Faktor Eksternal Yang Menjadi Peluang dan Ancaman

4.4.2 Faktor Eksternal Yang Menjadi Peluang dan Ancaman

Faktor eksternal adala faktor-faktor yang berada di luar Taman Wisata Iman Sitinjo yang mencakup peluang dan ancaman, ditinjau dari analisis lingkungan eksternal. Faktor-faktor eksternal pada TWI Sitinjo yang dimonitor oleh peneliti, yaitu sebagia berikut: 1 Kondisi Ekonomi Faktor ekonomi memiliki dampak langsung terhadap daya tarik potensial dan beragam strategi. Sama halnya pengaruh kondisi ekonomi terhadap pengembangan Taman Wisata Iman Sitinjo, baik itu mempengaruhi jumlah wisatawan atau untuk pembangunan. Berdasarkan hasil wawanacara dengan Bapak Marulak Situmorang dikatakan bahwa turunya perekonomian masyarakat jelas mempengaruhi jumlah wisatawan dan pendapatan TWI Sitinjo yang ikut menurun. Jadi saat ini kondisi perekonomian masyarakat indonsia yang tidak stabil menjadi anacaman bagi pengembangan TWI Sitinjo. 2 Sosial, Budaya Sosial dan Budaya adalah ciri khas yang dimiliki setiap daerah. Ciri khas ini lah yang menunjukkan bagaimana keadaan di daerah tersebut. Sama halnya dengan sosial budaya yang dimiliki Kabupaten Dairi menjadi ciri khas yang dikenal oleh daerah lain. Berdasarkan hasil observasi peneliti melihat bahwa kehidupan sosial budaya di Dairi masih kental dengan etnis yang dimiliki yaitu Batak umumnya dan Pakpak khususnya serta beberapa etnis lainnya seperti Universitas Sumatera Utara Tionghoa. Kehidupan sosial masyarak di Dairi bersifat rukun antar etnis dan agama, dan terbuka bagi pendatang. Dengan kebudayaan yang dimiliki seperti rumah adat, tarian tradisional, makanan khas, dan lain sebagainya. Kebudayaan yang dimiliki kerap sekali dipertunjukkan dalam pagelaran kebudayaan, seperti Pesta Njuah-njuah yang tiap tahun dilaksanakan. 3 Politik, Pemerintahan dan Hukum Berdasarkan hasil wawancara kepada pihak pengelola dikatakan bahwa dalam pengembangan Taman Wisata Sitinjo tidak dipengaruhi oleh faktor politik. Wisata ini bekerja dengan adanya kerjasama antara pemerintah dan pihak pengelola yaitu Disbudparpora khususnya bidang pariwisata. Dimana pemerintah daerah Dairi mendukung dikembangkannya wisata religi ini. Kemudian diihat dari segi hukum jelas sangat mempengaruhi, misalnya dari segi penetapan retribusi sesuai Perbup nomor 24 tahun 2015 mengenai penyesuaian tarif retribusi seperti yang dikatakan oleh Bapak Marulak Situmorang. Berdasarkan hasil observasi peneliti, kebijakan ini bisa menjadi peluang bagi pihak pengelola dalam meningkatkan pendapatan dari TWI Sitinjo, namun menjadi ancaman juga karena mempengaruhi minat wisatawan dengan tarif retribusi yang dinaikkan sesuai peraturan tersebut. 4 Teknologi Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, menghasilkan ide baru untuk pengembangan wisata, sebagai sarana memperkenalkan objek wisata yang ada bagi publik. Saat ini pihak pengelola memanfaatkan keacnggihan teknologi Universitas Sumatera Utara guna mempromosikan objek wisata yang ada di Dairi dan khususnya Taman Wisata Iman Sitinjo kepada dunia. Dari hasil wawancara kepada beberapa wisatawan dikatakan bahwa mereka mendapat informasi dari media sosial, website yang dimiliki Disbudparpora, dan lain-lain yang berbau teknologi. Berdasarkan hasil observasi, peneliti melihat media sosial sangat berpengaruh dalam pengembangan wisata ini, dimana penggunanya melampirkan foto di akun mereka saat berada di lokasi Taman Wisata Iman Sitijo. Hal ini secara tidak sadar dilakukan masyarakat untuk mempromosikan wisata religi ini. 5 Kompetitif Kompetitif menjadi hal yang penting untuk diperhatikan dalam dunia usaha, namun tidak halnya bagi Taman Wisata Iman Sitinjo. Menurut Bapak Marulak Situmorang, objek wisata diluar Dairi bukanlah menjadi kompetitor bagi pengembangan TWI Sitinjo, melainkan wisata tersebut menjadi peluang dan jalan untuk mendatangkan wisatawan ke lokasi wisata religi ini. Hal ini dikarenakan sifat manusia ingin mengunjungi wisata yang beragam. 6 Peluang Lainnya Untuk mengetahui peluang dan ancaman eksternal pengembangan Taman Wisata Iman Sitinjo, peneliti berusaha mengenali lebih mendalam mengenai peluang dari TWI Sitinjo kepada informan kunci dan informan utama. Peneliti melihat bahwa lahan kosong milik masyarakat yang dekat dengan lokasi wisata bisa memberikan peluang untuk pengembangan. Dengan masyarakat yang menerima objek wisata ini tentunya semakin memudahkan untuk melakukan kerjasama dalam hal penggunaan lahan kosong tersebut. Universitas Sumatera Utara Dari data yang diperoleh dari informan kunci mengenai objek wisata lainnya seperti wisata alam yang ada di kabupaten Dairi. Objek wisata ini memiliki potensi untuk mendatangkan wisatawan ke Dairi jika dikelola dengan baik dan disediakannya fasilitas pendukung. Sehingga berimbas juga bagi TWI Sitinjo, yaitu wisatawan tidak hanya mendatangi satu objek saja, melainkan banyak objek. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, peneliti mendapat informasi bahwa komunitas juga berperan. Komunitas yang peduli akan lingkungan, dimana komunitas yang seperti ini mampu menaikkan citra TWI Sitinjo. Komunitas yang melakukan kegiatan di dalam wisata religi ini menjadi orang- orang yang mempublikasikan objek wisata. Peluang lain adalah hasil alam yang menjadi ciri khas Dairi sperti kopi menjadi potensi alam dan menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke kota kopi ini. Hal ini juga dimanfaatkan masyarakat yaitu dengan membuka warung, kedai, café dengan mengandalkan kopi sebagai menu utama. Dengan adanya hal tersebut akan menarik perhatian wisatawan, sehingga berimbas juga bagi TWI Sitinjo. 7 Ancaman Lainnya Untuk mengetahui peluang dan ancaman eksternal pengembangan Taman Wisata Iman Sitinjo, peneliti berusaha mengenali lebih mendalam mengenai ancaman dari TWI Sitinjo kepada informan kunci dan informan utama. Dari informasi yang diperoleh mengenai jumlah wisatawan yang menurun serta hasil wawancara yang mengatakan wisatawan kerap sekali bosan terhadap satu objek Universitas Sumatera Utara wisata, menjadi ancaman bagi pengembangan TWI Sitinjo. Jika pihak pengelola tidak menambah fasilitas dan destinasi, maka peminat akan berkurang dan tidak melakukan kunjungan berulang.

4.5 Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengembangan Objek Wisata Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Dairi Oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Dairi

23 144 112

Ekotaksonomi Tumbuhan Paku Di Taman Wisata Alam Sicikeh-Cikeh Kabupaten Dairi Sumatera Utara

5 87 89

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

0 0 15

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

0 1 2

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

0 0 9

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

1 6 37

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

1 1 2

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

0 0 9

Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Dairi Terkait Pengembangan Taman Wisata Iman (TWI) dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan

0 0 4

Strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Dairi Terkait Pengembangan Taman Wisata Iman (TWI) dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan

0 0 2