFAS STRENGTHS S 1. Pengelola wisata yang kompeten 2. Pemasaran dengan kerjasama yang baik antara pengelola pemerintah daerah 3. Akomodasi penginapan yang memadai 4. Objek wisata religi yang unik 5. Lokasi yang strategis 6. Suasana dengan latar belakang hutan pinus 7. Jasa photografer membantu dalam mengabadikan momen 8. Pelayanan yang baik oleh pedagang souvenir 9. Pengelola melakukan riset dengan mengunjungi wisata diluar Dairi 10. Variasi souvenir dengan harga terjangkau WEAKNESSES W 1. Minimnya fasilitas tempat sampah, penerangan, penunjuk arah serta posisi denah kurang tepat 2. Bangunan yang rusak dan sebagian jalan tidak beraspal 3. Dikenakannya pembayaran menggunakan sarana umum toilet 4. Tarif retribusi yang tinggi 5. Promosi yang kurang 6. Pelayanan petugas retribusi dan penampilan photografer yang kurang baik 7. Minimnya dana

8. Tidak adanya

akomodasi bus Universitas Sumatera Utara OPPORTUNITIES O 1. Ragam kebudayaan dan pagelaran budaya 2. Pemerintah daerah yang antusias terhadap wisata 3. Berkembangnya teknologi informasi 4. Menjadikan objek wisata diluar Dairi sebagai peluang 5. Memanfaatkan objek wisata lain yang ada di Dairi 6. Lahan luas milik masyarakat dimanfaatkan 7. Komunitas peduli lingkungan

8. Masyarakat yang

menyediakan jasa perjalanan open trip STRATEGI SO 1. Memanfaatkan potensi wisata dengan tenaga pengelola yang kompeten S1, O2, O5 2. Memanfaatkan pagelaran budaya untuk memperkenalkan keunikan objek wisata religi yang dilengkapi fasilitas seperti akomodasi penginapan. S3, S4, W1 3. Pemasaran melauli kerjasama antara instansi dan masyarakat penyedia jasa perjalanan S2, O8 4. Keunikan wisata religi dapat meningkat dengan menambah objek wisata di lahan kosong yang luas milik masyarakat dekat lokasi wisata. S4, O6 5. Ragam budaya menjadi atraksi budaya yang dilakukan di lokasi wisata yang strategis dan meningkatkan daya tarik. S4, S5, W1 6. Riset ke wisata daerah lain dapat meningkatkan kompetensi pengelola dalam membenahi wisata religi dan mengembangkan potensi wisata lainnya S1, W1 7. Menjalin kerjasama bagi pengelola wisata diluar Dairi untuk STRATEGI WO 1. Meningkatkan promosi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. W5, O3 2. Meningkatkan kepedulian terhadap kelestarian, kebersihan dengan melakukan kerjasama dengan komunitas peduli lingkungan.W1, W2, O7 3. Antusias pemerintah dalam pengembangan wisata akan memudahkan dalam pembenahan terhadap fasilitas dan renovasi bangunan dan jalan. W1, W2, O2 4. Adanya retribusi dan pembayaran sarana umum toilet diimbangi dengan pelayanan, penambahan objek dan fasilitas wisata dengan memanfaatkan lahan kosong masyarakat. W3,W4. W7, W6, O6 5. Menyediakan akomodasi bus dan paket perjalanan diikuti pengembangan potensi wisata yang ada di Dairi dan kerjasama dengan pengelola wisata diluar Dairi. W8, O4, O5, O8 Universitas Sumatera Utara menarik perhatian wisatawan. S4, W4 8. Menjaga kelestarian hutan pinus dengan melakukan kerjasama dengan komunitas peduli lingkungan. S6, W7 9. Ragam budaya dimanfaatkan untuk ide variasi souvenirS10, W1 10. Memanfaatkan teknologi dalam mempublis jasa photografer dan pedagang souvenir S7, S8, W3 Universitas Sumatera Utara THREATS T 1. Perekonomian yang tidak stabil 2. Kenaikan tarif retribusi sesuai Perbup nomor 24 tahun 2015 3. Sifat wisatawan yang bosan akan satu objek wisata

4. Perubahan cuaca tidak

menentu di daerah Dairi STRATEGI ST 1. Melakukan riset dan memasarkan wisata religi dengan mengangkat segala potensi wisata yang ada di Dairi dengan kerjasama dengan seluruh pihak. S1, S2, S4, S9, T1, T3 2. Meningkatkan pelayanan, penambahan objek wisata untuk menambah daya tarik wisata. S3, S4, S8, S7, T3 3. Memaksimalkan fasilitas sesuai tarif yang ditetapkan. S3, S4, T2 4. Penyediaan fasilitas dalam mengantisipasi perubahan cuaca. S3, S4, T4 STRATEGI WT 1. Mulai menetapkan program penambahan objek wisata, fasilitas dan renovasi bangunan. W1, W2, T1, T3 2. Mempertimbangkan penghapusan pembayaran dalam menggunakan toilet. W3, W4, T2 3. Mempertimbangkan penyediaan booklet berisi denah lokasi penunjuk posisi objek wisata. T4, W2 Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Berdasarkan matriks SWOT menunjukkan bahwa kinerja pengelola dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Melalui hasil diagram SWOT, Taman Wisata Iman Sitinjo paling sesuai memanfaatkan strategi SO, namun untuk memaksimalkan hasil, sebaiknya pengelola wisata juga memanfaatkan strategi lainnya dalam mengembangkan produk wisata. Kombinasi kedua faktor tersebut ditunjukkan dalam diagram hasil analisis SWOT sebagai berikut : 1. Strategi SO Strength-Opportunity Strategi ini menggunakan kekuatan internal wisata untuk meraih peluang peluang yang ada diluar wisata. Jadi jika wisata memiliki kelemahan maka pengelola harus mampu mengatasi kelemahan tersebut, sedangkan jika wisata menghadapi Universitas Sumatera Utara ancaman maka pengelola harus berusaha menghindarinya dan berusaha berkonsentrasi pada peluang-peluang yang ada. Strategi SO pada Taman Wisata Iman Sitinjo adalah : a Memanfaatkan potensi wisata dengan tenaga pengelola yang kompeten Dairi memiliki potensi wisata baik wisata alam, wisata kebudayaan dan wisata peninggalan sejarah yang dapat di manfaatkan dan dikelola guna meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung. Pengelolaan dilakukan oleh pihak yang kompeten dan memiliki ijin dalam bidang wisata yaitu Disbudparpora. Dengan memanfaatkan potensi wisata tersebut makan akan berimbas pada TWI Sitinjo baik dari segi pengembangan, penambahan jumlah wisatawan, serta pendapatan. b Memanfaatkan pagelaran budaya untuk memperkenalkan keunikan objek wisata religi yang dilengkapi fasilitas seperti akomodasi penginapan Pagelaran budaya seperti Pesta Njuah-njuah maupun pagelaran budaya lainnya dapat dimanfaatkan sebagai sarana memperkenalkan TWI Sitinjo sebagai wisata ungggulan yang unik di Dairi. Melalui pagelaran budaya juga dapat dipubikasikan mengenai pengembangan wisata, seperti bertambahnya sarana wisata, fasilitas, dan lain-lain. c Pemasaran melauli kerjasama antara instansi dan masyarakat penyedia jasa perjalanan Pemasaran tidak hanya dapat dilakukan oleh pihak pengelola secara pribadi saja, melainkan dapat juga dilakukan melalui adanya jasa perjalanan dengan menjalin kerjasama antara pengelola, pemerintah serta masyarakat penyedia jasa perjalanan. Universitas Sumatera Utara d Menambah objek wisata di lahan kosong yang luas milik masyarakat dekat lokasi wisata Sebagai lokasi wisata yang unik, tentunya diperlukan penambahan objek wisata. Penambahan objek wisata dapat berupa rekreasi outdoor, camping ground, atau sarana rekreasi keluarga sejenisnya untuk menarik perhatian wisatawan dan media agar wisatawan melakukan kunjungan berulang. e Ragam budaya menjadi atraksi budaya yang dilakukan di lokasi wisata yang strategis dan meningkatkan daya tarik Dengan keragaman budaya yang dimiliki oleh kabupaten Dairi, dapat dilakukan di lokasi TWI Sitinjo atraksi budaya, baik atraksi wayang, drama kebudayaan, pertunjukan tari, dan atraksi kebudayan lainnya. Tentunya atraksi ini akan melibatkan seluruh masyarakat baik muda maupun tua, dan hal ini terutama untuk meningkatkan cinta kebudayaan bagi generasi muda. Dengan bertambahnya atraksi budaya ini, akan menambah keunikan TWI Sitinjo. f Riset ke wisata daerah lain dapat meningkatkan kompetensi pengelola dalam membenahi wisata religi dan mengembangkan potensi wisata lainnya Riset dan kunjungan ke lokasi wisata lain diluar Dairi yang dilakukan oleh pihak pengelola dapat meningkatkan kompetensi mereka. Kunjungan tersebut juga dapat membantu pengelola dalam melihat hal yang perlu di benahi di TWI Sitinjo. Riset juga dilakukan guna pengembangan potensi wisata alam, wisata kebudayaan, serta wisata sejarah yang ada di Dairi. g Menjalin kerjasama bagi pengelola wisata diluar Dairi untuk menarik perhatian wisatawan Universitas Sumatera Utara Wisata diluar Dairi bukanlah sebagai pesaing kompetitor, melainkan peluang dalam mendatankan para wisatawan ke Dairi khususnya mengunjungi TWI Sitinjo. Bahkan dengan menjalin kerjasama terhadap pengelola wisata luar Dairi, dapat menciptakan sarana seperti paket perjalanan yang dilakukan untuk mengunjungi wisata tersebut, apalagi jika setiap wisata telah dilengkapi dengan fasilitas dan akomodasi yang memberi kenyamanan bagi wisatawan. h Menjaga kelestarian hutan pinus dengan melakukan kerjasama dengan komunitas peduli lingkungan Latar belakang TWI Sitinjo yang merupakan hutan pinus dan destinasi pemandangan alam dari perbukitan harus lah dijaga kelestariannya. Hal ini bisa dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan komunitas peduli lingkungan untuk melakukan kegiatan seperti aksi bersih, penanaman pohon, dan lain-lain. Komunitas juga menjadi media untuk meningatkan citra wisata dan promotor. i Ragam budaya dimanfaatkan untuk ide variasi souvenir Keragaman budaya yang dimiliki Dairi juga dapat menjadi sumber ide dalam membuat variasi souvenir yang dapat di dagangkan di TWI Sitinjo. Misalnya berupa miniatur rumah adat, miniatur alat musik, miniatur patung orang menari, dan lain-lain. j Memanfaatkan teknologi dalam mempublish jasa photografer dan pedagang souvenir Perkembangan teknologi yang semakin canggih juga dapat dimanfaatkan oleh penyedia jasa photografer dan pedagang souvenir untuk mempublish apa yang mereka hasilkan. Seperti hasil foto yang menunjukkan setiap objek wisata, Universitas Sumatera Utara mempublish dagangan souvenir yang menyertakan lokasi TWI Sitinjo. Selain mempublish hasil jasa mereka sekaligus mempromosikan wisata. 2. Strategi WO Weakness-Opportunity Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal wisata dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal. Kadang kala pengelola menghadapi kesulitan dalam memanfaatkan peluang karena adanya kelemahan- kelemahan internal, oleh karena itu tergantung bagaimana manajemen pengelola untuk menggunakan strategi tersebut. Strategi WO pada Taman Wisata Iman Sitinjo adalah : a Meningkatkan promosi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi Perkembangan teknologi dapat dimanfaatkan sebagai wadah mempromosikan TWI Sitinjo. Promosi dengan cara ini tidak hanya memudahkan, melainkan ntuk meminimalisir dana promosi. b Meningkatkan kepedulian terhadap kelestarian, kebersihan dengan melakukan kerjasama dengan komunitas peduli lingkungan Disamping menjaga kelestarian alam yang merupakan latar belakang TWI Sitinjo, sangat perlu juga dijaga kebersihan, karena kebersihan merupakan salah satu hal yang berpengaruh dalam daya tarik wisata. Hal ini bisa dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan komunitas peduli lingkungan untuk melakukan kegiatan seperti aksi bersih, penanaman pohon, dan lain-lain. Komunitas juga menjadi media untuk meningatkan citra wisata dan promotor. c Antusias pemerintah dalam pengembangan wisata akan memudahkan dalam pembenahan terhadap fasilitas dan renovasi bangunan dan jalan Universitas Sumatera Utara Penambahan fasilitas serta renovasi bangunan yang ada di TWI Sitinjo dapat berjalan dengan baik dengan adanya dukungan pemerintah yang antusias dalam pengembangan TWI Sitinjo sebagai wisata unggulan daerah. d Adanya retribusi dan pembayaran sarana umum toilet diimbangi dengan pelayanan, penambahan objek dan fasilitas wisata dengan memanfaatkan lahan kosong masyarakat Segala pengeluaran yang dikeluarkan oleh wisatawan baik itu retribusi, pembayaran toiet yang merupakan sarana umum, harus diimbangi dengan penyedian sarana umum lainnya yang lebih lengkap serta penambahan objek wisata, wisalnya pelebaran untuk kebun binatang dengan kandang yang lebih bagus juga. Jumlah tempat sampah yang perlu ditambahi, sarana penerangan dilokasi wisata, menambah penunjuk arah dan posisi denah lokasi lebih strategis untuk dilihat wisatawan. e Menyediakan akomodasi bus dan paket perjalanan diikuti pengembangan potensi wisata yang ada di Dairi dan kerjasama dengan pengelola wisata diluar Dairi Apabila potensi wisata yang ada di Dairi semakin dikembangkan, dibenahi dengan fasilitas pendukung, maka perlu disusun perancanaan untuk menyediakan akomodasi bus yang khusus digunakan untuk kunjungan ke wisata tersebut dan ke wisata luar Dairi juga. 3. Strategi ST Strength-Threat Melalui strategi ini pengelola berusaha untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal. Strategi ST pada Taman Wisata Iman Sitinjo adalah : Universitas Sumatera Utara a Melakukan riset dan memasarkan wisata religi dengan mengangkat segala potensi wisata yang ada di Dairi dengan kerjasama dengan seluruh pihak Melakukan riset guna mengembangkan potensi wisata yang ada dan memasarkannya menjadi satu paket wisata Dairi yang didalamnya juga termasuk TWI Sitinjo. Riset dan pengembangan potensi serta pemasaran dapat dilakukan dengan kerjasama pemerintah daerah, Disbudparpora, serta masyarakat yang peduli akan pengembangan wisata. b Meningkatkan pelayanan, penambahan objek wisata untuk menambah daya tarik wisata Pelayanan khususnya petugas retribusi dan photografer perlu dilakukan evaluasi dan diberikan arahan-arahan guna memberikan pelayanan yang memuaskan bagi wisatawan. Petugas retribusi baiknya memberikan kenyamanan lewat tatakrama yang ramah. Perlu dilakukan juga pengawasan bagi petugas retribusi dalam melakukan pemberian tiket ketika wisatawan telah membayarkan retribusi untuk masuk. Karena ketika tiket tidak diberikan, hal ini sangat berpengaruh bagi pendapatan dan perhitungan jumlah pengunjung TWI Sitinjo. Mengenai pelayanan photografer berkaitan dengan penampilan mereka yang tidak menunjukkan profesi mereka. Jadi perlu diberikan pengarahan dan pengawasan yang lebih ketat terhadap dua profesi tersebut. c Memaksimalkan fasilitas sesuai tarif yang ditetapkan Dengan tarif yang ada dan telah dinaikkan sesuai Peraturan Bupati nomor 24 tahun 2015, perlu dipehatikan segala pembenahan fasilitas. Seperti, perbaikan jembatan yang berada tepat diatas aliran air sungai mengarah ke air terjun perlu Universitas Sumatera Utara diperbaiki karena keadaan jmbatan tersebut sudah tidak layak dan membahayakan bagi wisatawan yang berjaan diatasnya. Perbaikan pondok- pondok kecil disepanjang jalur jalan didalam TWI Sitinjo yang rusak parah maupun rusak ringan, karena ini juga dapat membahayakan wisatawan yang bersantai di pondok tersebut, serta mengurangi keindahan lokasi. Perlu juga dilakukan perbaikan toilet yang merupakan sarana umum, seperti yang ada di Bahtera Nuh dan beberapa tempat lainnya. Perlu juga dilakukan pembenahan terhadap ruang ibadah atau ruang doa yang kurang dijaga kebersihannya. d Penyediaan fasilitas dalam mengantisipasi perubahan cuaca. Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu di kabupaten Dairi, terutama sering kali dilanda hujan, maka pihak pengelola perlu menyediakan fasilitas seperti pondok berteduh, jalur pejalan kaki yang diberi atap guna memberi kenyamanan. Hal ini bisa memberikan kelebihan tersendiri karena dapat menkmati keadaan alam hutan pinus dalam suasana apapun. 4. Strategi WT Weakness-Threat Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Pengelola yang dihadapkan pada sejumlah kelemahan internal dan ancaman eksternal sesungguhnya berada dalam posisi yang berbahaya, ia harus berjuang untuk tetap hidup bertahan. Strategi WT pada Taman Wisata Iman Sitinjo adalah : a Mulai menetapkan program penambahan objek wisata, fasilitas dan renovasi bangunan. Universitas Sumatera Utara Dengan adanya ancaman seperti perekonomian masyarakat yang tidak stabil akan berimbas dalam pengembangan dan pendapatan TWI Sitinjo. Namun untuk tetap mempertahankan eksistensi keunikan wisata religi ini, pihak pengelola mulai menyusun program penambahan objek wisata dikawasan wisata religi tersebut, pembenahan fasilitas yang diperlukan serta renovasi terhadap bangunan yang mengalami penurunan daya tarik. b Mempertimbangkan penghapusan pembayaran dalam menggunakan toilet Sarana umum toilet merupakan sarana yang wajib dimiliki oleh wisata. Namun dalam hal ini, perlu adanya pertimbangan bagi pihak pengelola untuk menghapus pembayaran dalam penggunaan toilet karena wisatawan telah membayar retribusi di awal memasuki lokasi wisata. Ditambah lagi toilet merupakan sarana umum yang menjadi bagian dari wisata, bukan bagian usaha masyarakat. c Mempertimbangkan penyediaan booklet berisi denah lokasi penunjuk posisi objek wisata TWI Sitinjo merupakan wisata religi yang dapat dikatakan luas dan posisi setiap bangunan ibadah, patung, miniatur keagamaan, kebun binatang, serta fasilitas rekreasi lainnya bersifat terpencar walaupun sudah berurutan sesuai makna bangunan. Namun hal ini masih menyulitkan wisatawan untuk pergi ke lokasi yang satu ke lokasi yang lain, ditambah setiap objek wisata dibangun di daerah perbukitan. Denah berupa plankmerk tidak cukup bagi wisatawan terutama wisatawan luar. Jadi perlu bagi pihak pengelola untuk menyediakan denah lokasi TWI Sitinjo dalam bentuk booklet untuk memudahkan wisatawan. Universitas Sumatera Utara BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pengembangan Objek Wisata Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Dairi Oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Dairi

23 144 112

Ekotaksonomi Tumbuhan Paku Di Taman Wisata Alam Sicikeh-Cikeh Kabupaten Dairi Sumatera Utara

5 87 89

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

0 0 15

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

0 1 2

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

0 0 9

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

1 6 37

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

1 1 2

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

0 0 9

Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Dairi Terkait Pengembangan Taman Wisata Iman (TWI) dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan

0 0 4

Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Dairi Terkait Pengembangan Taman Wisata Iman (TWI) dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan

0 0 2